Ah, hanya dengan menatap Segala yang ada di dirimu~
Ah, hatiku ini terpuaskan Perasaan pun menjadi nyaman~
Ah, malam musim panas yang Seperti radiasi panas cinta~
Ah, ciumanmu di siang ini Masih tersisa di kulit bibirku~
Walau kembang api jauh tak terlihat Hanya terdengar bunyinya~
Dalam hati ini terbang dan meledak Dirimu seutuhnya kucintai~
Jika aku dipelukmu~
Sekejap ku terbakar dan akan menjadi abu~
Jika aku terus begini~
Menghilang dari dunia ini pun ku tak apa Dibanding tak disentuhmu Dan menjadi sebuah fosil~
Better~
Ah, mengapa kau tersenyum Begitu manis kepadaku~
Ah, sejak tadi dirimu Tidak mau berbicara apa pun~
Ah, sampai kapan dirimu Akan menunggu di sini?~
Ah, kamu cukup bangun sejenak Dan mengulurkan tanganmu padaku~
Demi hari ini ku sudah memakai Baju yang paling kusuka~
Yang mana kubuka bagai kupu-kupu~
Ara membulatkan matanya Tidak percaya. Tubuhnya sangat tegang, mendengar Lantunan suara Indah Dari Yessica. Ara bergeming dalam duduknya. Dia tidak asing dengan lagu yang di bawakan Oleh Tamara. Tentu saja dia masih ingat, lagu yang di bawakan oleh tamara, sama persis dengan yang di nyanyikan oleh Yessica dahulu.
'Apa mereka Orang yang sama?' Batin Ara.
Sepasang sayap ini kurentangkan~
Jika aku dipelukmu~
Akankah ku menyala dan berubah menjadi abu?~
Sejak lahir sampai sekarang Tak ada sesal dalam isi hidupku ini~
Dibandingkan menjaganya Sesuatu yang berharga~
Better~
Di sofa yang rendah diriku bersandar Padamu di sampingku Harusnya kau sadar beratnya cintaku Diriku seutuhnya, milikilah~
Jika aku dipelukmu~
Sekejap ku terbakar dan akan menjadi abu~
Jika aku terus begini~
Menghilang dari dunia ini pun ku tak apa Dibanding tak disentuhmu Dan menjadi sebuah fosil~
Better~
Tamara mengakhiri Permainan pianisnya. Belum genap Tamara beranjak, Tamara sudah di serbu dengan riuhnya tepuk tangan dari semua orang yang berada di ruangan. Raja Gracio dan Ratu Shani terpukau dengan penampilan yang di pentaskan Oleh Tamara. Terkecuali dengan Ara yang masih membeku di kursinya. Pandangan matanya tidak lepas dari sosok Tamara.
"Baik semuanya, Kompetisi berakhir sampai di sini...Terima kasih sudah Ikut berpartisipasi. Karena Ini Adalah Kompetisi yang singkat, pemenang Akan di Umumkan langsung Oleh pangeran Ara.." Ucap Raja Gracio.
Ara berdiri dari Kursinya dan menatap setiap peserta satu persatu. Pandangannya berhenti pada Tamara. Ara masih menduga kalau Tamara Bleszynski Adalah orang Yang sama dengan mantan kekasihnya, Yessica Tamara Ecclestone. 'Apa tujuannya ikut dalam kompetisi ini, jika itu memang dia?' Ara membatin.
"Terima kasih kepada kalian, Yang sudah menampilkan Bakat terbaik dari kerajaan Felip. Namun saya meminta maaf, karena Hanya satu orang Yang memiliki tempat sebagai pemenang. Tapi bagi kalian Yang tidak terpilih sebagai pemenang, Jangan berkecil Hati. bakat kalian suatu saat nanti akan menjadi pilar dari kerajaan Felip. Untuk itu, Sekarang Ada satu orang yang sudah terpilih sebagai pemenang." Ara diam sejenak, melihat reaksi tegang dari Para kontestan.
"Pemenangnya adalah Tamara Bleszynski, Sang Gadis pianis." Ucap Ara. Mata Yessica membulat. Dirinya menang? Harusnya dia antusias, Tapi sekarang dirinya menjadi sangat tegang. Jika dirinya menang..itu berarti dia akan memainkan piano di depan Ara dan Putri Mira.
"Tamara Bleszynski, Silahkan maju kedepan." Di sertai riuh tepuk tangan Dari peserta lain, Tamara maju kehadapan Raja dan Ratu. Pandangan Ara dan Tamara bertemu. Ara mengenali sorot mata itu. Tidak salah lagi, dia Adalah Yessica, mantan kekasihnya.
"Tamara... selamat karena sudah menjadi pemenang. Suaramu sangat indah dan bakat pianismu sangat mengagumkan." Ucap Raja Gracio.
"Yang mulia terlalu memuji."
"Pihak Kerajaan Akan memberikanmu berkat, dan mengangkatmu sebagai pianis kerajaan." Yessica membeku di tempat. Pianis kerajaan? Itu berarti dia akan bertemu dengan Ara setiap Hari? Bukan hanya Ara, Tapi juga Putri Mira? Lalu apa yang terjadi jika seandainya raja Tau bahwa dia Adalah mantan Putra mahkota? Tidak! Yessica tidak bisa mengambil resiko itu.
"Mo-mohon maaf yang Mulia, Hamba tidak bisa menerima Apa yang mulia berikan." Ucap Tamara. Semua orang terkejut dengan keputusan Tamara. Tidak semua orang bisa memiliki kesempatan menjadi Anggota kerajaan. Jika dia Menjadi Anggota kerajaan, yakinlah hidupnya akan penuh dengan kebahagiaan. Namun berbeda dengan Yessica, justru berada di kerajaan akan menjadi Mimpi Buruk untuknya.
"Kenapa? Tidak semua orang bisa memiliki kesempatan seperti ini." Ucap raja Gracio.
"Tujuan hamba ikut Dalam kompetisi ini, Hamba Hanya ingin menunjukan bakat hamba sebagai Hiburan untuk yang mulia, Hamba Juga berencana Untuk berkelana menunjukan Bakat hamba kepada dunia dan mengharumkan nama kerajaan Felip." Raja Gracio mengangguk mengerti.
"Baiklah...kalau itu keputusanmu. Tapi ketika hari pernikahan pangeran Ara, mau tidak mau kau Harus menunjukan suara indahmu dan menghibur para Tamu nanti."
Yessica menggigit bibirnya, mencoba menguatkan diri. "Hamba mengerti yang mulia."
"Tunggu..Lagu yang kau nyanyikan itu sangat indah. Apa kau yang menciptakannya?" Tanya Ara tiba tiba.
Yessica terdiam, dia sudah menduga kalau Ara akan menanyakan soal itu. "Mohon menjawab pangeran, Lagu yang hamba bawakan adalah Lagu yang hamba Ciptakan Untuk kekasih Hamba.."
"Kamu sudah punya pasangan?" Tanya Ratu Shani yang sedari tadi tidak bersuara.
"Lagu itu Hamba Ciptakan Untuk mendiang kekasih Hamba, yang mulia." Ara tersentak, Apa dugaannya salah? Atau gadis ini yang sedang berbohong.
"Begitu, Kami turut berduka.."
"Terima kasih yang mulia.."
"Baiklah...Karena Kompetisi sudah berakhir, kalian Boleh Kembali.." seru sang Raja. Pandangan mata Ara tidak lepas Dari sosok Tamara. Meski sudah keluar dari ruangan, Ara masih termenung menatapnya.
'Apa mereka memang orang yang berbeda?'
***
"KAK CHIKA!...."
"ASTAGA!...Christy kamu jangan ngagetin." Seperti biasa Gadis itu hanya cengengesan tanpa rasa bersalah.
"Gimana kak...Kakak menang?" Tanyanya. Yessica belum menjawab tapi pandangannya menunduk ke bawah.
"Gak papah...mungkin Lain kali Bisa di Coba lagi kak.." Yessica tersenyum.
"Kakak menang." Mata Christy membulat Lucu. Gadis itu melompat memeluk Yessica dengan brutal.
"Aduh...kamu kenapa."
"Selamat kak Chika..." Ucapnya. Yessica tidak membalas dan hanya tersenyum.
"Yaudah yuk, Kita pulang Dulu...nanti kita kerumah Nona Aya." Kedua Gadis itu kembali pulang. Tapi hati Yessica belum tenang. Apakah dia akan siap bernyanyi di hadapan Ara nanti? Yessica hanya bisa pasrah Jika itu terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
YESSICA : Pianis Di Tengah Hujan
FantasyKasta yang berbeda mengharuskan mereka berdua berpisah. Meski kenyataan sangat sulit di tentang. Keduanya Hidup dalam senyuman palsu. Yessica hanya anak dari seorang penjahit, sedangkan Ara adalah seorang pangeran kerajaan. Takdir memang sangat keja...