Hari telah berganti,waktu telah berlalu. Banyak hal yang telah terjadi. Sekarang bagi murid SMA48 telah memasuki masa² akhir semester pertama. Mereka harus semakin fokus belajar,agar nilai akhir semester pertama ini baik. Begitupun dengan adel karena ujian semester pertama di kelas 12 ini akan di mulai 2 minggu lagi.
"Nggak berasa ya bentar lagi semester pertama kita di kelas 12 akan berakhir,dan bentar lagi ujian semester" ujar onil saat dia san teman temannya berada di kantin.
"Gimana persiapan kalian?" Onel kembali membuka suara.
"Ya biasa aja sih nggak ada yang istimewa,ya kalo gue palingan pake sisitem sks aja" jawab olla.
"Yah elo mah... kalian itu harus lebih giat lagi. Kita udah kelas 12,bentar lagi lulusan. Kita mungkin akan kuliah atau kerja,jadi usahakan yang terbaik." Ucap adel panjang lebar.
"Iya buk boss" saut teman²nya serentak,sedangkan adel hanya geleng² kepala.S
K
I
PMalam ini adel telah menyelsaikan pekerjaanya. Dia berniat akan segera pulang ke rumah. Entah kenapa dari satu jam yang lalu perasaan adel tidak nyaman. Ia terus kepikiran ibunya. Tapi saat adel baru keluar beberapa langkah dari kafe,ia di panggil gita.
"Del... tunggu" gita berjalan ke arah adel
"Iya kak,ada apa ya?,ada yang bisa adel bantu?"
"Ooh nggak kok del,kakak cuman mau ngasih ini"
Gita menyodorkan paperbag yang di pegangnya kepada adel.
"Ini apa kak?"
"Ini titipan dari shani."
"Ci shani?"
Adel nampak bingung. Melihat itu gita kembali bersuara
"Iya, kata shani titip buat kamu."
Adel masih nampak ragu,kenapa shani memberikan ia hadiah seperti ini. Dalam rangka apa?.
"Oh iya makasih ya kak.."
"Makasinya jangan sama kakak,sama shani . Kakak cuman nyampein doank."
Adel tersenyum dan mengangguk. Tak lama setelah itu gita kembali masuk ke kafe.
"Ini apa ya,kok tiba² cishani kasih beginian"
Adel yang penasaranpun lansung membuka bingkisan itu. Di dalamnya ada sebuah hoodie dan secarik kertas pesan"Di pake ya hoodienya. Cici nggak mau adek cici sakit karena kedinginan kena angin malam . Love adeknya cici 🤍🤍🤍
From : ci shani"
Begitulah kira² isi pesannya.
Adelpun tersenyum bahagia dan lansung memakai hoodie pemberian shani.
Dia awalnya berniat untuk mengirim pesan pada shani untuk mengucapkan terimakasih,tapi ia urungkan, karena dia berniat untuk menelpon saja nanti sesampai di rumah.
Adelpun segera mengayuh sepedanya untuk pulang karena sekarang udah hampir jam 10 malam.Sebelum pulang, adel mampir membeli martabak terlebih dahulu. Dan
Setelah menunggu beberapa saat pesanan adelpun selesai,adel membayar dan lansung meninggalkan stand martabak dan melanjutkan perjalanan pulang.Saat sampai di rumah adel bingung dan kaget,karena di rumahnya telah ramai oleh orang². Adel segera masuk kekerumunan itu dan menuju rumahnya.
"Sampai di depan pintu,adel begitu kaget dan syok dengan apa yang di lihatnya. Dia melihat ibunya telah terbaring di lantai dengan bersimbah darah. Adel segera menghampiri ibunya dan membawa sang ibu ke pangkuannya.
"Bund,bangun bund..." ucap adel mencoba membangunkan ibunya. Namun tak ada respon apapun. Air mata adel bercucuran deras.
"Kalian semua kenapa diam aja. Tolong panggilkan ambulance" ucap adel dalam tangisnya.
Seseorang memberitahu adel kalau ambulance dan polisi sedang di perjalanan.
Adel masih saja terus menangis dan memnggil ibunya. Tapi usahanya sia² karena yang di panggil tak kunjung memberi respon.Sekitar 10 menit kemudian polisi dan ambulance datang. Dan segera mengevakuasi ibu adel. Adel mengikuti ibunya di ambulance,sedangkan polisi masih melakukan olah TKP. Di ambulance adel trus menangis dan menggenggam tangan ibunya yang telah mulai dingin.
"Bund,please bund bangun. Jangan tinggalin adel. Please. Adel mohon bunda bangun."
Adel terus menangis.Tak lama kemudian mereka telah sampai di rumah sakit. Ibu adel lansung di bawa ke UGD. Saat adel hendak ikut masuk,dokter melarangnya. Dengan terpaksa adel menunggu di luar.
Saat menunggu kabar dari dokter adel terus menangis dan tak putus² berdoa untuk keselamatan ibunya.
Saat sedang kalut²nya tiba² dia teringat shani. Dan iapun mengambil hp di kantongnya dan segera menghubunginya.Di rumahnya shani saat ini telah selesai bersih² dan bersiap mengganti pakaian untuk segera tidur. Namun saat hendak membuka lemari, hp nya berdering.
Dan adel lah yang menelpon.
"Adel,tumben" gumam shani dan lansung mengangkatnya.
"Hallo,assalamualaikum,adell"
"Waalaikumsalam. Ci..." ucap adel sambil menangis.
Shani yang mendengar suara tangisan adel sedikit panik
"Ada apa del,kok kamu nangis."
"Ci...bunda ci... bunda" adel terus menangis
"Iya del,bunda kenapa...jelasin bunda kenapa dell" shani benar² panik sekarang. Karena ia mendengar adel terus menangis.
"Oke, kamu tenang dulu ya. sekarang gini aja,kamu sekarang dimana,cici akan segera kesana."
"Adel sekarang di RS setia budi ci."
Oke² cici akan segera kesana,kamu tenang ya. Kamu tunggu cici."Tanpa menunggu lama²,Shani bergegas mengambil jaketnya dan berlari keluar kamar. Sesampai di bawah dia segera mengambil kunci mobil dan segera menuju rumah sakit.
Sesampai di rumah sakit,dia segera mencari keberadaan adel, dan dia melihat adel terduduk di depan ruang UGD. Adel menangis sambil memeluk lututnya dengan wajah kusut dan tangan dan pakaian yang kotor karena terkena darah ibunya.
Shani yang melihat adel lansung menghampirinya dan meraih adel kedalam pelukannya.
Shani tak bertanya apapun,karena ia tahu kondisinya tidak memungkinkan.
"Ci...bunda ci..." tangis adel dalam pelukan shani.
"Udah²... bunda pasti baik² aja kok,kamu tenang dulu ya.
Shani mengelus pelan belakang kepala adel. Mncoba untuk menenangkannya.
Adel terus saja menangis dalam pelukan shani. Shani yang melihat kondisi adel seperti itu tak bisa membendung air matanya. Air matanya jatuh begitu saja. Dia seolah bisa merasakan apa yang adel rsakan saat iniTak lam kemudian akhirnya dokter keluar. Adel llansung berdiri dan menghampiri dokter tersebut. Shani berada di samping adel.
"Dok... bagaimana keadaan ibu saya?" Tanya adel dengan airmata masih berurai
"Dok,jawab dok...jangan diam saja." Lanjut adel
"Del tenang dulu,biar dokternya bisa jawab dan jelasin" shani berusaha menenangkan adel.
"Sebelumnya saya minta maaf,kami telah berusaha melakukan yang terbaik,tapi tuhan berkehendak lain"
Jelas dokter.
Adel sangat syok begitupun dengan shani.
"Dokter bohongkan dok,ibu saya pasti baik² aja kan dok, iya kan dok"
Dokter hanya terdiam tak menjawab apapun yang adel lontarkan.
"Ci,ini bohongkan ci,dokter bohongkan ci. Bunda baik² aja kan ci." Adel sekarang beralih menatap shani.
"Jawab ci,jangan diam aja." Adel terus menangis tersedu.Shani meraih adel kepelukannya dan memeluknya erat. Hanya itu yang bisa dia lakukan saat ini. Bahkan shani pun tak lagi bisa menahan tangisnya. Airmatanya telah mengalir deras,tp ia menahan suara tangisnya agar tak terdengar adel. Shanipun merasa hancur melihat adel seperti ini. Adel terus meronta dalam pelukan shani. Hingga akhirnya ia pingsan dan luruh kelantai dalam pelukan shani.
Jangan lupa dukung terus ya guys.
Vote,kritik dan saranbjuga jangan lupa...
Terimakasih 🥰
KAMU SEDANG MEMBACA
RUANG RINDU
RandomSemua takdir di tangan tuhan Kita tak pernah tau,apa yang tuhan rencanakan untuk hidup kita. Begitupun dengan kisah hidup para tokoh kita ini. Misteri masalalu,dendam dan pengorbanan. Baca aja... biar kalian tau kisahnya. Oke... 🤍