BAB 34

1.1K 89 0
                                    

Zee dkk telah sampai di rumah sakit.

"Assalamualaikum" salam mereka

"Waalaikum salam" sahut shani dan yang lain

"Gimana adel ci?" Tanya zee kepada shani

"Alhamdulillaah adel udah sadar,dan kondisinya sudah sedikit membaik." Jawab shani.

"Alhamdulillaah. " sahut yang lain.

Mereka semua duduk di sofa sambil berbincang. Karena adel sedang istirahat mereka tidak mau mengganggu. Dan merekapun memgkondisikan suara.

"Ashel gimana ko?" Tanya zee pada cio.

"Ashel masih dalam pemeriksaan polisi. Besok cige sama bang ji yang akan urus ke kantor. Sampai tadi ashel masih bungkam. Dia hanya akan bicara pada pengacaranya." Jelas cio.

"Gue nggak abis fikir,apa sih maunya si ashel² itu. Perasaan adel nggak pernah punya masalah sama dia. Tapi kenapa dia bisa sejauh ini?" Ucap flora.

"Iya benar... kita aja kenal sama ashel juga karena zee ya kan?... atau jangan²..." ucap freya sambil melirik zee.

"Jangan jangan apa fre?" Tanya onil.

Onil penasaran dengan apa yang di pikirkan freya begitupun yang lain.

"Jangan² ini ada hubungannya sama lo zee?" Lanjut freya.

"Maksudnya? " zee bingung begitupun yang lain.

"Maksud gue,ini semua gara² cinta. Kita semua tau,kalo ashel tu suka banget sama lo. Dan mungkin dia cemburu dengan kedekatan lo sama adel. Bisa aja kan dia nekat begini?" Jelas freya

"Tapi masa iya ashel bisa segila ini cuman gara² cinta. Nggak mungkin" shani ikut berkomentar.

"Bisa aja ci,namanya juga cinta buta. Waktu itu aja adel pernah di labrak di kantin sekolah." Ceplos freya

"Maksud lo fre..?" Zee kaget dengan yang di bilang freya barusan.

"Iya zee,waktu itu adel pernah di siram sama ashel di kantin,dan waktu itu dia minta adel jauhin lo." Jelas olla.

Zee nampak berfikir. Dia mengingat kembali kejadian di kebun teh.
Melihat zee melamun membuat yang lain heran.

"Kenapa zee?" Tanya gracia. Yang lainpun ikut menatap kearah zee.

"Nggak ci,zee cuman lagi mikir,apa mungkin yang di bilang freya ada benarnya" jawab zee.

"Maksud kamu?" Shani penasaran dengan apa yang di fikirkan zee begitupun dengan yang lain.

Akhirnya zee menceritakan secara detail kejadian saat dia dan ashel bicara berdua di kebun teh.

"Gue nggak hbus fikir,sependek itu pikiran ashel sampai bertindak sejauh ini. Bener² gila tu orang" olla mulai emosi kembali.

"Gue juga nggak tau. Kalo ashel beneran ngelakuin ini karena hal itu,berarti semua ini terjadi gara² gue." Sesal zee sambil meraup wajahnya.

"Zee,ini bukan karena kamu kok,ini ashelnya aja yang bisa mengontrol diri. Kamu nggak perlu merasa bersalah" ucap shani yang melihat wajah penyesalan di wajah zee.

"Tapi ci..." ucapan zee di potong shani.

"Udah,jangan terlalu mikirin itu lagi. Yang penting sekarang adel juga udah lebih baik. Besok dia juga harus menjalani operasi. Jadi doakan saja dia cepat pulih. Soal ashel biar ci ge dan bang ji yang urus." Lanjut shani.

Zee mengangguk mngerti. Yang lain tak lagi berkomentar.

Hari sudah mulai larut. Zee dan adel cs memilih untuk pulang begitupun dengan gracia dan jidan. Mereka tidak mau mengganggu istirahat adel yang sepertinya sangat lelap karna pengaruh obat. Shani dan gracio yang akan berjaga.

RUANG RINDUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang