BAB 42

942 96 3
                                    

Shani telah selesai dengan ritual bersih²nya. Setelah selesai shani segera turun ke bawah untuk menemui bik sumini.

"Bik,mang sholeh udah balik belum dari apotik?" Tanya shani

"Udah non,ini bibik juga lagi siapin air buat non adel minum obat,sekalian ngantar obatnya ke kamar." Jawab bik sumini.

"Oh ya udah. Biar aku aja bik. Bibik istirahat aja."

"Baik non,kalo gitu bibik permisi."

Bik sumini segera meninggalkan shani menuju kamarnya. Dan shani pun segera menuju kamar adel.

Sesampai di kamar adel,shani menaruh nampan di nakas sampin ranjang. Dan shani mencoba membangunkan adel perlahan. Awalnya shani merasa tak tega untuk membangunkannya,tapi adel harus minum obatnya.

"Dell... bangun dulu yuk..." shani mengelus lembut pipi adel untuk membangunkannya.

Adel meresa terusik dengan yang di lakuin shani. Di mengerjapkan matanya dan bangun.

"Cici...."

"Bangun dulu yuk... minum obatnya." Ucap shani lembut.

Adel perlahan bangun dan duduk. Shanipun segera menyodorkan air dan obat adel. Dan adelpun segera meminum obatnya.

"Masih pusing?" Tanya shani

Adel mengangguk.

"Ya udah kamu istirahat lagi ya,tapi ganti pakaian dan bersih² dulu."

"Iya ci..."

Adel perlahan bangkit dan turun dari kasur. Karena masih sedikit pusing,adel sedikit oleng. Untung shani sigap menangkap hingga adel tak terjatuh.

"Udah²... kamu duduk sini aja. Biar cici ambilin baju gantinya." Ucap shani sambil membantu adel kembali duduk di ranjang.

Adel hanya mengangguk. Shani segera berjalan ke lemari pakaian adel. Dan mengambil pakaian ganti dan juga peralatan untuk membersihkan make up.

"Ini... ganti baju dulu." Ucap shani menyerahkan pakaian adel.

Adel segera mengganti pakaiannya. Dan setelah itu segera membersihkan wajahnya di bantu shani.

"Ci... adel mau cuci muka dulu. Nggak enak rasanya." Ucap adel.

"Ya udah ... sini cici bantu." Ucap shani

Setelah selesai,adel dan shani kembali ke kamar.

"Ya udah sekarang kamu istirahat ya." Ucap shani sambil menyelimuti adel.

"Cici disini aja. Adel takut." Ucap adel manja.

"Takut apa sih. Udah gede juga."

"Pokoknya adel mau di temenin cici." Adel memanyunkan bibirnya.

"Ya udah iya..."

Shani pun mengambil posisi berbaring di sebelah kanan adel.
Saat shani telah berbaring,adel lansung saja memeluk shani. Dia lansung membenamkan wajahnya di dada shani.

"Hey,Kenapa?" Tanya shani mengelus punggung adel yang bergetar. Sepertinya adel menangis.

Adel hanya menggeleng. Adel menangis karena ia mengingat bundanya. Apa yang di lakukan shani benar² mengingatkan adel pada bundanya. Saat ini adel benar² rindu bundanya.

"Ya udah kalo nggak mau cerita. Jangan nangis lagi ya. Cici nggak bakal kemana mana. Sekarang bobok ya." Ucap shani mencoba menenangkan adel.

Adel mengangguk. Shani masih saja mengelus rambut adel lembut,sampai adel tertidur. Setelah adel tertidur. Shanipun juga tertidur.

RUANG RINDUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang