BAB 66

700 81 2
                                    

Malam ini shani dan keluarga akan makan malam di sebuah resto seperti janji sebelumnya

"Dek... sayang ... udah belum? Jangan kelamaan,kasian nanti yang lain nungguin." Panggil shani dari luar kamar adel

"Iya ci.... bentar..." sahut adel

"Jangan lama,cici tunggu di bawah ya?"

"Iya...."

Shani segera turun,dan menunggu adel di ruang keluarga. Dan tak berselang lama adelpun turun.

"Udah ci... ayok..." ucap adel yang telah menghampiri shani.

"Wahh... cantik banget adik cici..." puji shani

"Cicinya aja cantik,masak iya adiknya nggak..." saut adel sambil nyengir

"Bisa aja kamu. Ayok jalan,keburu telat kita nanti..."

"Gaassss bosss...."

Shani hanya terkekeh kecil melihat tingkah adiknya. Merekapun segera berangkat meninggalkan rumah menuju resto tempat janjian.

----

Di parkiran sebuah resto feni hendak keluar. Tapi saat dia masuk mobilnya dia melihat mobil gita baru saja masuk ke parkiran. Feni berniat hendak menyapa saat gita dan keluarganya turun. Tapi feni mengurungkan niatnya saat melihat mobil shani juga memasuki area parkir sesaat kemudian.

"Oh... jadi ceritanya lagi makan malam keluarga nih. Boleh juga. Apa gue ikutin mereka aja ya. Feelling gue bagus kali ini." Monolog feni sambil tersenyum sinis.

Fenipun kembali turun dari mobilnya saat shani dan keluarga masuk ke dalam resto.

Feni mengambil tempat duduk tidak jauh dari mereka. Sehingga feni bisa mendengar apa yang di bicarakan oleh shani sekeluarga.

Shani dan keluarga memesan makanan terlebih dahulu,setelah itu sambil menunggu makanan mereka berbincang bincang.

"Jadi ada berita apa nih?" Tanya gita membuka pembicaraan.

"Jadi gini pa... ceritanya bungsu kita ini mau di lamar sama seseorang. Dan ngajak dia tunangan. Papa mama pasti kenal lah sama orangnya." Saut shani.

"Oh ya..." ucap gito saling pandang dengan istrinya sambil tersenyum.

"Pasti zee kan?..." tebak gita memandang adel

Adel di lirik gita sambil di goda seperti itu hanya tersenyum malu.

"Iihh... anak mama malu². Cie mukanya merah tu." Eli juga ikut menggoda adel.

Yang lainpun ikut terkekeh kecil melihat tingkah adel.

"Aaaaa.... mama... jangan gitu dong." Rengek manja adel.

"Udah² jangan godain anak papa terus dong. Kasian mukanya udah kayak udang rebus gitu." Ucap gito

"Iiihhh.... papa mah sama aja. Kirain belain,taunya ngeledek berkedok belain." Sungut adel

Mereka makin terkekeh melihat tingkah adel yang seperti itu.

"Udah²... jadi dari pihak zee udah ada konfirmasi?" Tanya gito mulai serius.

"Belum pa,tapi kata cio mereka berencana ingin melakukan pertemuan keluarga secepatnya. Sekalian bahas pernikahan aku sama cio juga." Jelas shani.

"Ooh bagus itu... lebih cepat lebih baik."

"Adel sendiri udah siap belum buat tunangan sama zee? Terus juga kan kamu baru lulus juga,kuliahnya gimana?" Tanya eli.

"Insyaaallaah ma. Lagian kan kita masih tunangan dulu,nggak lansung nikah,jadi nggak bakal mengganggu kuliah juga nanti." Saut adel

"Mmm... baguslah kalo gitu. Terus kalo shani gimana soal rencana pernikahannya?" Eli bertanya kepada shani

RUANG RINDUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang