Susan memukuli Nita dengan membabi buta. Dia bahkan menjambak pakaian dan jilbab Nita hingga terkoyak. Susan benar-benar marah dan merasa jijik pada janda tidak tahu malu yang telah berani merayu idolanya tersebut.
Zach hanya boleh dimiliki penggemarnya dan Bella Nadira, prinsip Susan. Baginya, Nita hanya lah benalu genit yang merusak suasana. Susan benar-benar tidak tahan membaca pemberitaan di media online. “Berani-beraninya kamu mendekatinya, dasar janda gila!” sentak Susan yang dikuasai kemarahan.
Bibir wanita itu gemetaran dengan wajah yang memerah. Napasnya memburu. Dia bersuara keras, rentetan umpatan menyembur dari mulut berbisanya. Susan tampak seperti gunung berapi yang sedang meletus, meluapkan lava panas tak beraturan.
“Mbak Nita!” seru Lana yang baru datang. Dia berusaha menyelamatkan Nita yang sudah kepayahan, lalu berteriak-teriak minta tolong. Keadaan tempat istirahat itu teramat sepi, sebab syuting sedang berlangsung.
Para kru, staf keamanan, dan artis pun berdatangan kala mendengar teriakan terkencar-kencar Lana. Beberapa orang langsung menangkap Susan–mengamankannya–dan sebagian lagi menolong Nita yang pakaiannya sudah compang camping. Kemudian seorang kru wanita lekas menyelimuti Nita dengan handuk.
“Ya Tuhan, Mbak Nita!” jerit Aliyah sesampainya di sana. Dia terkejut mendapatin wajah dan lengan Nita dipenuhi luka memar dan bekas cakaran. Nita benar-benar berantakan, bahkan tunik yang dikenakan kini sudah tidak memiliki lengan, dan kancing yang mengunci dadanya, sudah berhamburan.
Zach tercengang kala melihat penampilan Nita yang acak-acakan. Penampakan wanita itu babak belur seperti habis dipukuli. “Apa yang sudah terjadi?” gumamnya tidak mengerti.
“Mbak Nita kenapa? Siapa yang udah bikin Mbak Nita kayak gini?” Aliyah bertanya pada orang-orang yang telah menolong Nita seraya menatap mereka satu persatu, menuntut jawab. Kemudian dia menyingkapkan surai panjang Nita, ingin melihat lebih jelas luka-luka di wajahnya.
“Ada yang nyerang Mbak Nita. Tapi orangnya udah diamankan,” jawab Lana. “Ayi, lebih baik kita bawa Mbak Nita ke dalam dulu. Kasihan Mbak Nita.” Akan tetapi kala Lana dan Aliyah hendak memapahnya, Nita malah terkulai tak sadarkan diri.
Orang-orang yang panik itu bahu membahu menolongnya, membopong Nita ke ruangan terdekat, ruang pribadi Zach. Kebetulan di dalam sana ada dua ranjang. Usai membaringkan Nita di tempat tidur, Sutradara pun menyuruh asistennya menghubungi dokter.
***
Zach menekan dahinya kala mengetahui wanita yang menyerang Nita merupakan penggemarnya. Lagi-lagi kejadian penyerangan terhadap Nita yang dilakukan oleh penggemarnya kembali terulang, Zach benar-benar kesal kala mengetahuinya. Andai saja Nita mau mendengarkan Zach untuk melaporkan para pembenci itu, mungkin peristiwa saat ini tidak akan terjadi.
Susan langsung diserahkan ke Polisi hari itu juga, dan hasil tes urinenya dinyatakan positif amfetamin dan metamfetamin. Sepertinya wanita itu menggunakan sabu terlebih dahulu sebelum menyelinap ke tempat tersebut.
“Bagaimana dia bisa menyelinap? Kalian semua ngapain aja?” bentak Hasan pada para pengawal yang ditugaskan menjaga lokasi syuting. Dia langsung datang saat mendengar kabar penyerangan terulang lagi. Dia kecewa pada orang-orang yang ditugaskan mengamankan lokasi.
Pengamanan yang diperketat itu dilakukan untuk menghindari hal-hal seperti ini, tetapi nyatanya tiada gunanya. Hasan benar-benar frustrasi. Sudah banyak uang yang dia gelontorkan untuk film ini. Apakah jumlahnya masih kurang banyak? Apa perlu dia menyewa petugas gabungan untuk memblokade lokasi? “Sial! Gara-gara kelalaian kalian, syuting harus ditunda lagi!” Hasan menendang meja di hadapannya hingga terguling.
KAMU SEDANG MEMBACA
Om Duda Love Mbak Janda (Tamat)
RomanceDari penulis novel online hingga janda di rumah 'Hot Daddy Duda Abadi'! Fatna Yunita alias Nita, kini terjebak dalam dunia asing sebagai ART Zach-vokalis band ternama. Zach mengira Nita: janda kesepian yang mengharapkan belaiannya, hingga pria itu m...