Pagi ini adel telah bersiap untuk ke sekolah. Setelah semua siap dan rapi,adel turun ke bawah untuk sarapan. Sesampai ia di meja makan,ternyata shani belum ada.
"Bik... cici belum turun ya?" Tanya adel pada bik sumini yang tengah menyiapkan sarapan mereka.
"Belum non,palingan sebentar lagi." Jawab bik sumini
Adelpun duduk di meja makan sambil menunggu shani,dan tak berselang lama shanipun turun.
"Pagi..." sapa shani
"Pagi ci..." sahut adel
"Pagi non..." sahut bik sumini.
"Sarapannya sudah siap non. Silahkan non shani non adel." Bik sumini mempersilahkan mereka untuk sarapan.
"Makasih bik..." jawab shani,begitupun dengan adel.
Shani dan adel kemudian sarapan. Tak ada pembicaraan selama sarapan,hanya ada suara dentingan sendok dan garpu yang beradu dengan piring.
"Dell,pagi ini kamu cici yang anter aja?" Ucap shani setelah menyelesaikan sarapannya.
"Adel pake kendaraan umum aja ci,nggak papa. Cici lansung ke kantor aja." Jawab adel
"Nggak nggak. Kamu cici anter,nanti siang biar supir kantor yang jemput." Cegah shani.
Adel akhirnya mengiyakan. Karena adel tau shani tidak suka di bantah.
"Oiya soal pembelian motor kamu nanti biar cici yang urus. Kamu ada request mau yang seperti apa?" Shani memastikan jika adel punya pilihan sendiri.
"Terserah cici aja. Adel yakin pilihan cici pasti the best." Jawab adel.
"Oke kalau gitu nanti cici bakal urus. Lagian sekarang kamu belum bisa bawa motor kan? Karena kondisi tangan kamu." Shani mengingat akan kondisi tangan adel yang terkilir.
Adel mengangguk.
"Ya udah. Sekarang kita berangkat yuk. Keburu telat nanti." Ajak shani.
Adel dan shani pun segera berdiri dan siap hendak berangkat. Sebelum berangkat mereka telah berpamitan kepada bik sumini.
Stelah menempuh perjalanan yang lumayan jauh. Akhirnya adel telah sampai di sekolahnya.
"Ci... adel pamit ya?" Pamit adel ke shani
"Iya. Kamu sekolah yang bener..." nasehat shani
"Iya ciciku sayang. Kalo gitu adel turun ya. Assalamualaikum" lanjut adel sambil salim ke shani
"Waalaikumsalam. Hati²" ucap shani sebelum adel turun.
Adel mengangguk dan segera turun. Dan tak lama kemudian shani segera meninggalkan area sekolah adel menuju ke kantornya.
___ ___
Adel tengah berjalan menuju kelasnya. Saat hendak menaiki tangga menuju kelas,seseorang memanggilnya.
"Dell.... tunggu " panggil seseorang itu
Adel yang merasa namanya di panggil,menoleh ke belakang. Dia mendapati zee yang tengah mencoba menyusulnya d belakang dengan sedikit berlalri kecil.
"Ada apa zee?" Tanya adel saat zee sudah mensejajarkan langkahnya dengan adel.
"Nggak kok,cuman pengen bareng aja kekelas" jawab zee sambil tersenyum.
"Tapi kan kelas kita beda zee..." ucap adel
"Ya nggak papa... aku anterin kamu ke kelas dulu,setelah itu baru aku ke kelas aku" jelas zee.
Adel hanya bisa menggeleng mendengar ucapan zee. Merekapun mlanjutkan jalan menuju kelas.
Zee sudah lama menyukai adel,lebih tepatnya saat mereka mulai masuk di sekolah yang sama. Tapi adel terus memberi jarak untuk zee,entah apa alasannya. Tapi walaupun begitu,zee tak pernah menyerah. Dia yakin jika suatu saat adel akan menerimanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RUANG RINDU
RandomSemua takdir di tangan tuhan Kita tak pernah tau,apa yang tuhan rencanakan untuk hidup kita. Begitupun dengan kisah hidup para tokoh kita ini. Misteri masalalu,dendam dan pengorbanan. Baca aja... biar kalian tau kisahnya. Oke... 🤍