BAB 47

887 104 2
                                    

Hari ini adel akan melakukan terapi pertamanya setelah beberapa hari yang lalu dia di perbolehkan untuk istirahat di rumah saja. Dia hanya perlu datang ke rumah sakit untuk terapi sesuai jadwal saja.

Adel di temani shani. Saat ini mereka telah berada di ruangan terapi. Mereka masih menunggu dokter datang.

"Kok deg deg an ya...." ucap adel menggenggam tangan shani.

"Nggak papa. Tenang ya. "Shani menenangkan adel

Tak lama kemudian dokter masuk ke ruangan tersebut.

"Selamat siang ... maaf jika lama menunggu" ucap sang dokter.

"Iya dok... nggak papa..." sahut shani

"Jadi gimana nona adel,udah siap?"

"Iya dok... cuman deg deg an aja sedikit" jawab adel

"Nggak papa. Rileks aja. Untuk kali ini kita akan coba hipnoterapi untuk merilekskan pikiran terlebih dahulu. Dan melihat reaksi gelombang otaknya. Jadi upayakan untuk serileks mungkin" jelas sang dokter.

"Iya dok..." sahut adel.

Dokterpun meminta perawat disana untuk mempersiapkan segala sesuatunya. Setelah semuanya siap,dokter meminta adel untuk duduk di kursi yang telah di sediakan. Di kepala adel di pasang alat untuk mengetahui pergerakan gelombang otaknya.

"Nona adel sudah siap?"

Adel mengangguk. Shani yang duduk di kursi di samping adel juga sedikit gugup. Entah kenapa ia juga ikut deg deg an. Ada perasaan aneh yang menyelusup di hatinya. Entah persaan apa itu.

"Sekarang. Nona adel pejamkan matanya. Ikuti setiap kata² saya. Sekarang tarik nafas pelan dan hembuskan. Sekali lagi tarik nafas dalam,tahan... dan hembuskan perlahan. Sekarang setiap tarikan nafas yang nona adel lakukan,akan membuat nona adel semakin rileks dan nyaman. Dan setelah ini nona adel hanya fokus ke suara dan instruksi saya. Kalau nona adel mengerti anggukan kepalanya."

Adel mengangguk.

"Sekarang nona adel sedang berada di sebuah tempat. Disana ada banyak pintu. Apakah ada pintu yang bewarna gelap?"

Adel kembali mengangguk.

"Apakah nona tau itu pintu apa?"

Adel menggeleng. Dokter memperhatikan pergerakan gelombang otak adel. Masih normal walau ada sedikit lonjakan. Tapi masih aman

"Oke,,, sekarang coba nona hampiri pintu itu, dan coba buka."

Dokter kembali melihat reaksi gelombang otak adel. Terlihat lonjakan yang tidak normal. Dan adelpun mulai berkeringat. Tubuhnya bergetar. Melihat itu shani mulai panik dan cemas.

"Kenapa ini dok,kenapa seperti ini." Tanya shani

"Tenang mbak."

Sang dokter kembali memberikan instruksi kepada adel

"Nona adel. Apakah anda bisa mendengar suara saya. Jika bisa anggukan kepala."

Adel mengangguk lemah.

"Sekarang dengarkan instruksi saya. Apakah nona bisa membuka pintunya."

Adel mengangguk.

"Sekarang nona coba masuk kedalam"

Sesaat setelah dokter memberikan instruksi tersebut tubuh adel semakin bergetar hebat,dan keringatnya semakin deras.

"Nona adel, apa nona bisa dengar saya."

Adel seperti tidak merespon. Dan dokter mencoba lagi. Tapi masih tidak ada respon. Melihat itu dokter meminta suster untuk memberikan suntikan penenang kepada adel.

RUANG RINDUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang