BAB XXVII

961 86 0
                                    

Hari yang di tunggu telah datang. Hari dimana shani bersma adel dkk akan liburan. Mereka semua telah berkumpul di rumah adel. Termasuk zee tapi tidak dengan gracio. Karena gracio masih ada pekerjaan yang harus ia selesaikan. Tapi ia berjanji akan menyusul nanti jika pekerjaannya selesai. Sedangkan pekerjaan shani di kantor di handle feni.

"Oke.... semua sudah siap?" Seru shani.

"Siap ci..." sahut mereka semua

Mereka semua segera berangkat. Mereka menggunakan 2 mobil. Yang satu shani sendiri yang menyetir dan satu lagi zee.
Di mobil shani ada adel,flora dan freya,sedangkan di mobil zee ada olla dan onil.
Mereka berencana untuk liburan selama 2 hari 1 malam.

"La,niel... gue boleh nanya nggak" tanya zee sambil tetap fokus menyetir

"Roman²nya Gue tu nih lo mau nanya apa" jawab olla

Zee hanya memberikan cengirannya.

"Pasti soal adel kan?" Oniel bersuara.

"Iya ... " jawab zee sambil tersenyum.

"Kalo lo mau tanya soal perasaan adel sama lo gimana, gue juga yakin lo pasti tau kan jawabannya. Walaupun adel terus bilang nggak,tapi matanya nggak bisa bohong kalo dia juga suka sama lo. Mungkin adel hanya belum mau pacaran,tapi kalo lo memang sayang sama adel ya buktiin aja tanpa harus kalian pacaran. Kita sebagai teman²nya yakin kok kalo lo orang yang pas buat adel" jelas olla pada zee. Onielpun menyetujui ucapan olla.

"Gue benaran sayang sama adel. Mungkin bener kata kalian,gue nggak mesti pacaran sama dia buktiin semuanya. Thanks ya buat support kalian. Gue bakal buktiin kalo gue sesayang itu sama dia" ucap zee penuh kayakinan.

"Kita percaya sama lo zee. Semangat ya.." ucap oniel yang di respon dengan 2 jempol dr olla.

Sedangkan di mobil shani mereka masih asyik mendengarkan lagu hingga akhirnya freya buka suara.

"Ci... aku boleh nanya sesuatu nggak?" Ucap freya kepada shani.

"Boleehhh... kamu mau tanya apa fre?" Jawab shani masih fokus menyetir.

"Menurut cici, zee orangnya gimana?" Tanya freya sambil melirik ke arah adel

Adel yang sedikit kaget mendengar ucapan freya sedangkan flora hanya tersenyum kecil melihat ekspresi adel. Dan shani yang mendengar pertanyaan freya sekilas melirik kearah adel. Shani bisa menangkap perubahan ekspresi adel. Shani juga melirik freya lewat spion dalam. Freya mengedipkan matanya sebagai sebuah kode. Shani pun paham akan maksud freya. Shani hanya tersenyum simpul.

"Mmm... zee anaknya baik,ramah,santun, dan juga nurut sama keluarga. Dia juga berprestasi kan di sekolah?" Ucap shani menjawab pertanyaan freya.

"Bener sih ci,termasuk calon ideal buat pasangan ya ci." Lanjut freya.

"Sepertinya memang begitu. Dia pasti bakal jadi pasangan yang memperlakukan pasangannya seistimewa mungkin. Btw kenapa nanya gitu?. Kamu suka ya sama zee.?" Tanya shani iseng.

Hal itu berhasil membuat hati adel nggak karuan. Dan itu terpampang jelas di wajahnya.
Shani melirik ke spion dalam untuk melihat freya dan flora. Shani bisa melihat flora dan freya menahan tawa mereka.

"Kalo zee nya mau sama aku sih,akunya juga mau ci. Tapi zee udah ada orang di hatinya. Tapi orang itu nggak mau nerima zee sih ci. Apa aku coba rebut aja ya ci. Mana tau hati zee bisa berpaling ke aku" lanjut freya masih menahan senyum melihat wajah adel semakin nggak karuan.

"Ya... nggak ada salahnya sih fre. Mana tau nanti zee bener² bisa luluh sama kamu. Dan biar orang yang udah menyia nyiakan zee sadar,kalo dia udah menyiakan orang yang salah." Sahut shani sambil sesekali melirik kearah adel.

Adel merasa hatinya semakin nggak karuan lebih memilih memasang earphonenya dan mencoba untuk pura² tidur. Dia ingin sekali ikut berkomentar,tapi ego dan gengsinya masih terlalu tinggi untuk hal ini.
Shani,freya dan flora hany bisa menahan tawa melihat itu. Dan mereka saling lirik di spion dalam

Menjelang siang mereka semua telah sampai di tempat tujuan. Mereka telah sampai di villa keluarga shani. Mereka di sambut oleh art dan penjaga disana.
Mereka memilih liburan disini,karena daerahnya yang lumayan asri dan juga jauh dari hiruk pikuk perkotaan. Tidak jauh dari villa ada kebun teh dan juga sebuah bukit yang yang jika kita naik keatas sana kita bisa menikmati pemandangan yang luar biasa.
Daerah ini memang cocok untuk rileks dan santai dari kejenuhan kota.

"Disini ada 4 kamar. Cici sama adel 1 kamar,zee sendiri,terus untuk flora,freya,onil dan juga olla kalian bisa pkai 2 kamar lagi. Untuk pasangannya kalian tentukan masing² ya."

"Iya ci..." jawab mereka serempak

Setelah itu mereka lansung menuju kamar sambil membawa barang bawaan mereka masing² untuk bebersih terdahulu sebelum mereka makan siang bersama.
Shani telah meminta art disana untuk menyiapkan semuanya.

Di kamarnya shani lansung meletakkan barang²nya ke lemari sedangkan adel memilih untuk merebahkan diri sejenak di kasur.

"Kok malah baring sih? Bebersih sana." Ucap shani melihat adel yang tengah berbaring

"Bentar ci... pegel habis perjalanan jauh" jawab adel

"Hmmm... y udah kalo gitu cici bersih² duluan."

Shani meninggalkan adel yang masih berbaring.
Adel kembali teringat percakapan antara shani dan freya tadi di mobil. Adel merasa apakah dirinya terlalu egois terhadap zee. Padahal zee sudah jelas² mengungkapkan rasa padanya. Sedangkan ia masih memberikan alasan yang klise. Karena terus berfikir,dan rasa lelah,adel akhirnya tertidur.

Shani telah selesai dengan ritual bersih²nya. Saat ia kembali ke kamar ia mendapati adel malah terlelap. Shani hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya.

"Dell... dell... cici yang nyetir kamu yang kecapek an" monolog shani.

Shani juga mengingat kejadian di mobil tadi. Dia tersenyum mengingat hal itu. Shani memandang adel yang tengah tertidur pulas. Dia ingat ekspresi adel saat ia dan freya membahas soal zee. Terlihat jelas jika saat itu adel cemburu.

"Kalo suka bilang suka del,jangan sok sok jaim" bathin shani.

Stelah itu shani membangunkan adel. Karena mereka akan segera makan siang.

"Dell... bangun..." shani mengusap pelan lengan adel.

Adelpun tersentak dengan apa yang di lakukan shani.

"Nnnngggh... iya ci.. " adel meregangkan otot²nya.

"Bersih² gih,habis itu turun,kita makan siang dulu. Cici tunggu di bawah,jangan lama"

"Hooh... "

Adel segera menyiapkan pakaiannya yang akan di pakai sebagi pakaian ganti,setelah itu ia segera ke kamar mandi dan segera melakukan ritual bersih²

20 menit kemudian akhirnya adel turun. Di meja makan semua sudah berkumpul.

"Ah elah dell... lama amat lo... kita udah laper ni.." ucap olla saat adel sampai di meja makan.

" ya sori..." adel lansung duduk di kursi smping zee.

"Udah² nggak usah ribut. Ayok kita makan aja." Shani menengahi

Akhirnya mereka menikmati makan siang dengan khidmat. Tak ada percakapan selama mereka  makan.

Setelah selesai makan,mereka berkumpul di ruang tengah

"Gimana kalo sore ini kita jalan² ke kebun teh?" Usul shani.

"Boleh juga tuh ci, kita harus memanfaatkan waktu sebaik baiknya." Ucap olla.

Yang lain pun setuju.

"Oke,nanti sore habis ashar kita jalan²,cuaca juga lagi bagus sepertinya. Nanti kita bisa bersepeda kesana. Cici  nati minta pak deo untuk menyiapkan sepeda buat kita"

"Oke ci siap " ucap semua.

"Ya udah sekarang mending istirahat dulu,sebelum jalan² nanti sore" ucap shani lagi.

Mereka pun segera kekamar masing² untuk istirahat sebelum nanti sore mereka akan besepeda di area perkebunan.

RUANG RINDUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang