BAB 63

862 103 2
                                    

Hari telah berlalu,adelpun telah kembali berkegiatan seperti biasa. Dan sekarang adalah masa² akhir SMA nya. Karena pengumuman kelulusan telah di umumkan.

"Selamat ya dell... kamu jadi lulusan terbaik di sekolah kita. Walaupun kamu sempat absen lama karena sakit." Ucap zee

"Makasih ya zee..." ucap adel

"Ya sama²... oiya... btw kita mau kemana nih?" Tanya zee

"Lah kok nanya aku? Kan kamu yang ajak jalan?"

"Oiya lupa....hehehe" ucap zee sambil myengir.

Akhirnya zee melajukan mobilnya menuju sevuah tempat.

"Oke... kita sampai...yuk turun..." ucap zee setelah memarkirkan mobilnya.

Mereka berdua turun dari mobil. Dan segera menuju sebuah pendopo.

"Kok kamu bisa tau tempat sebagus ini sih?" Tanya adel.

"Gimana? Kamu suka?" Tanya balik zee

"Iya... suka banget. Tempatnya nyaman,tenang dan sejuk." Ucap adel menikmayi suasana taman yang asri itu

"Syukur deh kalo kamu suka."

Mereka larut dalam menikmati suasana. Hingga akhirnya zee buka suara memecah kesunyian antara mereka.

"Dell..." ucap zee  

"Ya...kenapa?" Sahut adel sambil menoleh kepada zee.

Tapi alangkah terkejutnya adel saat menoleh. Zee telah menyodorkan kotak cincin yang telah di buka padanya.

"Zee ..." ucap adel sambil menutup mulutnya dengan kedua tangannya karena kaget.

"Dell... aku tau kamu kaget. Ini bukan tiba²,karena memang sudah sejak lama aku pengen ngelakuin ini. Daripada kita pacaran,aku ingin lansung melamar kamu. Memang kesannya terburu buru,karena kita baru aja kelulusan,tapi aku nggak mau membuang buang  waktu,hingga akhirnya mungkin suatu saat akan aku sesali. Jadi aku ingin ungkapin semua sekarang."ucap zee 

Adel hanya terdiam dan tak tau mau bicara apa.

"Del kamu mau nggak jadi partner hidup aku?" Ucap zee mengubah posisinya jadi berjongkok di depan adel.

Adel masih syok dengan perlakuan zee yang menurutnya sangat tiba². Adell diam sejenak dan berfikir. Memang sudah saatnya ia mengambil keputusan karena selama ini dia telah menggantung perasaan zee.

"Zee .. apa kamu nggak akan menyesal. Mungkin masih banyak yang lebih dari aku di luar. Apa kamu yakin dengan aku?" Tanya adel meyakinkan

"Dell... kalau aku nggak yakin,aku nggak bakal bertahan sampai sekarang. Dan masih setia sama perasaan aku. Jadi apa kamu mau terima aku?"

Adel diam sejenak dan akhirnya mengangguk. Zee tampak sangat bahagia dan segera memasangkan cincin ke jari adel dan memeluknya.

"Terimakasih ya dell... akhirnya setelah sekian lama" ucap zee mengeratkan pelukannya.

Setelah puas,zee melepas pelukannya.

"Setelah ini,aku bakal lamar kamu secara resmi dan kita bakal tunangan terlebih dahulu."

"Kamu serius...?" Tanya adel.

"Iya... aku bakal ngomong sama keluarga aku,dan bukankah lebih cepat lebih baik?"

"Ya udah terserah kamu aja..."

Mereka berdua terus tersenyum bahagia sambil duduk di pendopo dengan adel bersandar di bahu zee.
Zee merangkul adel dan memberikan kecupan di pucuk kepala adel.

RUANG RINDUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang