Flashback
Beberapa tahun lalu...
Sandra baru saja turun dari mobil, dan melihat kendaraan yang mengantarkannya berlalu pergi. Sebenarnya ia ragu datang kerumah Kelly sebab temannya sudah pindah bersama kedua orang tuanya hanya ada Nichol di rumah sendirian. Nichol tidak ikut pindah karena ingin menyelesaikan SMA-nya di Jakarta. Setelah lulus lelaki itu baru menyusul keluarganya di California.
Satu tahun sudah Sandra menjalani hubungan dengan Nichol, yang notabenya kakak dari sahabatnya tapi Kelly tidak keberatan menurutnya Sandra dan kakaknya memang cocok.
Sandra dan Nichol terpaut usia kurang lebih Dua tahun, kini Nichol duduk di bangku SMA kelas XII sementara Sandra kelas X. Mereka beda sekolah. Entah mengapa Nichol tidak ingin Sandra satu sekolah dengannya. Namun Sandra tak ambil pusing, dia juga tidak mempermasalahkan itu buktinya ia dan Kelly yang saat ini juga beda Negara masih tetap akrab dan saling menjalin komunikasi. Bagi Sandra jarak tidak menjamin baik buruknya sebuah hubungan apalagi Sandra sangat percaya pada kakak dari temannya itu.
Hari ini Sandra sengaja datang dan menemui Nichol, ia sedih ketika mendapat kabar ayahnya akan pindah bersama ibu tirinya. Sandra terpukul mendengar itu, ia kecewa Hema tega meninggalkannya sendirian di rumah sebesar itu.
Sandra tidak punya tempat lain untuk bercerita, kecuali Nichol. Kekasihnya sekaligus satu-satunya orang yang bisa ia percaya. Nichol bisa di jadikan teman, tempat berbagi dan berkeluh kesah itulah mengapa Nichol amat berharga baginya.
Dengan penuh kergu-raguan Sandra melangkah memasuki pagar, matanya menatap ke sekeliling rumah berlantai Dua yang di penuhi tanaman merambat membuat kesan rumah itu terlihat hijau dan sejuk. Sandra suka berada di rumah ini, di tambah lagi ada Nichol di dalamnya rumah itu jadi lebih menyenangkan.
Sandra akhirnya mengetuk pintu. Dia sengaja tidak menelpon Nichol terlebih dahulu sebelumnya karena Sandra ingin membuat kejutan, biasanya Nichol sering memaksanya datang tapi Sandra tidak mau. Sejak Kelly pindah ini kali pertama ia mengunjungi Nichol di rumahnya.
"Nick?"
Sandra memanggil ketika beberapa saat celingukan di depan pintu.
"Nic-hol...!" ia mengeraskan suara.
Sandra heran, pintu rumahnya tidak dikunci tapi dia tidak mendengar ada sahutan dari dalam sana, seharusnya jika pintunya terbuka Nichol ada di rumah dan mendengar suaranya. Karena penasaran Sandra akhirnya menerobos masuk, sambil memanggil nama Nichol berulang.
Sesampainya di ruang tamu, Sandra tak sengaja melihat tas selempang tergeletak di sofa. Alisnya berpaut melihat benda berwarna pink mencolok itu, tapi Sandra tidak mau negatif thinking. Siapa tau Kelly pulang, begitu pikirnya.
Setelah melihat tas itu Sandra tidak lagi berteriak ia berkeliling mencari Nichol di dapur, ruang tengah, lalu ke seluruh penjuru ruang. Tempat terakhir yang Sandra periksa adalah kamar, dan benar saja ketika langkah Sandra mendekati pintu suara orang bercengkrama mulai terdengar di telinganya.
Sandra mulai gemetar saat ia mendengar Nichol berbincang dengan seorang perempuan. Sandra mendekatkan telinganya pada daun pintu mencoba mengenali siapa pemilik suara itu, namun sialnya setelah agak lama Sandra menguping ia tidak mendengar apa-apa membuatnya semakin penasaran.
Perlahan Sandra menekan handle pintu, dia harus melihat apa yang terjadi. Sandra tidak mau di takutkan oleh kemungkinan buruk seperti yang tengah berkecamuk di otaknya. Ia harus melihat sendiri kebenarannya.
Brak...
Sandra mendorong daun pintu itu agak keras hingga terhempas pada tembok, dan alangkah terkejutnya Sandra ketika melihat disana Nichol tengah bercumbu dengan seorang wanita di atas ranjang.
KAMU SEDANG MEMBACA
NEVER
Teen FictionSetelah menciumnya secara tidak sopan Alkana juga memaksa Sandra menjalin hubungan denganya. Sebuah kegilaan yang tak mungkin di lakukan oleh gadis itu. Namun siapa sangka waktu dapat mengubah segalanya. Scandal yang menimpa gadis itu membuatnya te...