BAB 52

909 107 2
                                    

Di perjalanan adel terus merasakan kepalanya semakin berdenyut dan jantungnya berdetak kencang.

"Ya Allah... kuatkan aku. Aku harus tau kebenaran dari semua ini. Bantu aku ya Allaah. " batin adel

Adel melajukan motornya dengan kecepatan sedang. Dan karena sedikit tidak fokus,adel tidak menyadari jika ada mobil yang melaju kencang ke arahnya, dan lansung menghantam motor adel. Adel terpental dari motornya dan kepalanya terbentur keras di aspal jalanan.

Adel masih sempat melihat orang yang turun dari mobil itu,dan memastikan keadaannya. Tapi orang itu tidak menolong adel. Dan akhirnya orang itu meninggalkan adel sendirian.

Tak lama setelah itu adel kehilangan kesadarannya.

----

Sekarang di rumah sakit shani masih pingsan dan telah mendapatkan penanganan dari dokter.

Di dalam ketidak sadarannya shani merasa dia tengah berada di sebuah taman yang indah. Dia merasa nyaman disana. Saat shani tengah menikamati suasana,seseorang memegang pundaknya dari belakang. Hal itu sontak membuat shani menoleh.

"Mama ... papa..." kaget shani

"Iya sayang... " sahut sang mama,sedangkan papanya hanya tersenyum

"Mah... pah... shani kangen..." ucap shani memeluk kedua orangtuanya.

"Kenapa kalian tega tinggalin aku sendirian...kalian jahat... aku mau ikut kalian juga..." shani sekarang terisak di pelukan kedua orangtuanya.

"Sayang... kamu nggak sendirian... masih ada adik kamu. Kamu tega ninggalin dia sendirian? Dia kesepian sendirian selama ini sayang." Ucap sang papa

"Maksud papa apa? Bukannya tara udah sama kalian?" Tanya shani bingung.

"Sayang... kamu harus kuat ya. Kamu harus jagain adik kamu baik². Papa sama mama minta maaf harus ninggalin kalian. Kalian baik² ya." Ucap sang papa sambil melepas pelukan shani,begitupun dengan sang mama.

"Maksud papa sama mama apa?" Tanya shani lagi.

"Kamu akan segera tau sayang. Jaga diri baik²" ucap sang mama.

Perlahan orang tua shani seolah bergerak semakin jauh meninggalkan shani sendiri. Seiring tempat itu semakin gelap.

"Pa... ma... jangan tinggalin aku.." igau shani

Hal itu membuyarkan lamunan cio disamping shani.
Cio melihat airmata menetes dari sudut matanya.

Cio berusaha membangunkan shani.

"Sayang... hey kamu kenapa..." cio mengelus lembut pipi shani.

Shani akhirnya sadar. Dan ia lansung memeluk cio dan menangis didalam pelukan cio.

"Sayang... kenapa? Hey..." cio mengelus punggung shani

"Aku bertemu mama papa barusan..." ucap shani masih menangis.

Cio melepas pelukan shani. Dan menghapus pelan airmatanya.

"Mungkin kamu terlalu kangen mereka,dan juga kondisi kamu nggak stabil sekarang. Kamu harus kuat ya sayang"

"Tapi tadi mama papa seolah mengatakan jika adik aku  masih ada sayang..." ucap shani sambil mengingat apa yang dialaminya tadi.

"Sayang... kamu kan memang masih ada adik,adel..."

Saat cio mengucapkan nama adel,shani lansung teringat tentang adel ,yang seolah terlupakan barusan.

"Adell... aku harus temui adel sekarang." Shani lansung turun dari ranjangnya.

RUANG RINDUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang