Adel telah selesai dengan sarapannya yang di suapi oleh cicinya. Setelah adel selesai,baru shani dan cio sarapan bersama.
Tak berselang lama setelah mereka selesai sarapan,dokter datang untuk memeriksa adel."Selamat pagi nona adel,gimana kabarnya pagi ini?" Tanya dokter
"Alhamdulillaah dok." Jawab adel
Dokterpun mulai mengecek kondisi adel.
"Sepertinya sudah lebih baik dari semalam. Setelah ini kita akan melakukan pemeriksaan dan melakukan operasinya karena memang kondisi nona adel sudah kebih stabil." Ucap dokter.
"Baik dok." Ucap adel
Setelah itu dokter keluar dari ruangan adel setelah memberitahu apa yang akan di lakukan.
"Setengah jam lagi kita akan melakukan ct scannya. " ucap perawat yang telah selesai mebersihkan luka dan mengganti perban di tangan serta di perut adel.
"Baik sus..."ucap shani yang menyahuti ucapan perawat tersebut.
Kemudian sang perawat keluar dari ruangan.
"Sayang,habis ini aku harus balik ke kantor dulu,soalnya ada beberapa hal yang harus aku kerjain. Nanti siang aku juga bakal balik kesini lagi." Ucap cio.
"Iya sayang. Kamu hati² ya. Semoga operasinya nanti lancar. Lagian anak² yang lain masih disinikan. Ada gracia dan ji juga." Jelas shani.
"Ya udah,kalo gitu aku pamit dulu ya..." ucap cio sambil mengecup kening shani.
"Iya... kamu hati² ya. Nanti tolong kamu kasih tau feni ya buat handle semua kerjaan aku dulu. Sampe aku balik. Aku udah telpon dia,tapi nggak di angkat. Mungkin sibuk." ucap shani lagi
Cio mengangguk dan berjalan menuju ranjang adel.
"Del,koko pamit dulu ya. Kamu harus semangat sehat. Oke." Ucap cio pada adel
"Iya ko,makasih ya. Doain adel juga..." ucap adel
"Iya... pasti itu... kalo gitu koko pamit ya. Kalian baik² disini. Kalo ada apa apa² kamu hubungin aku ya sayang." Ucap cio membalas ucapan adel dan berpesan paa shani.
"Iya...." jawab shani.
"Hati² ko..." ucap adel
Cio mengangguk dan meninggalkan ruangan rawat adel.
----
Sekarang adel telah bersiap untuk melakukan operasi,hasil dari ct scan menunjukkan kalau memang ada tulang rusuknya yang patah.
Di depan ruang operasi shani,zee, dan teman² adel tengah menunggu adel yang tengah menjalani operasi.
Setelah beberapa waktu menunggu,akhirnya operasi selesai. Dokterpun keluar dari ruang operasi."Bagaimana dok?" Tanya shani. Sedangkan yang lain ikut menunggu jawaban dokter.
"Alhamdulillaah operasinya lancar,tinggal tunggu dia sadar,dan menjalani perawatan pemulihan." Jelas sang dokter.
"Alhamdulillaah..."ucap mereka serentak.
"Baik,kalo gitu saya permisi dulu,sebentar lagi nona adel akan di pindahkan ke ruang rawatnya. Dan mohon di masa pemulihan nanti jangan sampai nona adel melakukan hal² berat dulu,karena masih sangat rentan." Jelas dokter lagi.
"Baik dok..." jawab shani.
Akhirnya dokter meninggalkan mereka. Mereka semua tersenyum senang dengan berita itu. Dan shani pun mengabari cio tentang berita itu.
S
K
I
PBeberapa hari telah berlalu. Adelpun telah di perbolehkan pulang ke rumah. Sekarang adel dan shani tengah berada di kamar adel. Shani tengah membantu adel membersihkan bekas lukanya. Dengan telaten shani merawat adiknya. Bahkan shani jadi amat sangat protektif sama adel. Saat shani di kantor shani menyewa seorang perawat khusus untuk adel.
"Makasih ya cici...." ucap adel sambil tersenyum
"Iya sama² ... sekarang kamu bobok ya,udah malam. Night dedell" Ucap shani sambil memberikan kecupan di kening adel.
"Night too cici..." ucap adel.
Shani segera keluar dari kamar adel dan menuju kamarnya untuk istirahat.
----
Saat tengah malam shani terbangun karena merasa haus. Dia melihat gelas di atas nakasnya kosong. Shani akhirnya berjalan menuju dapur untuk mengambil air. Saat kembali, saat shani melewati kamar adel,dia mendengar seperti adel sedang mengigau dalam tidurnya. Shani segera membuka pintu kamar dan mendekati ranjang adel. Shani melihat adel sangat gelisah, dan keringatnya bercucuran.
"Toloong... tolong...sakiitt...." igau adel.
Shani yang melihat itu berusaha membangunkan adel,hingga akhirnya adel terjaga. Dia melihat shani di sampingnya.
"Kenapa sayang,mimpi buruk lagi..." tanya shani..
Adel mengangguk. Dia kemudian duduk dengan bersandar di kepala ranjang.
"Hati² .... " ucap shani sambil membantu adel mendapatkan posisi yang nyaman untuk duduk.
"Kamu mimpi apa,Sampe keringatan begini?" Tanya shani sambil mengelap keringat di wajah adel.
"Adel mimpi lagi berada di rumah sakit ci,banyak darah, dan suasananya membuat adel takut. Disana adel lihat ayah sedang bicara sama dokter. Tapi adel nggak tau apa yang mereka bicarakan. Yang adel ingat cuman saat dokter bilang "kamu yakin dengan semua ini arman" itu yang di ucapkan dokternya ci" jelas adel kepada shani.
"Udah² jangan di pikirin lagi. Mungkin ini efek kamu sakit,dan kamu juga kangen ayah mungkin. Kamu kirim doa aja buat ayah. Supaya ayah selalu tenang di alam sana." Shani mencoba menenangkan adel.
Adel mengangguk.
"Ya udah kamu bobok lagi ya. Cici temenin..." ucap shani membantu adel untuk kembali berbaring dan setelahnya shani pun berbaring di samping adel.
----
Pagi ini shani telah siap hendak kekantor. Sebelum berangkat shani mampir dulu ke kamar adel untuk mengecek adel dan berpamitan sebelum dia berangkat.
"Udah sarapan sama obatnya?" Tanya shani.
"Udah ci...." jawab adel.
"Ya udah,kalo gitu cici berangkat ya.?" Ucap shani pada adel.
"Eh ci,sebelum pergi boleh minta tolong nggak?" Tanya adel sambil nyengir.
"Apa?..." tanya shani menatap adel.
"Earphone... di laci meja belajar..."
"Ooh... iya...bentar ya.?"
Shani berjalan menuju meja belajar adel dan membuka lacinya. Saat mengambil barang yang di minta adel,shani tak sengaja melihat sebuah gelang disana. Dia sangat kenal gelang itu.
"Kenapa adel bisa punya gelang ini? Apa hanya kebetulan mirip?" Bathin shani
"Del... ini gelang kamu?" Tanya shani.
"Ooh ... bukan ci,itu adel temuin waktu beres² rumah sebelum pindah kesini. Mungkin punya ibu. Jadi adel simpan." Jawab adel.
"Ooh gitu. "
Shani memasukkan kembali gelang tersebut ke laci dan menutup kembali lacinya.
Shani menyerahkan earphone adel.
"Nih..."
"Makasih cicinya adell yang cantik..." adel mengedipkan sebelah matanya.
"Idihhh... genit banget... " shani menoel hidung adel
"Ya udah,kalo gitu cici ke kantor dulu ya,nanti kalo ada apa² kamu hubungi cici. Oke...?" Pesan shani
"Siapp kapten..." jawab adel sambil memberi hormat kepada shani.
Shani hanya terkekeh melihat tingkah adel yang konyol itu.
"Udah ah... cici berangkat sekarang. Assalamualaikum." Ucap shani sambil mengecup pucuk kepala sang adik.
Dan setelahnya shani meninggalkan adel dan segera berangkat kekantor
KAMU SEDANG MEMBACA
RUANG RINDU
RandomSemua takdir di tangan tuhan Kita tak pernah tau,apa yang tuhan rencanakan untuk hidup kita. Begitupun dengan kisah hidup para tokoh kita ini. Misteri masalalu,dendam dan pengorbanan. Baca aja... biar kalian tau kisahnya. Oke... 🤍