Semenjak acara belajar kelompok di rumah shani,anak² kelas semakin dekat dengan shani. Sedangkan rasa iri di hati yanti semakin besar.
"Ehhh... ada princess nih... sendirian aja nih,teman² nya mana?... oopsss lupa,kan sekarang teman²nya udah nggak peduli ya,soalnya udah ada princess shani..." ucap gaby yang tiba² saja menghampiri yanti di taman belakang sekolah.
Gaby dan teman²nya tertawa selepas apa yang di ucapkan gaby pada yanti.
"Lo ngapain sih gab,gangguin gue mulu. Gue nggak ada urusan sama lo." Ucap yanti
"Oopsss jangan marah donk... gue kan cuman bicara fakta. Ya kan teman² ..." ucap gaby kepada teman²nya.
Teman² gaby yang lain mengangguk.
"Gue males berurusan sama lo" yanti berdiri dan segera akan melangkah pergi darisana.
Saat yanti hendak melangkah,gaby sengaja mengulurkan kakinya hingga yantipun teesandung dan terjatuh.
"Oopss... nggak sengaja. Gimana dong?. Maaf ya princess..." ucap gaby di buat².
Setelah itu iya dan teman² tertawa dan pergi meninggalkan yanti.
Yanti masih terduduk di halaman belakang. Dia nampak sangat kesal. Lututnya terluka.
"Nggak di rumah,nggak di sekolah,kenapa sih semua orang nggak ada yang ngertiin gue. Bangsat... gue benci kalian semua..." gumam yanti dengan mata yang mulai berkaca kaca.
Yanti mencoba berdiri,tapi lututnya terasa perih hingga saat berjalan dia swdikit pincang.
"Kamu kenapa yan... kok lutut kamu terluka?" Ucap shani yang tiba² saja ada di depan yanti
"Bukan urusan lo. Minggir..." ucap yanti ketus
"Loh kok... ya udah sini aku bantu..." tawar shani
"Gue nggak butuh bantuan lo. Gue udah muak sama lo. Gue begini juga gara² lo. Kalo saja lo nggak pindah kesini,gue nggak bakal kayak gini." Kesal yanti
"Yan... maksud kamu apa? Kok tiba² kamu gini... aku ada salah sama kamu?"
"Ya lo salah... lo salah pindah sekolah kesini. Gara² lo gue seperti nggak di anggap lagi sama teman² gue. Gara² lo posisi gue di olimpiade ke geser. Semua gara² lo. Puas lo..."
"Yan...." shani bingung dengan ucapan yanti
"Alah jangan munafik deh lo. Jangan sok baik,gue nggak butuh... minggir lo..."
Yanti segera meninggalkan tempat itu dengan tertatih. Sedangkan shani masih bingung dengan apa yang terjadi. Padahal seingatnya,dia dan yanti baik² saja sebelumnya. Kenapa yanti sekarang tiba² berubah,itulah yang ada di benak shani sekarang.
----
Shani telah kembali kekelas. Ia lansung menuju mejanya dan segera duduk,karena pelajaran akan segera di mulai. Saat shani akan duduk,tiba² yanti berdiri.
"Nin... tukeran tempat duduk dong? Mau kan?" Ucap yanti tiba²
Shani yang mendengarnya mengwrnyitkan keningnya. Ada apa sebenarnya?,kenapa tiba² yanti seolah menghindarinya.
"Loh,kenapa? Nggak ah..." sahut anin
"Ayoklah... kan lo dari kemaren² pengen sebangku dengan diakan?" Yanti melirik shani.
Anak² yang lainphn ikut heran dengan sikap yanti sekarang.
"Mau kan nin?" Sekali lagi yanti minta persetujuan anin.
"Okelah..." akhirnya anin menyetujuinya.
Akhirnya mereka bertukar tempat duduk.
----
Semenjak kejadian itu yanti terus menjaga jarak dengan shani,dan hal itipun di sadari oleh yang lainnya.
"Shan,kamu ada masalah apa sama yanti?" Tanya anin
"Aku juga nggak tau nin,tiba² aja yanti ngejauhin aku. Seingat aku,sebelumnya kita baik² aja." Jawab shani
"Jangan² yanti iri lagi dengan shani" celetuk cindy
"Maksud kamu gimana cin?" Tanya shani penasaran
"Iya... secara semenjak shani pindah,posisi yanti ke geser,yang biasanya dia jawara di kelas,sekarang malah shani." Jelas cindy
"Iya benar juga cin,aku juga ngerasa gitu. Apalagi pas kita lagi belajar bersama di rumah shani, aku ngeliat yanti kelihatan nggak suka,saat shani dan adiknya berinteraksi dengan riang gembira. " sambung mira
"Eh... kalian nggak boleh nuduh gitu. Mungkin emang yanti lagi nggak mood aja sama aku." Shani menengahi
"Ya... pasti ada alasannya dong shan. Lagian aku dengar dari anak kelas sebelah,yanti dan orangtuanya sering cekcok sekarang,karena kecemburuannya terhadap adiknya." Terang mira.
"Udah udah... nggak usah di bahas lagi,nggak baik ngomongin teman sendiri." Ucap shani
"Lo nggak perlu ngebela gue,gue nggak butuh." Ucap yanti yang ternyata telah berdiri tak jauh dari mereka.
Shani dan yang lain sempat kaget dengan kehadiran yanti.
"Kenapa nggak di lanjut,nggak enak? Kan lebih asyik,jika kalian lansung ngomong di depan gue?" Ucap yanti lagi
"Maaf yan...kita nggak maksud buat ngomongin kamu." Ucap shani.
"Alahhhh.... bulshit. Buktinya barusan kalian ngomongin gue kan?. Nggak nyangka gue,kalian begini. Gue kira kita teman selama ini,ternyata. Kalian munafik." Yanti tersenyum sinis.
"Yan... lo kok ngomong gitu sih. Sejak kapan lo jadi kasar begini?" Ucap anin yang kaget dengan perubahan yanti
"Serah gue dong... mau kasar kek,atau apa kek. Apa urusan lo..."
"Udah udah... kenapa jadi ribit gini sih... yan,kita minta maaf soal tadi. Kita nggak maksud yang burik kok" ucap shani sambil mengulurkan tangannya untuk minta maaf
"Gue nggak butuh maaf lo." Yanti menepis tangam shani
"Yan,lo benar² ya. Kok lo kasar sih." Ucap cindy
"Kenapa,nggak terima? Bacot lo semua..."
Yanti pun mengambil tasnya dan meninggalkan kelas karena memang jam terakhir kosong. Yanti lebib memilih untuk keluar kelas.
"Aku benar² nggak nyangka,yanti jadi seperti itu. Apa ini karena masalah keluarganya ya?" Anin kembali membuka suara.
"Udahlah nggak usah di bahas lagi,nanti malah makin kemana mana. Mending kita ngomongin yang lain aja ya?" Ucap shani
Anak² yang lainpun memgangguk. Mungkin memang ada baiknya obrolan itu di hentikan sampai disini.
Hai semua,maaf ya belakangan amat sangat slow up,soalnya lagi padet banget kegiatannya. Harap di maklumin ya. Tapi akan tetap di lanjut kok, kalian sabar² ya.
Btw,minal aidzin walfaidzin ya semua.
Semoga kalian selalu bahagia
🥰🥰🥰🥰
KAMU SEDANG MEMBACA
RUANG RINDU
RandomSemua takdir di tangan tuhan Kita tak pernah tau,apa yang tuhan rencanakan untuk hidup kita. Begitupun dengan kisah hidup para tokoh kita ini. Misteri masalalu,dendam dan pengorbanan. Baca aja... biar kalian tau kisahnya. Oke... 🤍