NEVER UP
YEEY....
SEMOGA MASIH SETIA NUNGGUIN YA?
Jangan lupa comment, apaun😘
***
JALANAN ibukota yang terik siang itu di penuhi para pengemudi. Baik roda dua, roda empat atau lebih. Ramainya suara kendaraan menelisik pendengaran di tambah suara klakson yang saling bersahut sahutan membuat suasana hari semakin panas.
Di sana Sandra berada di jalanan ibukota yang kini tersendat akibat padatnya kendaraan. Pantatnya sudah panas karena terlalu lama duduk di jok mobil. Padahal seharusnya ia sudah tiba di rumah setengah jam yang lalu.
Alkana masih setia pada jalanan, menginjak gas bila perlu sedangkan selebihnya menunggu. Berbeda dengan Jery yang tengah asik pada ponselnya tanpa menghiraukan keadaan di sekitar.
Alkana menoleh saat mendengar gadis cantik yang duduk di sampingnya menghela napas. Sorot matanya menyorot keluar jendela dengan tatapannya kosong seolah banyak yang tengah berkecamuk di otaknya. Ada rasa penasaran melihat gadis yang biasanya selalu riang itu terlihat murung.
'Apa sebenarnya yang mengganggu gadis itu?'
Lelah terlalu lama menatap ponsel Jery akhirnya mengangkat kepala dan tanpa sengaja melihat apa yang terjadi. Alkana beberapa kali menoleh memperhatikan Sandra yang hanya diam. Alkana nampak khawatir dengan keadaan gadisnya namun lelaki itu memilih diam memendam rasa penasarannya.
'Cih munafik!' kecam Jery dalam hati.
"Lo kenapa Ra?" tanya Jery mewakili temannya.
"Cerita dong Ra kalau ada apa-apa, jangan di pendam sendiri." Jery mengalah, tidak ada salahnya membantu temannya yang menurutnya pengecut itu.
Alkana sedikit merasa lega mendengar pertanyaan yang tidak mampu ia lontarkan.
"Gara-gara gue, kue tartnya tadi rusak" ucap Sandra lemas menyesali perbuatannya.
"Ya elah Ra, gue kira apaan" Jery menyesali ucapannya ia pikir ada hal yang serius.
"Udahlah lupain aja lagian Alkana nggak marah, ya nggak Al?" Jery beralih menatap temannya dan hanya di bales anggukan oleh Alkana.
Sandra memutar bola mata melihat Alkana, "beneran nggak marah?"
"Nggak" jawab Alkana singkat.
"Tapi gue nyesel banget. Tau nggak itu kue tart yang pertama kali gue beli dan khusus buat lo..."
Alkana hampir saja melengkungkan sudut bibirnya, baru menyadari jika Sandra sangat perduli padanya namun di detik selanjutnya senyuman yang baru akan merekah itu memudar.
"Dan asal lo tau kue itu masih ngutang, mana mahal lagi harganya. Rugikan gue, belum sempet nyicip juga, kan sayang...."
Jery tergelak di belakang sana, sumpah ia pikir tadinya gadis itu benar-benar perduli tapi nyatanya Sandra lebih memikirkan kerugiannya.
Alkana menginjak gas begitu jalanan sudah mulai longgar, ini pertama kalinya ia merasakan bagaimana rasanya di lambungkan setinggi langit lalu di hempas kedasar jurang, sesak.
Sandra mengulurkan tangan kanannya pada Alkana.
"Kenapa?" tanya cowok itu sambil melirik sengit kearah pacarnya.
"Katannya lo mau nafkahin gue, gue lagi butuh uang buat bayar utang" pinta Sandra tanpa rasa sungkan sedikitpun.
Alkana mengalihkan pandangan kelain arah lalu meraba dompet yang ia letakan disaku celana.
KAMU SEDANG MEMBACA
NEVER
Teen FictionSetelah menciumnya secara tidak sopan Alkana juga memaksa Sandra menjalin hubungan denganya. Sebuah kegilaan yang tak mungkin di lakukan oleh gadis itu. Namun siapa sangka waktu dapat mengubah segalanya. Scandal yang menimpa gadis itu membuatnya te...