66. Bukan Sekedar Ancaman

531 16 4
                                    

Yeay Up...
Emang boleh sesenang itu?

Setelah melewati ribuan hari dan malam malam panjang.

Semoga kalian bisa menikmati ceritanya.

Happy Reading...

***

Beberapa saat sebelumnya...

Di sela perjalanan, disebuah pemukiman yang sepi Sandra melihat dua motor terparkir sembarangan di tepi jalan, entah milik siapa. Setelah beberapa saat mengamati keadaan sekitar, Sandra melihat Dua orang bertubuh kekar tengah menghajar seseorang.

Mulanya Sandra berfikir itu pelaku begal atau curanmor seperti kebanyakan namun pemikirannya tertepis ketika ia melihat beberapa rombongan bermotor datang. Orang orang itu adalah para preman yang pernah menggodanya di halte sekolah.

Sontak Sandra langsung berfikir jika lelaki yang terbujur lemah itu Alkana, sebab preman itu adalah langganannya dulu. Bersamaan dengan itu lelaki yang semula berdiri bersandarkan tembok pagar merosot ke tanah dengan luka lebam dimana mana dan di sana Sandra mengetahui lelaki itu bukan Alkana melainkan Jery.

"Nick, turun Nick!" Sandra mengguncang guncangkan pundak Nichol tak sabar, "Lo harus tolongin dia Nick... turun sekarang."

Nichol melirik sepion mobil yang menampakkan beberapa pengendara bermotor, mereka berhenti kemudian mendekati orang yang tengah melakukan aksi kekerasan.

"Nggak usah ikut campur, kita nggak tau apa-apa. Masih untung kita di kasih lewat, coba kalau tadi kita yang di begal, kan bahaya Ra," Nichol berkata sambil lalu, membiarkan Sandra yang masih menengok ke belakang.

"Itu Jery, temen gue lo harus tolongin dia. Nick please, kasian dia... lo lihatkan tadi dia babak belur? Nick ayo turun bantuin dia" Sandra merengek dengan nada cemas, ia yakin Nichol sudi menolongnya. Seingatnya Nichol bisa bela diri.

"Dia teman kamu?" Nichol memperlambat laju mobilnya dan menoleh.

Sandra mengangguk antusias, "Please tolongin dia... ya?" Sandra memohon, Nichol lemah jika sudah melihat Sandra seperti itu.

Nichol menghela nafas kemudian berbalik arah, "Tapi kamu jangan kemana-mana, bahaya. Ingat ya apapun yang terjadi kamu harus tetap dalam mobil?"

"Iya, iya aku nggak akan kemana kemana."

Sesampainya di perkumpulan preman itu Nichol turun dan tanpa aba-aba langsung menyerang preman yang tengah mengintimidasi sasarannya.

Hanya dalam sekali pukulan preman berambut gimbal itu seketika terkapar, membuat orang orang yang ada di sekelilingnya terkejut bukan main. Beberapa orang yang tadinya masih duduk tenang di atas motor pun seketika berdiri.

Jery mendongak, melihat siapa yang datang. Ia mengerjabkan mata menajamkan penglihatan sambil mencoba mengingat siapa lelaki itu meski setelah beberapa saat ia tetap tidak mengenalinya.

Jery memutar pandangan, matanya menangkap sebuah mobil yang terparkir agak jauh dari tempatnya. Ia melihat seorang wanita tengah mengintip dari dalam mobil. Cahaya lampu jalan yang menyorot di bawah mobil membuat Jery mengetahui siapa wanita itu.

"Sandra?" Jery bergumam lirih, dari sana Jery mengetahui siapa lelaki itu.

Sedikit banyaknya Alkana sudah menceritakan pertemuannya dengan Sandra dan itulah yang membuat Jery akan menemui Alkana, meski pada akhirnya ia malah bertemu dengan anak buah Botak dan berakhir disana.

"Siapa lo, berani-beraninya ikut campur urusan gue!" lelaki bertato di lengan dengan wajah sangar itu menatap sengit kearah Nichol.

"Sudah bosan hidup lo?" imbuh preman itu di iringi gelak tawa orang-orang di sekitarnya.

NEVERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang