BAB 41

910 88 2
                                    

"Pa... nih minum dulu obatnya" ucap eli pada gito

"Iya ma... terimakasih" ucap gito sambil memgambil obat di tangan eli dan meminumnya.

"Sebenarnya ada apa pa?" Tanya eli.

"Ma... papa mau jujur sama mama akan satu hal. Alasan kenapa papa mengundurkan diri dari profesi dokter." Ucap gito sambil menggenggam tangan istrinya

"Emang ada apa dengan alasannya pa?"tanya eli penasaran.

"Ma,sebenarnya papa telah melakukan kesalahan di masalalu bersama arman. Hingga papa tidak bisa melanjutkan profesi papa sebagai dokter."jelas gito

"Maksud papa gimana? Mama bingung."

Gitopun menceritakan semua pada eli. Eli sangat kaget dengan apa yang di katakan arman.

"Papa udah gila ya. Itu tindakan kriminal pa?" Eli lansung berdiri dan emosi

"Papa tau ma. Papa juga menyesal. Bahkan papa juga sudah mencoba mencari tau siapa orangtua anak itu semenjak dia masih di rumah sakit,tapi papa nggak bisa menemukannya. Dan papaun tidak tau lagi kabar dari arman semenjak kebangkrutannya. Dia bagai hilang di telan bumi. Dan sekarang tiba² reva ada disini sebagai adik angkatnya shani."

"Mama nggak habis pikir,kenapa papa bisa bisanya mengikuti ide gilanya si arman. Bagaimana nasibnya anak itu pa. Dia tidak pernah tau keluarganya. Dan bagaimana dengan keluarganya. " eli benar² emosi sekarang. Dia tak menyangka jika suaminya pernah melakukan kesalahan seperti itu.

"Papa masih berusaha mencari tau identitas reva ma. Papa ingin memperbaiki semuanya." Ucap gito

"Papa masih menyimpan tas dan juga pakaiannya terakhir kali dia pakai,karena saat di ruamh sakit suster memberikannya pada papa. Papa berniat memberikannya pada arman. Tapi arman terlalu sibuk dengan euforianya. Jadi barang itu masih tersimpan rapi sama papa." Jelas gito.

"Baiklah,kita akan terus cari tahu,mama akan bantu papa" ucap eli

"Makasih ma, dan juga maafin papa" ucap gito memeluk istrinya.

----

"Git.,papamu dokter?" Tanya shani

"Iya ... dulu tapi... beberapa tahun yang lalu dia mengundurkan diri dan memilih untuk menjadi pengusaha sekarang" jawab gita.

"Kenapa?" Tanya shani lagi.

"Nggak tau juga sih... katanya pengen alih profesi aja." Jawab gita.

"Ooh..."

Mereka melanjutkan obrolan² sambil di selingi tawa

"Pasti anda kagetkan dokter gito sanjaya. Pasti anda tidak menyangka akan bertemu reva disini." Batin feni

"Fen... lo kenapa sih senyum² sendiri?" Tanya gita.

"Ah... enggak kok... "ucap feni sadar dari lamunannya.

Shani hanya memperhatikan gelagat feni. Dia kembali mengingat apa yang telah di lakukan feni di belakangnya.

"Fen,apa saja yang telah lo lakuin di belakang gue. Sebenarnya lo ada masalah apa sama gue" batin shani

"Oya gue sampe lupa, silahkan ambil minum dan makanannya" ucap gita.

Mereka pun menikmati makanan dan minuman yang tersedia.

----

Saat ini di perjalanan pulang adel merasakan pusing di kepalanya. Di terus² memijat pelipisnya.

"Kenapa del? "Tanya zee melihat kearah adel.

"Nggak papa kok ,cuman pusing dikit aja." Jawab adel

"Beneran,atau mau ke dokter dulu,takutnya ada apa²." Khawatir zee

RUANG RINDUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang