44. Promise

563 24 0
                                    

Apa yang kalian tunggu dari cerita ini
Alkana jatuh cinta?
Alkana tanggung jawab?
atau ...... (komen yang jujur ya)

Semoga masih selalu jatuh cinta pada Sandra & Alkana
Seperti keduanya yang sedang bucin-bucinnya, mampus...

Hihihi...

***

      Matahari sudah sepenggal naik tapi Sandra masih enggan untuk bangkit dari kasur. Belum lagi saat Alkana menyusul ke kamar membuat ia menemukan PW-nya.

Sandra pikir Alkana akan membangunkannya, tapi lihatlah sekarang lelaki yang wajahnya tetap tampan dalam kondisi apapun itu malah ikut meringkal di dalam selimutnya.

"Al...." Bisik Sandra lirih dan hanya di balas erangan oleh lelaki di belakangnya.

"Kita nggak sekolah?"

"Hari ini libur" jawab Alkana dengan nada sensual khas bangun tidur.

Sandra membalik badan menghadap Alkana tapi lelaki itu mengeratkan dekapannya seolah ingin tetap memeluk Sandra dari belakang.

"Tapi makannya nggak libur, kan?"

"Nggak."

"Ya udah gue mau masak."

Bukannya bangkit atau segera pergi tapi Alkana malah mengeratkan pelukanya.

"Nggak mau di tinggal" ucap Alkana manja.

Sandra terkekeh geli mendengar ucapan Alkana, setelah sekian lama ia tinggal disini baru kali ini Sandra melihat Alkana semanja itu.

"Serius nggak mau di tinggal?" tanyanya.

Sandra merasakan Alkana mengangguk di belakangnnya, "Stay here."

Sandra menggigit bibir bawah saat merasakan ada yang meledak ledak di dadanya.

"Sekarang aku percaya kalau rindu itu memang nggak mengenal waktu."

Sandra menoleh sedikit kebelakang, "Kenapa?"

"Karena kamu...."

Sandra tak henti berseri, tadi Alkana menyebut dirinya, 'Aku' lalu menyebut Sandra dengan sebutan 'Kamu' sepertinya Alkana akan merubah nama panggilan mereka dari 'Lo gue' menjadi 'Aku kamu.'

"Karena kamu aku bisa ngerasain apa yang belum pernah aku rasain sebelumnya. Thanks ya?" lanjut Alkana lalu mengecup sekilas pucuk kepala gadisnya.

Sandra melebarkan senyumnya lalu mengangguk.

"Aku nggak bisa bayangin kalau kemarin kamu ikut sama Reza. Kamu tau kenapa?"

Sandra menggeleng pelan. "Emang kenapa?"

"Karena aku nggak percaya kalau dia bisa jagain kamu, dia udah kurang ajar Ra. Dan kamu jangan gampang percaya sama omongan dia, bisa ajakan dia...."

"Kamu cemburu?" potongnya.

Entah mengapa, tapi mendengar Alkana berbicara aku kamu Sandra jadi ikut ikutan. Lagipula ini momen langka, dan Sandra tidak ingin menyia nyiakan momen ini.

Alkana diam, membiarkan gadis itu menunggunya dalam hening. Kemudian tangannya bergerak mengusap rambut lurus kekasihnya.

"Apapun itu, yang jelas aku nggak mau kamu pergi."

Alkana tidak pandai dalam mengungkapkan kata kata, apa lagi merayu ia hanya mampu berkata jujur. Namun siapa sangka kalimat sesederhana itu mampu membuat Sandra berbunga, bahkan tanpa Alkana jelaskan Sandra mampu menjabarkan betapa luasnya makna dari kalimat itu.

NEVERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang