BAB 71 ( END )

1.4K 104 4
                                    

Saat ini shani dan adel sama² belum sadar. Wajah yang memar dan pucat terpapar di wajah mereka. Raut khawatir terlihat dari wajah orang² terdekat mereka.

"Pa... kapan mereka akan sadar?" Tanya eli pada suaminya.

"Sabar ya ma... mereka pasti akan segera sadar. Dokter bilang kondisi mereka udah stabil dan kita hanya perlu menunggu mereka sadar. Doakan mereka yang terbaik aja ma." Gito menenangkan istrinya.

Saat mereka larut dengab pikiran masing², adel mulai sadar. Zee yang setia berada di sampingnya menyadari akan hal itu.

"Adell..." guman zee melihat pergerakan dari tangan dan mata adel.

"Sayang... kamu udah sadar." Ucap zee.

Yang lain segera menghampiri zee dan adel. Adel mulai membuka matanya.

"Cishani...." ucap adel pelan.

Ya... kata itulah yang pertama keluar dari mulutnya.

"Tenang dulu del... cishani nggak papa. Sekarang cishani lagi istirahat" zee menenangkan adel.

Adel hanya mengangguk. Dia belum sadar jika di ruangan itu shani juga berada. Cio juga sudah memanggil dokter untuk memeriksa adel. Dan alhamdulillaah kondisinya lebih baik.

"Sayang... aku mau ke tempat cishani ya... pliss..." pinta adel pada zee

"Tapi sayang,kamu juga belum pulih. Cishani pasti sebentar lagi juga sadar. Kan kamu lihat dari sini." Bujuk zee.

"Tapi aku mau dekat cici..." mata adel mulai berkaca kaca.

Zee memandang yang lain meminta persetujuan,mereka hanya mengangguk sebagai respon.

"Ya sudah... sini aku bantu." Ujar zee sambil membantu adel untuk turun dari brangkarnya.

Zee membantu adel untuk menuju brangkar shani dan duduk di kursi disamping shani.

"Cici... bangun dong ci... jangan lama boboknya." Ucap adel sambil menggenggam tangan kakaknya

"Maafin adel ya ci,andaikan adel nggak hadir ke hidup cici mungkin semuanya nggak bakal kek gini. Cici nggak bakal terluka seperti ini. Maafin adel ci. Adel bahkan nggak bisa jaga cici." Adel mulai menangis.

Zee yang mendengarnyapun mencoba menenangkan.

"Kamu nggak boleh ngomong gitu,cici ngelakuin semua ini karena rasa sayangnya sama kamu. Cici nggak bakal pernah nyesal ngelakuinnya." Ucap zee

Adel hanya diam dan menundukkan kepalanya dan menangis sambil menggenggam tangan shani.

Tanpa mereka sadari,shani sebenarnya telah sadar. Dia mengelus lembut kepala adel. Adel yang kaget mendongakkan kepalanya.

"Cici..." ucap adel

Semua orang mengarahkan matanya pada shani. Alhamdulillaah shani sudah sadar

"Apa yang di bilang zee benar,cici nggak pernah menyesal melakukan semuanya karena cici sangat sangat sayang sama kamu. Jadi jangan pernah menyalahkan diri kamu lagi. Karena semua bukan salah kamu." Ucap shani sambil mengelus rambut adel

"Cici.... adel sayang cici "

Adel memeluk shani dengan tangisnya.

"Cici juga sayang banget sama adek cici... jangan nangis lagi ya."

Adel mengangguk. Semua yang ada disana turut senag dengan apa yang mereka lihat. Dan semoga semua akan baik² saja setelah ini.

----

6 bulan telah berlalu

Kasus fenipun telah di putus hakim dengan vonis 15 tahun penjara.

Adel dan zee pun telah bertunangan 2 bulan yang lalu.

RUANG RINDUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang