45. Gala Premier

250 16 0
                                    

Vol 4

Satu tahun kemudian ….

Setelah melalui banyak drama, film pun selesai dan malam ini mereka menggelar gala premier di C*V Grand Indonesia. Itu merupakan pesta yang diadakan: acara khusus untuk merayakan penyelesaian film dan menunjukkan kepada publik untuk pertama kalinya. 

Aktor yang membintangi film tersebut, kru syuting, dan tamu undangan khusus, turut hadir memeriahkan pesta. Acara dimulai dengan penayangan film di layar besar, diikuti oleh sesi tanya jawab dengan para bintang film dan kru produksi.

“Saya berasal dari keluarga broken home. Saya belum pernah bertemu, bertatap muka langsung dengan ayah saya, bahkan sampai saya sudah bisa mengingat semuanya. Nenek saya bilang, kalau ibu dan ayah saya bercerai saat usia saya satu tahun. Dan sejak saat itu, ayah saya belum menemui saya lagi, sampai detik ini usia saya tiga puluh empat tahun, bahkan beliau tidak hadir di hari pernikahan saya dulu. Ide cerita ini muncul saat saya sedang memikirkan tentang ayah saya. Bagaimana rasanya kasih sayang seorang ayah? Mungkin indah melihat seorang ayah memperjuangkan putrinya, kebahagiaan putrinya. Seperti itu,” jelas Nita menjawab pertanyaan wartawan. “Saya seneng banget novel saya diadaptasi, karena bagi saya, ini adalah pengakuan atas kerja keras dan kreativitas saya dalam menciptakan cerita yang menarik dan menginspirasi. Saya berharap film ini dapat menghibur para penonton dan pesan yang ingin saya sampaikan kepada semua pemirsa di Indonesia, dapat tersampaikan dengan baik."

Tanya jawab pun dilanjutkan pada aktor yang memerankan peran utama di film tersebut: Zach. "Apa yang membuat Anda tertarik untuk memerankan karakter utama dalam film adaptasi “No Moral”, dan bagaimana Anda mempersiapkan diri untuk peran ini?"

Zach tersenyum bersahaja sebelum dengan lugas menjawab, "Jujur, awalnya saya sempat ragu mengambil peran ini, karena saya merasa peran tersebut kurang pas untuk saya. Tapi seorang teman meyakinkan saya, kalau saya sudah menjadi ayah yang baik dan menurutnya, saya yang paling cocok menerima peran ini. Awalnya saya menganggap dia keliru sampai saya mengajak Aliyah berdiskusi. Kami mengobrol panjang lebar. Anak saya antusias mendengar tawaran peran ini dan dia juga menganggap kalau peran itu pas untuk saya, hingga dia mendesak saya untuk menerimanya. Awalnya memang karena paksaan, tapi lama kelamaan malah keasyikan."

Para wartawan dan audiens tertawa mendengar lelucon di penutupan Zach. Nita melirik Zach yang tersenyum lepas. Untuk pertama kalinya, dia melihat ketulusan dari ekspresi laki-laki itu, dengan terang-terangan mengatakan betapa dia sangat menyayangi anaknya. Nita makin bangga padanya. Ternyata Zach tidak seburuk yang dirumorkan. Dia memiliki sisi terang dan gelap, sama seperti manusia lain pada umumnya.

Setelah itu, acara dilanjutkan dengan sesi resepsi, di mana para tamu undangan dapat berinteraksi dan bersosialisasi sambil menikmati makanan dan minuman yang disediakan. Acara ini juga dihadiri oleh wartawan dan media yang meliput acara tersebut.

“Selamat malam,” ucap Bella pada Nita.

Nita tergemap, kelu, tak mampu berkata-kata. Dia terkejut saat artis besar tersebut menghampirinya. Dia tahu pasal undangan khusus: tokoh-tokoh terkemuka di industri film, selebriti, dan tokoh-tokoh publik. Namun, dirinya tidak menyangka akan disapa seorang Bella Nadira. “Ss–selamat malam,” lekas menerima jabatan tangannya, “Mbak Bella. Terima kasih sudah hadir di gala premier “No Moral”.” 

Bella tersenyum bersahaja. Dia mengobrol dengan Nita, berbasa basi mengucapkan selamat atas perilisan film barunya. Bella mencuri pandang, memerhatikan Zach yang sedang berbincang dengan tamu lain. “Saya ikut prihatin untuk bullying di media sosial tahun lalu, bahkan kamu sampai diserang fans saya dan orang itu.”

Om Duda Love Mbak Janda (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang