BAB XXII

1.1K 95 0
                                    

Hari yang cerah. Matahari bersinar indah dan hangat. Siang ini shani dan adel dalam perjalanan menuju sebuah mall. Mereka hari ini berniat untuk menghabiskan waktu untuk belanja beberapa barang kebutuhan.

Setelah puas berbelanja mereka memutuskan untuk mencari makan.

"Mau makan apa del?" Tanya shani.

"Terserah cici aja,adel ngikut" jawab adel

Shani nampak berfikir sejenak

"Sushi?" Tanya shani

"Boleh yang lain nggak ci? Adel takut keseleo lidahnya makan sushi"

"Keseleo? Maksudnya?" Shani bingung dengan ucapan adel.
Masa iya ada orang yang lidahnya keseleo karena makanan.

"Hehehe... maksudnya,lidah adel nggak cocok makan makanan seperti itu ci. Takut malah nanti terjadi sesuatu yang memalukan. You know lah ci..." jelas adel yang di lanjutkan dengan cengiran.

"Oalah... kamu mah ada² aja ngomongnya. Cici kan jadi bingung. Kok bisa orang lidahnya keseleo karena makanan." Shani juga ikut terkekeh.

Akhirnya mereka memilih untuk pergi makan ramen saja. Dan itu lebih baik buat adel daripada harus makan sushi.

"Habis ini kita mau kemana ci?" Tanya adel sambil menunggu pesanan mereka datang.

"Mmmm... kamu maunya kemana?" Tanya balik shani

"Gimana kalau pantai. Sekalian nanti kita lihat sunset."

"Pantai ya.... boleh juga" shani menyetujui ide adel.

"Kok tiba² kepikiran pantai?" Tanya shani

"Iya ci, kayaknya nyaman aja kalo bisa liat pantai di saat suasana hati seperti ini" jawab adel.

Mimik wajah adel sedikit berubah. Dan shani pun menyadari itu. Shani meraih tangan adel dan menggenggamnya. Shani tersenyum ke arah adel seolah menyalurkan energinya untuk adel.

S
K
I
P

Kini shani dan adel telah sampai di pinggir pantai. Mereka duduk di pendopo yang di sediakan pengelola.

"Mmm... angin laut memang menenangkan..." adel merentangkan tangannya berdiri di depan pendopo sambil menikmati hembusan angin yang menerpa wajahnya.

"Sesuka itu ya kamu sama pantai?" Tanya shani.

Adel mengangguk.

"Ayok ci,main air... kalo ke pantai nggak afdol kalo nggak main air walaupun sedikit." Adel menarik tangan shani.

"Nggak ah del. Lagian kita nggak bawa pakaian ganti,nanti kalau basah gimana?" Tolak shani.

"Nggak sampe basah kok ci,kita turun main air di bibir pantai aja. Ayolah ciii.... please..." mohon adel.

Shani akhirnyapun mengiyakan keinginan adel.

Saat ini mereka sedang asik bercengkrama sambil bermain air di bibir pantai. Hingga ada orang yang tiba² tak sengaja menabrak adel yang tengah asik berlari lari.

Bruukkk

"Awws... " adel terjatuh dan meringis.

Shani menghampiri adel, orang yang tak sengaja menabrak adel pun juga terjatuh.

"Kamu nggak papa kan?" Tanya shani khawatir akan adel.

"Iya ci,nggak papa kok,cuman kayaknya tangan adel keseleo dikit" jawab adel sambil nyengir.

"Isss... kamu mah..."

Saat shani mencoba membantu adel berdiri,terdengar suara seorang ibu² yang tengah berlari bersama beberapa orang.

RUANG RINDUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang