BAB 48

897 88 2
                                    

Feni tengah menyusun rencana tentang apa yang akan dia lakukan pada adel. Rasa kesal dan sakit hati yang ia pendam terhadap adel benar² membuat dia tak ingin adel bisa menikmati hidupnya.

Setelah dia mendapat info dari gito,dia semakin bersemanagat untuk membuat kejutan untuk adel.

"Adel,walaupun lo juga korban dari si arman yang gila itu,tapi gue nggak bisa terima. lo udah jadi bagian kebahagian mereka,yang harusnya itu gue. Kalo lo nggak masuk ke hidup mereka,gue juga nggak bakal usik hidup lo. Tapi berhubung lo udah jadi bagian mereka, gue nggak bakal biarin lo bahagia. Apalagi bisa bertemu sama keluarga lo. Jadi sebelum gito menemukan keluarga lo,gue bakal bkin lo ketemu sama arman dan siska aja. Biar kalian bisa reuni. Sekalian tu reuni sama si reva yang asli."

Feni tertawa puas dengan rencananya.

"Tapi gue nggak bakalan bikin lo ketemu mereka dengan gampang juga sih di alam baka,gue bakal bersenang senang sedikit. Gue sekalian bakal bikin kakak angkat lo,yang sayang banget sama lo itu juga ikut menderita. Karena dia juga telah menjadi bagian yang udah rusak kebahagian gue. Gue nggak sabar,liat si shani shani itu nangis kejer."

Feni terus berimajinasi dengan apa yang ingin ia lakukan.

Tak lama setelah itu dia pun menelpon seseorang

"Hallo,gue mau kalian temuin gue di tempat biasa. Ada hal besar yang harus kita lakuin"

Setelahnya feni lansung memutus telpon dan masih tertawa dengan rencananya.

----

Shani sedang sibuk di ruang kerjanya saat tiba² ponselnya berdering. Disana tertera nama gita

"Hallo assalamualaikum..." sapa shani

"Waalaikumsalam... " sahut gita

"Iya... ada apa git,tumben telfon..." tanya shani.

"Lagi sibuk nggak nih,gue takut ganggu waktu lo." Tanya gita

"Nggak kok, ni cuman lagi cek² berkas aja."

"Ooh..."

"Ada apa nih?" Tanya shani lagi.

"Itu.... ortu gue mau ngundang lo makan malam besok. Kalo lo nggak keberatan. "

"Wahhhh... dalam rangka apa nih?"

"Nggak dalam rangka apa² sih. Cuman bokap katanya mau ngobrol soal bisnis juga sama lo. Hehehe. Gimana kira² lo bisa nggak?"

"Mmm...insyaaallaah ya. Nanti gue usahain datang."

"Siippp... kalo adel mau,sekalian ajak adel juga ya?"

"Iya... nanti gue sampein ke adelnya."

"Okeee... makasih shan, Gue tunggu. Nanti alamatnya gue share ya."

"Oke²..."

"Assalamualaikum..."

"Waalaikumsalam..." shani menutup telfonnya.

Shani kembali melanjutkan pekerjaannya. Tapi tak lama berselang terdengar ketukan pintu dari luar.

Tok tok tok

"Masuk..." sahut shani dari dalam

Tak lama pintu terbuka,adel masuk membawa nampan dengan 2 gelas dan cemilan. Adel lansung saja menuju sofa ruangan kerja shani.

"Wah... ada apa ni,tumben banget..." shani heran dengan apa yang di lakukan adel.

"Nggak... kayaknya dari tadi cici sibuk banget,terus wajahnya serius banget,rada² stresss sepertinya." Adel tersenyum sambil menutup mulutnya.

RUANG RINDUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang