BAB 38

973 94 2
                                    

Adel dan shani tengah duduk di ruang keluarga sekarang setelah mereka menyelesaikan makan siang mereka.

Saat mereka tengah asik ngobrol terdengar suara bel berbunyi. Adel segera membuka pintu.

"Adellll.... aku kangen..." sang tamu lansung meghambur kepelukan adel.

"Sama... aku juga kangen banget sama kamu..." jawab adel sambil membalas pelukan orang itu.

Setelah sejenak melepas kangen di depan pintu adel mengajak sang tamu masuk.

"Ci... " panggil adel ketika telah membawa tamu yang datang masuk.

Shani menoleh. Dia melihat seseorang yang datang. Penampilannya biasa saja,hanya tertutup sangat rapat. Orang itu memakai hoodie dan topi serta masker. Bahkan shani tidak bisa mengenali orang itu perempuan dan laki².

"Dell...."ucap shani sambil melirik adel

"Ci... kenalin ini marsha,orang yang aku bilang tadi. Sha...ini cishani kakak angkat aku" adel mengenalkan marsha kepada shani begitupun sebaliknya.

Marsha mengulurkan tangannya dan memperkenalkan diri.

"Marsha... "

"Shani..." shani menyambut uluran tangan marsha dan memperkenalkan diri.

"Ayo silahkan duduk" shani mempersilahkan tamunya duduk.

"Maaf ci,apa boleh kita bicara di ruang pribadi saja. Disini rasanya terlalu terbuka." Ucap marsha hati²

Shani agak sedikit heran tapi akhirnya menyetujui. Mereka akhirnya pindah ke ruang kerja shani.

Marsha memperhatikan sekeliling dan setelah merasa aman. Dia membuka masker dan topinya.

"Silahkan duduk." Ucap shani mempersilahkan marsha duduk di sofa ruang kerjanya.

"Makasih ci..." ucap marsha kemudian duduk di sofa tersebut.

"Sha... mau minum apa? Biar aku minta bibik buat siapin." Ucap adel.

"Nggak usah repot dell. Yang ada aja." Balas marsha.

"Yaudah kalo gitu,aku tinggal bentar. Kamu ngobrol dulu aja sama cici." Ucap adel sambil berjalan meninggalkan mereka.

Setelah adel keluar shani berbincang bincang dengan marsha.

"Cici awalnya bingung, kamu ini cowok apa cewek. Soalnya tertutup banget. Ternyata cewek. Cantik banget sih kamu,mirip anime hidup." Ucap shani basa basi memulai pembicaraan.

"Ah... cici bisa aja. Cici juga sama aja cantiknya. Bahkan lebih lebih lebih dari sempurna." Ucap marsha sambil tersenyum

"Ah... bisa aja kamu."

Mereka berdua tertawa. Dan adelpun telah kembali dari dapur.

"Wah asik bener kayaknya. Lagi bahas apa?" Tanya adel melihat mereka tertawa.

"Nggak ada. Cuman ya perkenalan aja." Jawab marsha.

"Oohhh...gituu..." adel manggut manggut.

"Jadi... apa yang bisa aku bantu ni?" Tanya marsha.

Adel melirik shani untuk menjelaskan semuanya.
Shanipun menceritakan semuanya sama marsha. Marsha mengangguk dan paham.

"Mm... aku akan coba bantu,tapi aku mau cici sama adel benar² jaga rahasia ini dan identitas aku. Bisa?" Marsha meyakinkan shani dan adel.

"Baiklah,kami berdua akan pastikan itu." Jawab shani.

"Boleh aku pinjam laptop cici yang tersambung dengan sistem koneksi jaringan perusahaan?" Tanya marsha.

RUANG RINDUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang