46. Akrab

243 14 0
                                    

Aliyah kesal telah kecolongan, membiarkan Nita sendirian. “Di mana ada ikan, di situ ada laler. Mulai deh, laler deketin ikan,” kemamnya geregetan melihat Reno Alhady mendekati Nita. Padahal baru dia tinggalkan Nita ke toilet sebentar.

Reno Alhady adalah pemeran dan model Indonesia keturunan Arab. Dia merupakan salah satu figuran di film No Moral. Pria itu mulai mendekati Nita ketika syuting masih berlangsung. Dia pernah beberapa kali mengajak Nita pulang bersama dan beruntung bisa Aliyah cegah. Namun, sikap pantang menyerah laki-laki dua puluh delapan tersebut benar-benar membuatnya jengkel dan muak. Dia seolah menantang, ingin bersaing dengan Zach.

“Mbak Nita, lihat papa gak?” tanya Aliyah membuat obrolan Reno dan Nita terjeda.

“Tadi sih, ngobrol sama Mas Royan Wira di sana.” Nita menengok ke salah satu sudut aula tersebut, mencari keberadaan Zach. “Emang kenapa? Kamu pengin pulang?”

“Iya, aku ada jadwal kelas pagi, besok.”

“Bentar aku bantu cari, ya.” Nita pun meninggalkan Reno dan Aliyah untuk mencari Zach.

Sepeninggalan Nita, Reno dan Aliyah saling melirik sinis. Keduanya memang kurang akur, Reno tidak menyukai Aliyah yang dahulu pernah memperingatkannya untuk jangan mendekati Nita. Reno tidak suka dengan sikap sok berkuasa Aliyah.

“Emang nggak bisa nyari sendiri? Mbak Nita itu bukan pesuruh lo,” tutur Reno mengomentari sikap Aliyah yang menurutnya kurang ajar pada orang yang lebih tua.

“Gue nggak nyuruh-nyuruh dia. Dia yang mau sendiri, kok. Lagian lo siapa? Sok deket banget sama Mbak Nita.” Aliyah terang-terangan menunjukan ketidaksukaannya pada pria tersebut. Menurutnya, Reno agak menggelikan, tidak normal, sebab mendekati perempuan yang lebih tua.

***

Setelah mengelilingi aula pesta, Nita pun menemukan Zach tengah mengobrol dengan teman-teman satu profesinya. Melihat Nita berdiri tak jauh darinya seraya terus melirik ke arahnya, Zach yang mengerti pun menghampiri wanita tersebut. Nita pula lekas menjelaskan maksudnya menemui Zach saat pria itu mendekatinya. 

Usai berbicara dengan Nita, Zach kembali ke teman-temannya, berpamitan. Beberapa temannya tampak memerhatikan interaksi Zach dan Nita yang tampak dekat. Namun, tiada yang bertanya dan penasaran, mereka seolah mengerti situasi keduanya.

Usai pamit undur diri kepada teman-temannya, Zach pun menemui Anwar Hasan–rekan bisnisnya. Dia berpamitan padanya dan pemangku kepentingan lainnya yang terlibat dalam pembuatan film tersebut.

“Mbak Nita, pulang kapan? Mau bareng gak?” tanya Aliyah. 

Hari memang sudah larut malam dan Jaza hanya berdua dengan ART panggilan, sebab sang ibu sedang pergi ke Cikarang, menghadiri undangan pernikahan anak kerabat mereka. Mereka pula satu arah, jadi seperti biasa, Nita sudah tidak canggung lagi menumpang. “Boleh. Kasihan Mbak Sulis–ART–kalo kemaleman pulangnya.” Mereka pun pulang bersama-sama.

“Oh ya, Mas, kenal Pak Darwono, gak?” tanya Nita saat mobil sudah berjalan. Dia duduk di samping Zach yang memegang kemudi.

“Produser MOON Pictures. Kenapa?” Tadi Zach sempat melihat Nita mengobrol dengan pemilik perusahaan film tersebut.

“Pak Darwono meminta saya mengirimkan beberapa sinopsis cerita untuk dijadikan sinetron. Dia butuh drama rumah tangga. Lebih bagus kalo ada pelakornya, katanya. Sekarang sedang happening sinetron-sinetron seperti itu,” jelas Nita dengan antusias. Dia menanggapi positif tawaran itu dan enggan menyia-nyiakan peluang tersebut.

“Wah! Kabar bagus tuh, Mbak! Jadi, Mbak mau ngirim sinopsis cerita yang mana?” tanya Aliyah yang duduk di kursi penumpang, bersemangat.

“Belum tahu, sih. Masih pikir-pikir dulu. Menurut Mas Zach, gimana?” Nita meminta pendapat Zach yang lebih memahami industri pertelevisian. Dia percaya Zach akan memberikan pandangan yang lebih mendalam dan relevan pasal bidang yang tidak Nita kuasai tersebut, karena Zach memiliki pengalaman dan pengetahuan yang lebih luas tentang dunia itu.

“Coba kamu cek kasus MOON Pictures dan HarmoniTV di Go*gle,” tanggap Zach. Setahunya MOON Pictures sedang terlibat konflik dengan HarmoniTV, gara-gara MOON Pictures menjual sebagian sahammya ke anak perusahaan grup Garindo (GITV) lalu jadi pemasok sinetron-sinetron GITV. Menjalin kerja sama dengan MOON Pictures disaat tengah terjadi konflik begini menjadi langkah sulit dan berisiko. Karena konflik antara MOON Pictures dan GITV telah mencapai titik yang kritis.

Nita sudah tidak canggung lagi pada Zach. Dia tak segan meminta pendapat, bahkan masukan dari laki-laki tersebut. Nita memercayai Zach dan menganggap laki-laki itu sebagai keluarganya. Hubungan Nita dan Zach makin dekat dan akrab.

Om Duda Love Mbak Janda (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang