BAB XXX

847 76 0
                                    

Di kamarnya shani,adel dan gracia sedang mengobrol setelah mereka selesai bersih².

"Ge,kok kamu bisa ikut kesini?" Tanya shani membuka pembicaraan.

"Iya shan, tadi sore aku ke rumah cio,ada urusan lah sama mamanya. Pas aku kesana cio pas mau berangkat, dia nawarin. Kebetulan aku lagi free ya udah." Jelas gracia.

"Ooh gitu..." shani manggut²

"Trus bang ji?" Adel juga ikut penasaran.

"Aku ke rumah cio bareng jidan." Jawab gracia

"Ooh gitu... bang ji pacarnya ci ge ya?" Jail adel sambil memainkan alisnya.

"Adell... nggak boleh gitu... privacy tau." Shani menyela omongan adel.

"Maaf ci..." sesal adel.

"Nggak papa kok del,santai aja. Bang ji emang calonnya cici " gracia tersenyum malu.

Akhirnya mereka malah sama² tersenyum.

"Oiya ge,soal kasus bunda adel gimana?" Tanya shani

"Aku sama ji lagi cari tau,siapa orang yang datang waktu itu. Dan orang yang melihat siapa yang datang sekarang pulang kampung. Jadi kita tunggu dia balik dulu buat dapat keterangan." Jawab gracia.

Shani manggut² mengerti. Adel yang mendengarpun ikut manggut².

Lama mereka mengobrol,tak terasa malam telah larut. Dan mereka memutuskan untuk segera istirahat.

----

Pagi ini mereka semua sudah berkumpul di meja makan untuk sarapan.

"Sayang,gimana? Masih sakit...i-i-itunya..." tanya shani ragu²

Yang lain hanya berusaha menahan tawa mengingat kejadian semalam.

"Udah nggak papa kok sayang. Tenang aja." Gracio mengedipkan sebelah matanya.

"Syukurlah... aku khawatir soalnya."

"Khawatir masa depan ya shan?" Celetuk gracia.
Hal itu sedikit membuat shani malu. Sedangkan yang lain hanya menahan tawa.
Setelah itu mereka melanjutkan sarapan tanpa suara lagi.

Hari ini mereka semua berencana ingin berkeliling keliling menikmati pemandangan alam. Karena hari ini hari terakhir. Dan di sore hari nanti mereka berencana untuk menikmati sunset dari atas bukit di dekat villa.

Kegiatan hari ini berjalan dengan lancar tanpa kendalan. Mereka hanya menikmati pemandangan dan suasana asri di kawasan ini. Menikmati udara sejuk yang akan mereka rindukan.

Saat ini siang mereka kembali ke villa, karena shani tiba² ada urusan mendadak. Di harus keluar sebentar untuk urusan itu. Dia di temani cio. Sedangkan yang lain kembali ke villa untuk menunggu shani dan cio kembali sebelum mereka pergi melihat sunset nanti sore.

Saat menjelang sore tiba² cuaca berubah. Yang awalnya cerah,tiba² mendung.

"Yah kok tiba² mendung sih. Kalo gini gimana mau lihat sunset" keluh freya.

"Iya nih... gagal donk?" Flora juga berkomentar.

"Ya mau gimana lagi.. nanti kalo ada waktu kita liburan lagi buat liat sunset" gracia mencoba menenangkan

"Iya ci..." mereka setuju dengan ucapan gracia

"Ya udah cici kabari shani sama cio dulu ya kalo kita nggak jadi ke bukit,kan tadi katanya mereka bakal nyusul lansung kesana." Beritahu gracia.

Yang lain mengangguk,dan graciapun segera menghubungi gracio dan memberitahu keadaannya.

Mereka mssih betah duduk di ruang tengah. Mengobrol,bercengkrama di selingi tawa. Tak terasa sudah satu jam berlalu. Di luar masih mendung tapi belum hujan.
Saat sedang asyik ngobrol tiba² ada notifikasi pesan di ponsel adel

RUANG RINDUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang