BAB 44

847 92 6
                                    

Saat ini shani dan cio telah berada di tempat janjian. Disana ternyata gracia dan ji sudah sampai terlebih dahulu.

"Hai ge, ji.... maaf ya kita telat,macet soalnya." Ucap shani menyapa gracia dan jidan

"Iya,nggak papa kok,kita juga belum lama sampai" jawab gracia.

Shani dan gracio pun duduk berhadapan dengan gracia dan jidan.

"Jadi ada berita apa ge?" Tanya gracio

"Jadi gini, aku sama ji udah temuin saksi yang lihat siapa orang yang datang ke rumah bu siska malam itu. Dan dia telah menyebutkan detail orangnya seperti apa. Kami juga sudah mensketsakan wajahnya." Jelas gracia

"Oh ya.... mana? Boleh kita lihat?" Pinta shani

"Boleh... " Ucap gracia sambil menyodorkan lembar sketsa kearah shani dan cio

Shani dan cio mengambil dan melihat sketsa tersebut. Shani dan cio beneran kaget dengan sketsa yang mereka lihat.

"Feni...?" Ucap shani dan cio serempak

"Kalian kenal orang ini?" Ucap jidan

"Iya... dia teman kita dari SMA. Dia juga sahabat dekat sekaligus sekretarisnya shani." Jawab cio

Shani masih sedikit syok dengan apa yang di lihatnya. Apa ini semua? Kenapa semua melibatkan feni?,ada apa ini sebenarnya. Itulah yang di pikirkan shani.

"Sayang...hey..." panggil cio yang melihat shani melamun.

"Ah iya..." shani sedikit gelagapan.

"Kenapa?" Tanya cio

"Ah... enggak... hanya syok aja..." jawab shani

"Oiya ... boleh nggak kalo kalian tolong selidiki soal feni?" Pinta shani pada gracia dan jidan.

Gracio yang mendengar itu lansung menatap ke arah shani seolah minta penjelasan.
Shani sadar dengan apa yang di lakukan cio

"Sayang... nanti aku jelasin semua" ucap shani pada cio

"Kalian bisakan bantu aku?" Pinta shani pada gracia dan jidan.

"Baiklah,kami akan bantu." Jawab gracia dan ji

Mereka mengakhiri pertemuan itu dan lansung meninggalkan tempat tersebut setelah mereka makan.

----

"Sayang... sebenarnya ada apa ini? Kenapa kamu seperti begitu curiga sama feni. Apa ada sesuatu yang nggak aku tau?" Tanya cio pada shani saat mereka di perjalanan.

"Sayang, aku nggak tau kamu bakal percaya ini atau nggak,tapi dari beberapa waktu lalu aku mulai menaruh curiga sama feni. Aku fikir awalnya ini hanya kebetulan. Hingga akhirnya akupun menemukan hal yang lebih mengejutkan selain yang di kasih tau gracia dan ji tadi." Jawab shani.

"Maksud kamu?" Cio makin penasaran.

Shanipun menceritakan semuanya pada cio. Mulao dari perihal gelang feni hingga apa yang telah feni lakukan terhadap perusahaannya.

"Jadi begitulah sayang. Maaf jika aku nggak kasih tau kamu soal kantor. Aku masih ingin mnyimpannya dan mencoba untuk mencari tahu terlebih dahulu. Tapi kejadian hari ini semakin membuat aku curiga kepada feni."

"Nggak papa sayang. Aku senang kamu mau cerita akhirnya sama aku. Aku bakal selalu ada di samping kamu. Kita cari tahu sama² ya. Apa sebenarnya motif feni di balik semua ini." Jawab cio

"Iya...makasih ya. Kamu emang lelaki terbaik dalam hidup aku,setelah papa." Ucap shani sambil memberikan kecupan manis di pipi cio.

----

RUANG RINDUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang