TUBUHNYA lemas, mata yang sudah merah padam kini mulai menggenang air. Ia merasa dirinya amat buruk, jika tidak mustahil gadis yang sangat ia cintai itu sampai menamparnya.
"Kemarin kita juga baik-baik aja Al," Sandra terpaksa menatap lelaki itu, "Dan gue juga nggak tau salah gue apa sampai lo tega bohongin gue."
Meski tak kuat Sandra tetap menahan diri untuk tidak menangis.
"Semalam lo nggak ke bengkel kan? Lo clubbing, lo nemuin perempuan itu dan lo ke hotel. Lo ngapain Al? Lo nggak mikir gimana gue nungguin lo berjam-jam di sana dan lo malah enak-enakan sama cewek itu... sedikit aja pernah nggak lo ngerasain gimana kalau lo ada di posisi gue, Hahh?"
Kini Alkana menunduk, ia tidak tahu darimana Sandra mengetahuinya tapi ia sadar ia memang bersalah.
Dan Sandra gagal, ia tidak bisa jika tidak menangis. Alkana berarti dalam hidupnya dan ia tidak bisa jika melihat lelaki yang ia banggakan selama ini menyakitinya dengan tak berperasaan.
"Gue pikir lo tulus, ternyata gue salah...."
"Ra...." Alkana menatapnya rapuh. "Gue bisa jelasin, itu nggak seperti yang lo kira...."
"Semua udah jelas, bahkan gue juga lihat apa yang lo lakuin sama Ratu. Lo...." Sandra menggantung kalimatnya, ia tidak bisa mengatakan itu.
Hiks... hiks...
Sandra menangis sesegukan, ia tidak kuat saat mengingat momen menyakitkan yang terekam jelas di ponsel temannya, jika bisa ia berharap itu hanya mimpi.
"Ra... maaf, gue nggak sengaja ngelakuin itu...."
"Nggak sengaja lo bilang?" Sandra menajamkan matanya, "Nggak sengaja tapi lo nikmatin."
"Ratu mabuk, dan gue cuma bantuin dia-"
"Dan lo lebih milih dia, kan? daripada gue?"
"Ra...."
"Gue nggak tau Al apa yang bikin gue jatuh cinta sama barang bekas kayak lo," Sandra menepis tangan Alkana lalu beranjak pergi.
"Ra...!"
"Ra...!"
"Sandra...!!!"
Alkana mengacak rambutnya frustasi, Sandra tak mau lagi mendengarnya dan gadis itu benar-benar pergi.
"ARRGH...."
*****
Alkana melewati koridor, tidak lama lagi bel akan berbunyi namun sebelum ia berbelok menuju kelas ekor matanya tak sengaja melihat kerumunan di UKS. Tak hanya itu, beberapa orang juga nampak berlarian untuk melihat apa yang terjadi.
Dari arah berlawanan Alkana melihat Jery menghampirinya dengan langkah tergopoh-gopoh.
"Ada apa Jer?" Alkana penasaran.
Begitu sampai di depannya Jery mengatur napas yang terengah-engah sambil berkata, "Sandra...."
"Sandra kenapa?"
Jery yang masih ngos-ngosan mengarahkan jari telunjuknya pada UKS.
Alkana mulai cemas, ia mencengkram kedua pundak temannya, "Sandra kenapa?"
"Dia jatuh dari tangga...."
Tanpa berpikir lagi Alkana langsung berlari menuju UKS.
Belum sempat ia tiba disana Alkana melihat Haris keluar seraya membopong tubuh kekasihnya menuju mobil. Alkana tidak bisa melihat jelas apa yang terjadi karena teman-temannya sangat ramai, ia hanya melihat Haris membawa Sandra masuk kedalam mobil kesehatan di ikuti bu Septi dan tak lama berselang mereka menghilang dari parkiran yang membuat langkah Alkana terpaksa berhenti di tengah koridor.
KAMU SEDANG MEMBACA
NEVER
Teen FictionSetelah menciumnya secara tidak sopan Alkana juga memaksa Sandra menjalin hubungan denganya. Sebuah kegilaan yang tak mungkin di lakukan oleh gadis itu. Namun siapa sangka waktu dapat mengubah segalanya. Scandal yang menimpa gadis itu membuatnya te...