GADIS cantik yang sempat menghilang beberapa hari kini sudah menampakan dirinya di kantin sekolah. Dengan penampilan sexy dan selalu membuat kaum adam menegang. Apalagi jika melihat kancing baju teratasnya yang selalu terbuka, seakan memberi lowongan pada siapa saja yang ingin melihatnya.
Hari ini wajah gadis yang di kenal bad girl itu nampak berseri-seri berbeda dari biasanya. Kedua tanganya menopang dagu, bibirnya merekah di setiap detiknya dan tatapan matanya menerawang jauh, ia sedang berkhayal.
"Lo kesambet apa Ra Senyam senyum nggak jelas?" tanya Audi yang lama kelamaan merasa aneh dengan sikap temannya.
"Kayaknya dia ketempelan setan rumah deh" Jawab Kanaya sekenanya karena Sandra masih belum berpijak di bumi.
"Makin hari makin gesrek aja otak lo" Audi lalu menyeruput minumannya.
Tak lama berselang Satria datang dan tanpa basa basi langsung duduk di hadapan Sandra yang membuat gadis berambut pirang itu seketika tersadar dari lamunan.
"Hai Ra?" sapa Satria dengan tingkat percaya diri di atas rata-rata.
"Kenapa lo?" Sandra melirik lelaki sok ganteng di depanya.
"Gimana keadaan lo? udah baikan?"
"Udah."
Satria tersenyum, "Syukurlah" katanya.
"Oh iya Ra gue punya sesuatu buat lo" Satria kemudian memberikan dua batang coklat yang sedaritadi ia simpan di belakang punggungnya.
Audi dan kanaya yang berada di sisi kiri dan kanan Sandra lalu beradu pandang. Sedangkan gadis yang di beri Cokelat hanya menatap ketua osisnya sambil melongo.
"Buat gue?"
"Iya, diterima ya" Satria meraih tangan Sandra lalu meletakan Cokelat itu di telapak tanganya dengan senyuman yang masih sama, sok manis.
"Semoga cepat sembuh" ucap Satria lalu bergeming dari duduknya dan melangkah pergi.
Sandra masih bengong menatap punggung Satria yang semakin menjauh.
"Kesambet kali ya tu orang" katanya.
"Iya, sama aja kayak lo?" sambar Kanaya.
"Gue kenapa?"
"Lo dari tadi kenapa senyam-senyum nggak jelas?"
"Oh itu..." Sandra tersenyum lalu menyelipkan anak rambutnya di belakang telinga.
"Tuh kan kumat lagi?"
Sandra menunduk lalu meraih gelas dan mengaduk minumannya. Rasanya Sandra malu jika harus menceritakan bagaimana tadi Alkana menggendongnya. Sandra serasa melayang-layang di udara, senang bukan main ketika Alkana mulai menunjukan rasa perdulinya.
"Ra kenapa sih?" desak Audi penasaran.
Sandra bergumam, "Nggak jadi deh."
"Ya elah di tungguin juga, malah nggak jadi" omel Audi. Sandra hanya nyengir tak berdosa.
Sebelum Audi kembali berkutat pada makanannya matanya tak sengaja menatap kearah sudut kantin dan melihat Riska bersama dayang-dayangnya.
Bukan hanya itu Riska juga nampak tertangkap basah oleh Audi saat sedang menatap kearah Sandra dengan tatapan sengit.
"Eh Ra lo tau nggak kalau si Riska ngajak balikan sama Satria?"
Sandra menoleh, "Masak? udah kayak nggak laku aja sampe stuck sama satu cowok."
"Dan yang lebih waw Ra si Satria nggak mau?" Kanaya menimpali.
"Ya kali Satria mau jilat ludahnya sendiri."
KAMU SEDANG MEMBACA
NEVER
JugendliteraturSetelah menciumnya secara tidak sopan Alkana juga memaksa Sandra menjalin hubungan denganya. Sebuah kegilaan yang tak mungkin di lakukan oleh gadis itu. Namun siapa sangka waktu dapat mengubah segalanya. Scandal yang menimpa gadis itu membuatnya te...