BAB XXI

1K 104 0
                                    

Orang yang di tunggu shani dan adel telah datang. Saat ini mereka semua telah berada di ruang tamu.

"Perkenalkan nama saya shania gracia, Pengacara sekaligus sepupunya gracio. Kalian bisa panggil gracia atau gege." sang pengacara memperkenalkan diri.
"Perkenalkan saya shani dan ini adel" shani memperkenalkan dirinya dan adel.

"Jadi kamu sepeupunya cio?. Kok pas acara tunangan kami waktu itu kamu nggak datang?" Tanya shani

"Iya maaf,waktu itu saya sedang menangani kasus besar. Jadi tidak bisa hadir. Btw ini juga pertemuan pertama kita ya?. Senang bisa bertemu kamu shani" sahut gracia.

"Iya saya juga senang bertemu kamu."

"Mmm... adel panggilnya siapa ni,ibuk,kakak,atau mbak ni?" Tanya adel

Gracia yang mendengarnya tertawa.
"Panggil cige aja. Nggak usah terlalu formal lah kita. Hidup kalo terlalu serius capek." Jawab gracia

Adel dan shani pun ikut tertawa mendengar penuturan gracia.

"Cige sama ko cio,kayak anak kembar ya namanya. Yang satu gracio,satu lagi gracia" celetuk adel yang di sambut tawa oleh gracia.

"Itu emang orangtua kita aja yang iseng. Kalo kata mama papa sih dulu mereka pengen punya anak kembar,tapi nggak kesampean. Jadi karena jarak umur aku sama gracio cuman beda beberapa bulan, ya mereka berinisiatif buat bikin nama kayak nama anak kembar. Mana mama papanya cio setuju² aja lagi. Ya jadi gini"
Shani dan adel kembali tertawa mendengar itu.

Gracia memang orang yang humble. Dia anak yang pintar dan gigih,bahkan di usianya yang sekarang dia telah menjadi salah satu pengacara yang di perhitungkan. Sudah banyak kasus yang di tanganinya. Tapi gracia adalah pengacara yang punya prinsip,sebagai seorang pengacara ia akan berlaku adil. Jika salah ya salah,begitupun sebaliknya.

"Jadi gimana ge, hasil dari kepolisian?" Shani kembali ke topik yang seharusnya,setelah sebelumnya mereka telah ngalor ngidul.

"Jadi menurut pihak kepolisian kasus ini murni kecelakaan,karena mereka tidak menemukan satupun bukti yang mengarah kepada tindakan kriminal atau pembunuhan. Jadi mereka akan menutup kasusnya seperti itu."

Shani dan adel mengangguk paham.

"Tapi..." gracia menggantung ucapannya.

"Tapi apa ge?" Shani penasaran dengan apa yang ingin di sampaikan gracia. Begitupun dengan adel

"Tapi menurut temanku yang ikut terlibat melakukan olah tkp waktu itu, sebelum penemuan bu siska,sekitar 30 menit sebelumnya,ada warga yang melihat seseorang keluar dari rumah bu siska. Tapi mereka tidak tau siapa dia." Jelas gracia lagi

"Jadi sebelum kejadian ada yang datang?" Tanya shani lagi.

"Iya....Tapi berhubung kepolisian juga tidak menemukan bukti apapun tentang kebenaran berita tersebut mereka seperti mengabaikannya. Dan hasil otopsi juga menunjukkan tidak ada kekerasan. Jadi kesimpulan kepolisian,walaupun ada yang datang sebelumnya,kemungkinan bu siska kecelakaan setelah orang itu pergi."

"Kalo menurut kamu sendiri gimana ge?" Shani menanyakan pendapat gracia. Sedangkan adel masih fokus mendengarkan dan mencerna semua yang dikatakan gracia.

"Kalo menurut aku,kemungkinan orang yang datang bisa berkaitan dengan kematian bu siska. Tapi bisa juga nggak. 50:50 lah. Soalnya aku sudah dengar dari gracio tentang masalah keluarga adel. Jadi kemungkinan ini ada sangkut pautnya dengan utang piutang."
Shani mengangguk paham

"Tapi jika kalian ingin melanjutkan tentang kasus ini aku bisa bantu. Kalau kalian belum bisa menerima keputusan dari pihak kepolisian. Tapi kita akan lakukan penyelidikan sendiri. Kalau seandainya kita menemukan bukti yang mengarah kearah kejahatan,kita akan buka kembali kasusnya. Tapi semua itu terserah kalian" gracia memberikan pendapatnya.

RUANG RINDUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang