4. Pacar Baru

4.6K 94 0
                                    


ADA yang berdesir di hati Sandra saat merasakan jemari itu mengusap lembut bibirnya, sampai ia merasa tidak waras karena berharap lebih dari sentuhan itu.

Alkana mengeratkan lengannya di pinggang cewek itu lalu menyempitkan jarak bibirnya, kemudian.

Krrrrring....

Bel berbunyi dengan nyaringnya dan seketika membuat Sandra tersadar, ia lalu mendorong Alkana menjauh. Sandra tidak menyangka lelaki cupu seperti Alkana mampu merayunya sampai ia kehilangan akal.

Alkana mendekat lagi seakan tak menghiraukan suara bel yang memanggilnya, "mulai hari ini kita pacaran" katanya seraya menatap cewek liar di depannya.

Sandra tertawa, ia pikir bisa semudah itu mendapatkannya. Sandra memang sering gonta ganti pacar tapi lelaki itu harus mengemis terlebih dahulu jika ingin Sandra menerimanya.

"Lo udah nggak waras?" Sandra menyunggingkan senyumannya remeh, "emang lo siapa, lo pikir gampang dapetin gue?"

Alkana terdiam. Sebenarnya ia sedang memikirkan bagaimana cara agar ia bisa menjinakan gadis berambut pirang di depannya.

Tak lama kemudian Alkana meraih kedua tangan gadis itu. "lo mau ngapain?" tanya Sandra saat melihat Alkana menahan lengannya seraya melepas ikatan di leher gadis itu.

Alkana mengikat tangan Sandra dengan dasinya, "lo udah gila?" ucap Sandra lagi.

Cowok itu tak bergeming dan tetap mengikat pergelangan tangan cewek itu, anehnya Sandra tidak berpikir bahwa Alkana akan melakukan hal tak senonoh padanya.

"Mau lo apa sih?"

"Lo mau nyekap gue di sini?"

"Oh.. lo frustasi karena gue nolak lo?" Sandra menebak nebak apa yang akan di lakukan cowok itu.

Alkana hanya tersenyum lebih tepatnya ia menyeringai.

"Lo denger gue ngomong nggak sih?" Sandra menatap Alkana heran, seringaian cowok itu semakin membuatnya tidak mengerti.

"Al gue nggak cinta sama lo jadi lebih baik lo lepasin gue" pinta Sandra.

Siapa sangka pertanyaan itu menarik perhatian Alkana "cinta, tau apa lo tentang cinta?"

"Gini nih kalau ngomong sama cupu, cinta aja nggak tau. Main lo kurang jauh" ejek Sandra.

"Kalau lo mau ngomongin soal cinta lo harus punya hati dulu, sedangkan lo...." Alkana menggantung kalimatnya.

"Gue apa?"

"Lo nggak punya hati."

Sandra tertawa mendengar kalimat itu "emang lo punya?" tanyanya, Alkana hanya terdiam seraya menatapnya intens.

Sepenuhnya Alkana menyadari ia tidak pernah melakukan apapun menggunakan hatinya, bahkan ia sudah lupa kapan terakhir kali ia mendengar bisikan lembut dari hatinya.

"Kenapa diem, omongan gue bener ya?"

Alkana mengangguk, "dan gue pikir hubungan kita nggak ada salahnya?"

"Hubungan, lo masih ngrep jadi pacar gue?"

Alkana tidak menjawab malah menarik lengan Sandra kearah kursi.

"Al lo mau ngapain sih?"

"Duduk," pinta Alkana.

"Nggak sudi gue," bantah Sandra sambil melirik kursi yang tampak berdebu.

Alkana lalu berjongkok melepas tali sepatu Sandra dan mengikat kedua kaki cewek itu.

"Mau lo apa sih Al..?"

NEVERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang