BAB 56

941 94 3
                                    

Shani berusaha mengingat kejadian beberapa tahun lalu saat dia baru pindah sekolah dari jogja dulu.

"Lo lupa?" Tanya feni

Shani hanya diam.

"Kalo lo lupa gue bakal ingetin lo semuanya. Supaya lo ingat." Lanjut feni

Flashback on

Hari itu, hari pertama semester kedua di SMP 48. SMP 48 kelas 7-1 kedatangan murid baru pindahan dari jogja.

"Anak² hari ini kita kedatangan murid baru ,pindahan dari jogja. Ibuk harap kalian bisa berteman dengan baik ya." Ucap bu melodi wali kelas mereka

"Iya buk...." sahut murid serempak.

Semua mata tertuju pada anak baru tersebut. Anak yang begitu anggun,manis dan parasnya yang cantik cukup menghipnotis anak² di kelas.

"Nak... silahkan perkenalkan diri kamu." Ucap bu melodi

"Baik bu,terimakasih"

Anak itu mengedarkan pandangannya ke seluruh kelas sebelum memperkenalkan diri.

"Hallo semua... perkenalkan,nama aku shani indira wiranata. Kalian bisa panggil aku shani. Terimakasih." Shani memperkenalkan diri

"Halo shani...." sapa murid²

"Terimakasih shani, sekarang kamu boleh duduk. Kamu duduk di kursi kosong sebelah sana, di sebelah yanti ya." Ucap bu melodi kepada shani sambil menunjuk kearah kursi tersebut.

"Baik bu... terimakasih." Ucap shani

Shani berjalan ke kursi yang di tunjuk bu melodi. Dia duduk di sebelah anak yang bernama yanti. Anak yang lumayan cantik,berkacamata dan juga giginya yang di pasang behel.

Sesampai di mejanya shani segera duduk dan membereskan barang²nya.

"Hai shani...." sapa yanti dengan senyum ramah.

"Hai..." sahut shani juga sambil tersenyum

Obrolan mereka tak berlanjut,hanya sekedar saling sapa,karena pelajaran telah di mulai. Mereka fokus pada materi pelajaran yang di jelaskan guru di depan kelas.

----

Pelajaran telah usai,sekarang jam istirahat. Anak² berkerumun di meja shani. Mereka datang untuk sekedar menyapa dan berkenalan. Anak² begitu kagum dengan shani. Bagaimana tidak,shani selain cantik ternyata juga pintar. Itu terbukti saat jam pelajaran tadi, shani bisa menjawab benar pertanyaan guru tanpa banyak berfikir. Bahkan menurut anak² lain,kepintaran shani sedikit lebih unggul dari yanti,yang selama mereka tau, yanti adalah anak unggulan dari sekolah dasar.

Apa yang di bicarakan anak² sedikit membuat yanti merasa tidak nyaman. Tapi yanti berusaha untuk tidak memperlihatkannya.

"Shan... kita ke kanyin yuk?" Ajak yanti

"Nggak deh yan... aku bawa bekal dari rumah." Tolak shani dengan sopan.

"Wahhh shan,kamu bawa bekal? Jarang² lo anak seumuran kita bawa bekal ke sekolah,kan lebih simple kalo beli di kantin aja,nggak repot." Ucap anin

"Iya sih... tapi aku lebih suka masakan mama daripada masakan kantin." Jawab shani sambil tersenyum

"Cieee... yang si anak mama banget...." celetuk cindy menggoda shani.

Shani hanya tersenyum mendengar ocehan dari teman² barunya.

"Ya udah deh kalo gitu,aku ke kantin ya." Ucap yanti meninggalkan shani di kelas bersama beberapa anak² lainnya.

Di perjalanan menuju kantin,yanti tampak sangat kesal. Di terus bersungut sungut sepanjang perjalanan ke kantin.

"Ooopppsss.... ada princess yanti yang kalah saing lewat nih." Ucap 4 orang anak yang tiba² menghadang yanti.

RUANG RINDUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang