BAB XXIX

979 83 0
                                    

"Zee kok sendiri? Ashelnya mana?" Tanya shani saat melihat zee datang sendiri.

"Ashel udah balik duluan ci." Jawab zee

"Lah kok balik sih,kan katanya mau gabung?"

"Nggak tau ci,katanya tiba² ada urusan." Bohong zee.

Adel dan teman²nya hanya mendengarkan obrolan zee dan shani. Ada rasa sedikit lega di hati adel karena ashel tidak jadi gabung,dengan begitu dia tak perlu menahan cemburu melihat ashel mendekati zee terus. Sedangkan teman² adel juga merasa lega,karena mereka sebenarnya tak menginginkan ashel bergabung dengan mereka.

"Ya udah kalo gitu,berhubung sudah terlalu sore dan bentar lagi magrib, mending kita juga balik yuk." Ajak shani

Yang lain mengiyakan perkataan shani. Mereka segera keluar dari kebun teh dan menuju ke parkiran sepeda mereka. Setelah sampai mereka segera saja kembali ke villa karena sebentar lagi magrib akan menjelang.

S
K
I
P

Malam ini mereka tengah berkumpul di ruang tv. Mereka berencana untuk menonton film horor malam ini.

"Jadi nggak nih kita nontonnya?" Seru freya yang sudah semangat menonton bersama.
Freya telah menyiapkan cemilan dibtangannya.

"Ah elah lo fre,semangat banget. Ntar kalo film udah mulai,trus hantunya muncul suara lo juga yang paling kenceng teriaknya" sahut olla.

"Gue nggak sepenakut itu ya."

"Iya deh iya yang pemberani" balas olla.

"Udah udah,nggak usah ribut. Tapi sebelum film di putar kita matiin dulu lampunya,biar makin mencekam" ucap oniel sambil berjalan kearah saklar lampu. Setelah selesai mematikan lampu ia kembali duduk di dekat olla.

Shani,adel,zee dan freya memilih duduk di sofa. Adel duduk antara shani dan zee,sedangkan freya berada di sebelah shani. Sedangkan flora,oniel dan olla mereka lebih memilih duduk di bawah. Mereka semua telah siap dengan perlengkapan masing² dan akhirnya film di mulai.

Saat mereka tengah menikmati film. Dan di layar sedang menayangkan adegan yang menegangkan,tiba² saja mereka mendengar suara langkah kaki di belakang mereka. Suara langkah yang makin lama makin dekat.

"Suara apan tuh ci?" Tanya adel pada shani.

Shani hanya menggeleng.

Yang lain pun juga mendengar suara itu. Tak lama mereka seperti mendengar suara tawa seperti hantu di film². Sontak saja freya meloncat kearah olla yang berada di bawah. Sedangkan adel yang kaget memeluk zee,karena shani telah terlebih dahulu memutar badannya ke belakang dan menghajar sesuatu yang berdiri di belakang mereka,dan menendang bagian bawah area sensitifnya.

"Awwsss....." jeritnya.

Shani yang seperti mengenal suara itu segara berlari ke arah saklar dan menghidupkan lampu. Sontak saja shani kaget dengan apa yang di lihatnya.

"Ciooo...." kaget shani dan menghampiri gracio.

"Kokooo..." jerit yang lain.

"Aduuuh... masa depan gue..." keluh gracio yang masih memegang daerah sensitifnya yang di tendang shani

"Maaf maaf sayang... habisnya kamunya gitu sih..." shani panik sendiri,bingung harus apa.

Gracio masih saja meringis. Tak jauh di belakang gracio ada 2 orang yang tertawa terpingkal pingkal melihat apa yang dialami gracio karena ulahnya sendiri. Mereka adalah gracia dan jidan.

"Makanya cio,jadi orang jangan reseh. Kena batunya kan lo." Ucap gracia yang masih saja tertawa.

"Iya. Kita udah bilang, jangan . Lo nya aja yang nekat. Di hajar nggak tu sama calon bini. Gimana rsanya. Enak nggak?" Ledek jidan sambil tertawa.

"Ahh... orah lo bedua bukannya nolongin,malah ngetawain.." ucap gracio.

Yang lainnya hanya tersenyum melihat tingkah mereka.

"Maaf banget ya yank... aku benaran nggak sengaja." Sesal shani

"Iya nggak papa kok sayang. Salah aku juga isengin kalian." Ucap gracio sambil melirik yang lain.

"Makanya cio,besok² jangan suka iseng. Gini kan akibatnya. Untung nggak hancur tu pusaka lo." Ucap jidan

"Iya iya... puas banget lo bedua ngetawain gue" gracio melirik gracia dan jidan.

"Ya gimana ya... habisnya endingnya nggak sesuai ekspektasi lo." Sahut gracia.

"Udah...udah... jangan di ketawain trus dong... kasian " ucap shani

"Utututu...di belain yayang ni. " ledek gracia dan jidan.

Sedangkan adel dkk nya hanya menikmati drama yang ada di depan mereka.

"Oiya ge,yang di itu siapa?" Tanya shani melirik orang di sebelah gracia.

"Halloo semua ... kenalin aku jidan,kalian bisa panggil bang ji ." Sahut jidan.

Shani beserta adel dkk berkenalan dengan jidan.
Serta teman² adel juga berkenalan dengan gracia.

"Kalian kok mau datang nggak ngabarin?" Tanya shani.

"Tadinya udah mau ngabarin shan. Tapi ayang kamu bilang mau sueprise aja katanya." Sahut gracia.

Gracio hanya nyengir sambil menatap shani.

Saat mereka asik² ngobrol olla tiba² nyeletuk.

"Fre... lo ngompol?" Olla melihat celana freya yang basah.

Adel dan lainnya memandang kearah olla dan freya

"Nggak... gue nggak ngompol " jawab freya gugup sambil mengalihkan pandangannya.

"Lah itu...?" Olla menunjuk arah celana freya yang basah.

"Nggak... gue nggak ngompol. Ini ketumpahan air"

"Alaaaa.... lo ngompolkan? Jujur aja?" Olla masih saja meneror freya.

Mata freya sudah berkaca kaca.

"Gue nggak ngompol... pokoknya nggak" freya lansung berlari ke kamarnya.

"Laaa... kabur anaknya..." ucap olla lagi.

"Lu sih la... aturan diam aja. Malukan dianya..." oniel mnyikut olla.

"Ya sorry..." olla menggaruk tengkuknya yang tak gatal..

"Tu cio... gara² lo anak orang ketakutan sampe ngompol gitu. Kasian tau." Ucap gracia berjalan menghampiri shani dan yang lainnya.
Sedangkan jidan berdiri di sebelah cio.

"Ya udah. Mending sekarang kita istirahat aja udah malam soalnya. Cio sama jidan gabung di kamar zee nggak papa ya?" Usul shani.

Gracio,jidan dan zee mengangguk.

"Gracia kamu gabung sama aku dan adel..." lanjut shani

"Siap..." ucap gracia.

"Ya udah kalo gitu kita ke kamar aja buat istirahat. Biar untuk kegiatan besok lebih fit." Lanjut shani.

Akhirnya mereka semua ke kamar masing masing untuk istirahat.
Tapi sebelum ke kamar,shani masih sempat menghampiri cio. Dia masih khawatir dengan cio.

"Yank... sekali lagi maaf ya." Shani masih merasa bersalah.

"Iya sayangku ... nggak papa kok. Lagian ini salah aku juga. Kamu nggak perlu merasa bersalah." Gracio berusaha menenangkan shani,agar tidak merasa bersalah lagi.

"Ya udah. Kalo gitu aku ke kamar ya,aku juga istirahat. Night sayang..." ucap shani

"Night too sayang..." balas gracio sambil mengecup kening tunangannya itu.

"Cie... yang mesra²an berasa jadi nyamuk ni kita " ucap gracia dan juga adel yang berdiri tak jauh dari mereka.

Gracio dan shani hanya teraenyum.

"Iri yaa...? Bilang boss" ucap shani dan gracio.

Setelah itu mereka segera pergi ke kamar masing² untuk istirahat.

RUANG RINDUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang