Tarik napas dulu ya sebelum baca...
terus hembuskan pelan-pelan.Sudah?
Silakan, happy reading...
Author kaburrr...
Sebelum di bully readers
RENA hampir saja pingsan saat mendengar kabar dari bu Septi meski awalnya ia tak percaya, tapi kemudian Bu Septi meminta dokter yang menangani Sandra berbicara langsung padanya. Dan dokter itu menjelaskan detail tentang keadaan bayi dalam kandungan adiknya yang ternyata sudah berusia Enam minggu membuat Rena mau tidak mau mempercayainya.Rena melangkah ragu menuju koridor sekolah, melewati siswa siswi yang berbondong-bondong menuju parkiran. Ada rasa cemas yang luar biasa ketika akan menemui lelaki itu dan sejujurnya Rena tidak siap dengan semua ini, tapi biar bagaimana pun ia harus menghadapinya.
Sebenarnya ia kecewa, tapi entah rasa kecewa itu harus ia tunjukkan kepada siapa. Benarkah pada Sandra yang telah mempermalukan dirinya dan keluarganya atau pada dirinya sendiri yang telah gagal menjaga adiknya. Tapi kurang bagaimana Rena selama ini, apapun kebutuhan adiknya ia penuhi. Ia memberikan uang yang cukup, kehidupan layak, bahkan lebih dari itu. Rena bekerja keras agar bisa membuat adiknya merasa nyaman dan berkecukupan, tapi apa balasannya? sungguh itu tidak pantas ia dapatkan.
Dalam hal pergaulan Rena akui Sandra terlalu bebas, namun ia juga tidak tinggal diam. Rena sering menegur dan menasihati adiknya meski ia tau semua itu percuma karena Sandra hanya mengaggapnya angin lalu. Hingga pada akhirnya Rena mengalah dan membiarkan Sandra memilih jalannya sendiri.
Selama ini Rena pikir ia telah berhasil dengan membiarkan Sandra tinggal di rumah Kanaya. Sebab sejak saat itu bu Septi tidak pernah lagi menghubunginya dan terakhir saat ia bertanya bu Septi berkata nilai-nilai Sandra mulai meningkat bahkan Sandra juga tidak pernah membolos membuat Rena merasa jauh lebih tenang, namun nyataannya sekarang lain dari perkiraan. Sandra hamil dan itu sungguh memalukan.
Rena begitu terkejut saat mengetahui kebenaran tentang adiknya, dan lebih terkejut lagi saat Kanaya berkata selama ini Sandra tinggal di rumah pacarnya. Ia begitu marah, ingin sekali Rena menumpahkan semuanya pada adiknya tapi tidak bisa, mengingat keadaan Sandra yang sedang lemah dan butuh perawatan. Mungkin nanti setelah Sandra pulih ia akan menanyakan langsung.
Dan demi kehormatan adik serta keluarganya ia akan meminta pertanggungjawaban dari Alkana yang Rena tau dari Kanaya, ternyata lelaki itu teman sekolahnya.
Setelah menjenguk Sandra di rumah sakit, Rena kemudian meluncur ke sekolahan. Tadi bu Septi sempat berkata Alkana membuat keributan dan masih berada diruangannya, itu yang memudahkan Rena untuk menemuinya.
"Mau kemana kamu?" ucap Bu Septi saat melihat muridnya akan bergegas. Tentu saja ia tidak akan membiarkan murid laknatnya itu pergi begitu saja.
Alkana terdiam kaku dengan sorot mata terkejut mengarah pada wanita yang sangat mirip dengan kekasihnya.
"Kak Rena," bisik Alkana, ia syok melihat kedatangan wanita itu.
"Apa kita saling kenal?" Rena bertanya dengan tatapan mengintimidasi. Sepertinya Rena memang mengingat lelaki itu, Alkana adalah orang yang sempat ia kira kakak dari Kanaya.
"Oh, aku lupa pasti Sandra sering cerita tentang saya. Kayaknya kalian berdua dekat," Rena tersenyum miring seraya melangkah lebih dekat.
Alkana menatapnya waspada, ia tidak tau apa alasan Rena mendatanginya. Meski kelihatannya Rena mengetahui apa yang ia rahasiakan dengan Sandra.
KAMU SEDANG MEMBACA
NEVER
Teen FictionSetelah menciumnya secara tidak sopan Alkana juga memaksa Sandra menjalin hubungan denganya. Sebuah kegilaan yang tak mungkin di lakukan oleh gadis itu. Namun siapa sangka waktu dapat mengubah segalanya. Scandal yang menimpa gadis itu membuatnya te...