BAB 68

682 90 2
                                    

Sesampai di rumah sakit,cio dan shani lansung menuju bagian informasi. Setelah mendapatkan info mereka berdua lansung menuju ruangan yang di maksud.
Saat mereka sampai,dokter yang memeriksa baru saja keluar,dan mereka berpapasan di depan pintu.

"Bagaimana kondisi adik saya dok?" Tanya cio

"Alhamdulillaah adik anda tidak apa². Hanya luka kecil di dahinya. Tidak perlu ada yang di khawatirkan. Hanya saja pasien butuh waktu istirahat untuk pemulihan." Jawab sng dokter.

"Alhamdulillaah...terus teman perempuannya bagaimana dok?" Kali ini shani yang bertanya

"Teman perempuan?" Dokter tersebut seperti kebingungan

"Iya... mereka berduakan?" Ucap cio seperti melihat dokter kebingungan.

"Maaf mbak,mas... tapi pasien ini sendiri. Tadi polisi yang mengantar karenakecelakaan."

"Apa?" Kaget shani dan cio

"Iya mbak,mas. Kalau begitu saya pamit dulu. Mungkkn dalam waktu 1 jam pasien sudah sadar." Ucap sang dokter dan segera meninggalkan cio dan shani.

"Sayang... adel kemana? Akubtelpon juga nggak diangkat." Shani mulai panik

"Tenang sayang. Mungkin tadi mereka pisah. Adel mingkin sama teman²nya." Cio mencoba menenangkan shani

"Ya udah aku bakal coba tanya teman²nya."

Shani mengambil poselnya dan memcoba memghubungi teman² adel.

"Hallo assalamualaikum" sapa shani

"Waalaikumsalam... iya,ada apa ci?" Tanya flora di seberang

"Flo... adel lagi sama kamu nggak?"

"Nggak ci,hari ini kita emang ada rencana ngumpul,tapi kata adel dia lagi ada urusan sama zee. Emang ada apa ci?"

"Jadi sekarang kalian lagi kumpul?"

"Iya... sebenarnya ada apa sih ci,kedengarannya cici lagi panik?"

"Gini flo,tadi cici sama koko di beritahu kalau zee kecelakaan. Tapi ternyata hanya ada zee. Adelnya nggak ada."

"Jadi maksud cici adel menghilang?"

"Iya... ya udah makasih ya flo infonya."

"Iya ci,kalo boleh tau zee ada di rumah sakit mana ci,kita bakal otw kesana."

"Rumah sakit sudirman 48"

"Oke ci... kita otw kesana. Cici yang tenang,semoga adel nggak kenapa². Assalamualaikum."

"Iya...waalaikumsalam"

Shani memutus telpon.

"Gimana?" Tanya cio

"Nggak ada. Adel nggak sama mereka." Sahut shani. Wajahnya tampak semakin panik dan khawatir.

"Tenang dulu sayang... kita tunggu zee sadar ya,nanti kita tanya dia." Cio merengkuh shani dalam pelukannya.

Lama waktu berlalu. Teman² adel juga sudah berada di rumah sakit dan zee pun mulai sadar.
Zee membuka matanya perlahan. Di pandang satu persatu orang² disampingnya.
Cio menghampiri zee

"Bagaimana kondisi kamu?" Cio memastikan

"Lumayan ko,cuman sedikit pusing." Sahut zee

"Syukurlah... oiya tadi kamu kan sama adel,adelnya kemana? Di telpon juga nggak di angkat." Kali ini shani yang bersuara.

"Sayang...." cio memandang kearah shani

Zee seolah baru teringat apa yang terjadi

"Ko , ci... adel..." zee menggantung ucapannya dan berusaha untuk duduk

RUANG RINDUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang