82. Bertahan

179 10 0
                                    

“Saya sudah membayar semuanya di penja ….”

“Nggak! Itu nggak cukup,” sela Bella, memotong penjelasan Zach sembari terus menutupi rasa frustrasinya dengan senyuman. “Hukuman kamu di penjara, nggak akan bisa dibandingkan dengan penderitaan saya setelah video sialan itu viral.” Dia bersandar ke belakang kursi seraya melipat tangan di dada, menatap Zach dengan lengkungan bibirnya yang manis. 

Bella membekap mulutnya, menahan tawa. “Dua tahun saya berjuang buat sembuh dari post power syndrome. Selama itu juga nggak ada yang ngasih saya kerjaan. Tawaran main film, presenter, bahkan semua iklan-iklan saya hilang,” jelasnya mengungkapkan curahan hatinya. 

“Nggak gampang buat saya bisa bangkit. Saya jatuh miskin. Struggling banget sampai saya mutusin buat jualan di luar negeri. Apa pun yang bisa menghasilkan uang, saya jual supaya bisa bertahan hidup. Apa menurutmu itu mudah? Tapi kamu ….” Bella tertawa terbahak-bahak. “Keluar dari penjara, langsung dapetin job manggung di mana-mana. Disambut banyak penggemar. Dielu-elukan lagi seolah kasus itu nggak pernah ada. Diterima dengan tangan terbuka oleh masyarakat. Apakah itu adil?” 

Sebak langsung menekan pernapasannya, Bella memukuli dadanya, menguatkan diri terus berbicara meski seluruh tubuhnya sudah gemetaran. “Tapi saya, citra saya nggak pernah membaik sampai sekarang. Masyarakat tetap memandang saya hina. Image saya nggak pernah kembali seperti semula. Aib itu selalu mengikuti saya ke mana-mana!” Air mata luruh, menganak sungai di sisi wajahnya. Namun, Bella segera mengambil tisu di dalam tas dan menghapusnya, tidak ingin terlihat lemah di hadapan Zach.

Zach terpegun, mendengarkan cerita Bella. Dia tak pernah tahu jikalau mantan kekasihnya itu mengalami lebih banyak kesulitan. Seketika rasa bersalahnya pada Bella, kembali muncul. Zach merasa sudah menjadi seorang pengecut.

“Saya pikir karier saya di dunia entertainment sudah berakhir, sampai dua tahun setelah kasus itu, saya kembali dapetin tawaran pekerjaan. Saya senang, karena akhirnya bisa bekerja lagi. Tapi di lain sisi saya juga merasa sedih. Honor saya jatuh hingga puluhan persen.” Bella tersenyum pahit. “Tapi saat itu saya putusin buat terima aja tawaran itu, karena saya pikir citra saya udah tercoreng, image saya udah rusak.” Dia terkekeh dengan air mata deras membasahi wajahnya.

***

"Dengan penuh rasa penyesalan dan kesadaran, saya ingin menyampaikan permohonan maaf yang tulus kepada seluruh pihak yang terdampak oleh pemberitaan kontroversial mengenai saya, kepada seluruh masyarakat Indonesia. Saya menyadari bahwa hal ini telah menimbulkan keresahan dan kebingungan dalam masyarakat, dan saya berkomitmen untuk melakukan perbaikan dan bertanggung jawab atas perbuatan saya,” tutur Bella yang menangis sesenggukan. Air matanya berlinang, tak berani menatap kamera pers yang sedang meliput dan menyiarkan langsung. Pernyataan permohonan maafnya ditayangkan oleh salah satu televisi swasta.

Video asusila Zach Code dengan beberapa artis cantik, viral di jagat maya, menghebohkan Indonesia, bahkan mancanegara. Bella Nadira merupakan salah satu pemeran wanita dalam video tersebut. Pernyataan permohonan maafnya ditayangkan oleh salah satu televisi swasta.

Sejak video itu diunggah dan menjadi viral, Bella yang saat itu sedang naik daun, terus menerima sanksi sosial dari masyarakat. Dia kehilangan tawaran pekerjaan, bisnisnya boikot, dan mendapat hujatan tanpa henti. Bella mengalami kerugian besar, bahkan harus menjual beberapa asetnya untuk mengganti kerugian klien dan sponsor.

Setelah permohonan maaf yang tulus dari Bella ditayangkan di televisi, reaksi masyarakat terbagi. Ada yang menerima permintaan maafnya dengan baik, menghargai langkahnya untuk bertanggung jawab atas kesalahannya. Namun, masih banyak juga yang skeptis dan tidak menerima maafnya dengan mudah.

Bella terus berusaha menjalani hidupnya di tengah tekanan dan hujatan yang terus menghampirinya. Mereka terus mengkritiknya dan menuntut tanggung jawab lebih dari yang sudah diakui Bella. Beberapa organisasi juga melakukan aksi boikot terhadap bisnis-bisnis yang masih terkait dengan Bella, membuatnya semakin terjepit dalam situasi sulit.

Sementara itu, penjualan beberapa asetnya membuat Bella mengalami kesulitan keuangan yang signifikan. Dia harus berjuang keras untuk bangkit kembali dan membayar semua kewajiban yang ada. Meskipun hidupnya tidak lagi seindah masa-masa kejayaannya, Bella terus berusaha memperbaiki diri dan menjalani hidup dengan penuh kesadaran akan kesalahannya.

Om Duda Love Mbak Janda (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang