Om Duda Love Mbak Janda (Tamat)

3. Pesta

Selesai sarapan, Zach lantas sibuk dengan laptopnya. Dia memiliki beberapa bisnis di bidang fashion. Kevakumannya dari dunia entertainment membuat Zach memiliki waktu lebih leluasa dalam mengurusi bisnisnya. Zachness merupakan perusahaan milik Zach yang menaungi brand Z-Man: merek pakaian, Z-Mate: merek aksesoris dan tas, dan Z-Star: merek sepatu.

Bukan hanya di bidan fashion, Zach pula memiliki beberapa bisnis lainnya dan dia cukup kewalahan belakangan ini. Selain businessman, Zach pula merupakan seorang konten kreator di beberapa platform video seperti: Yout*be, Inst*gram dan Tikt*k. Zach pula aktif sebagai gamers profesional. Dia kerap mengikuti event-event esport daerah mau pun nasional.

Di tengah kesibukannya, Zach diam-diam masih bisa memerhatikan Nita yang sedang membersihkan rumahnya. Pekerjaan wanita itu cukup gesit dan rapi. Zach merasa puas. Pula wajah perempuan itu yang lumayan enak dipandang, menjadi hiburan tersendiri bagi Zach di rumah. Namun tetap saja, Zach jarang berbicara dengannya, hanya disaat dia membutuhkan saja. Dia tetap mempertahankan hubungan formal antara pembantu dan majikan.

Malam harinya, Zach kembali meninggalkan rumah. Dia mendapatkan undangan pesta ulang tahun rekan bisnisnya. Di sana dia bertemu dengan teman-teman artis dan rekan bisnis lainnya.

“What’s up!” Fachry menepuk bahu Zach lalu memeluknya sejenak.

“Hey! Borie!” Zach tersenyum bersahaja.

Fachry Alamsyah atau yang akrab disapa Borie adalah aktor, model, penyanyi, dan sutradara Indonesia keturunan Arab dan Sunda. Dia merupakan salah satu sahabat seprofesi Zach. Mereka pernah beberapa kali terlibat dalam proyek film yang sama.

“Sans banget lo–maksudnya santai karena Zach sekarang vakum dari dunia musik. Gimana kabar lo?”

“Sibuk seperti biasa.”

Fachry mengangguk sambil tersenyum. Dia tahu Zach memiliki beberapa bisnis dan belakangan deadline–nya sering bertabrakan dengan jadwal manggung. Hingga pernah membuat sang vokalis terkenal itu jatuh sakit, sampai harus menjalani rawat inap selama lebih dari satu minggu.

“Hallo, Zach! How are you?” tanya Bella Nadira yang datang dari arah belakang, langsung mengecup pipi Zach.

Zach tersenyum untuk kesopanan. “Baik.”

Bella Nadira merupakan seorang aktor, presenter, penyanyi, produser, model, dan sutradara Indonesia keturunan Persia–mantannya Zach. Keduanya pernah dinobatkan sebagai couple goals pada beberapa tahun lalu. Mereka serasi, karena memiliki wajah yang cantik dan tampan. Bella sempat digadang-gadang akan menjadi istri Zach, tetapi sebuah insiden besar membuat harapan semua penggemar itu runtuh. Zach malah menikah dengan perempuan lain yang saat itu mengandung anaknya.

“Pulang dari sini, nemenin aku minum yuk!” Bella berbisik, tak memedulikan Fachry yang berdiri kikuk–dia anggap tidak ada.

Fachry berdeham. “Di sini kan, ada gue. Gak bisa apa mesra-mesraannya di tempat lain aja?”

Zach segera menjauh dari Bella. Dia tidak mau terlibat gosip lagi dengan siapa pun. Zach ingin hidup tenang, jauh dari skandal yang selama ini mengikutinya. “Maybe lain kali, Bel. Aku belum boleh minum alkohol.”

Bella memberengut. “Ya udah deh, kita ngopi aja. Gimana? Aku mau cerita nih. Katanya kamu pengin tahu tentang itu.”

Dahi Zach mengerut. Dia ingin menolaknya, tetapi Zach benar-benar membutuhkan informasi tersebut.

Bella mendekatkan mulutnya ke telinga Zach. “Om Nino bilang, jejak Lukman ditemukan di Taiwan.”

Zach termenung. Sudah lama dia mencari mantan sahabatnya tersebut. Mendengar nama Lukman membuat darah Zach yang semula tenang, jadi mendidih. Dia sangat ingin bertemu dengannya dan memberinya perhitungan.

“Zach.” Bella menggenggam lembut kepalan tangan Zach yang mengencang. Dia memahami kemarahan dan dendam Zach. Jika kejadian itu menimpanya, dirinya pula pasti akan berbuat apa saja untuk memburu orang seperti Lukman.