Up date 2 part, baikkan akyu...
walau banyak typo🤭***
"Lo nggak mikir gue bakal ngeracunin lo kan???"
Haris terhenyak, bagaimana Sandra bisa tau apa yang ia fikirkan?
"Nggak kok Ra" bantah Haris seketika.
"Kirain. Lagian nggak mungkin juga gue tega ngerjain lo, lo kan udah baik sama gue."
Haris tertegun mendengar itu, pemikirannya tentang hal buruk yang akan terjadi mulai terkikis. Ia lupa bagaimanapun Sandra juga manusia, memiliki perasaan dan tidak mungkin Sandra terus menerus menyakitinya sedangkan selama ini ia selalu baik pada gadis itu.
"Ya udah, gue makan ya?"
Sandra mengangguk. Haris meraih sendok plastik yang sudah Sandra siapkan dan mulai menyuapkan nasi goreng kedalam mulutnya.
"Gimana?"
Gadis itu menatap Haris lekat, menunggu jawaban dari lelaki itu.
Haris diam dengan mulut masih mengunyah makanan yang semakin lama semakin terasa nikmat di lidah.
"Enak" ucap Haris.
Sandra tersenyum girang, "serius enak?"
"Serius. Ini nasi goreng kornet paling enak yang pernah aku makan, makasih ya?"
Sandra mengangguk di iringi lekukan di bibirnya.
Tak lama berselang satu persatu siswa kelas XII IPA mulai memasuki kelas.
Ada yang senang melihat keberadaan Sandra, ada yang sebal, risih, jijik tapi ada juga yang tidak perduli. Sama halnya dengan Sandra yang juga tidak perduli dan memilih mengabaikan orang-orang itu.
Sandra masih setia di sana, menemani Haris makan di mejanya. Untungnya Haris duduk sendiri jadi ia tidak ada yang mengganggunya.
"Ra?" panggil Haris di sela makannya.
"Iya."
"Gimana kalau lain kali kamu masakin aku aja, aku bosen makan makanan di kantin."
"Boleh, tapi jarang jarang aja ya?"
Haris menggeleng, "kalau kamu nggak mau aku juga nggak mau lagi bantuin kamu ngerjain PR."
"Lo ngancem gue?"
Haris nyengir kuda, "kalau nggak mau ya udah. Berarti ini terahir kalinya aku bantuin kamu."
"Ya jangan!"
"Jadi mau ya?"
Sandra menghela nafasnya gusar, "I-iya udah deh" katanya terpaksa. Daripada ia harus mengerjakan PRnya yang setiap hari menggunung, bisa cepet ubanan dia.
Haris tersenyum penuh kemenangan, kemudian tangannya terulur meyentuh punggung tangan gadis itu.
"Makasih."
Di waktu yang sama tanpa sengaja Alkana melihat apa yang di lakukan Sandra bersama mantannya.
"Ya udah tapi habisin ya makannya?"
Haris mengangguk pasti, "Iya."
Alkana masih berdiri di ambang pintu. Ia bingung harus bagaimana. Alkana ingin mengabaikan apa yang ia lihat meski itu menggangu, tapi jika ia pergi ia tidak mau Sandra menganggapnya cemburu. Sekalipun kenyataanya benar.
Dan lagi yang membuat Alkana tak habis pikir ternyata nasi goreng yang tadi ia puji setinggi langit itu bukan dimasak special untuknya melainkan untuk Haris. Jika Alkana mengetahuinya dari awal pasti Alkana tidak sudi memakan makanan itu, sumpah ia menyesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
NEVER
Teen FictionSetelah menciumnya secara tidak sopan Alkana juga memaksa Sandra menjalin hubungan denganya. Sebuah kegilaan yang tak mungkin di lakukan oleh gadis itu. Namun siapa sangka waktu dapat mengubah segalanya. Scandal yang menimpa gadis itu membuatnya te...