Chapter 73 : Cinta Hati

240 15 5
                                    

"Seperti yang aku Bilang tadi malam. Hari ini aku akan mengajarimu teknik Harmonia penyegelan. Kau sudah siap untuk itu?" Ucap Himea.

"Sejujurnya aku sedikit ragu.." Ucap Christy.

Himea terdengar menghela nafas, "Kau Bilang ingin menjadi kuat seperti kakakmu kan? Kau harusnya sudah mengerti, Kakakmu menjadi kuat karena tekanan dan rasa sakit yang dia rasakan sejak kecil. Kalau kau ingin tetap berjalan di samping kakamu, Kau harus melewati batasan dirimu." Ucap Himea meyakinkan.

"Kau benar, Maaf aku terlalu impulsif." Ucap Christy.

"Baiklah, Sekarang keluarkan Pianis Milikmu." Pinta Himea.

Dibukit Belakang kerajaan, Tempat dimana Himea dan Christy berlatih, Yessica Beserta sang ibunda, Juga Aya menatap Alur pelatihan Christy yang baru saja di mulai.

"Apa Christy akan baik-baik saja?" Tanya Yessica.

"Ini adalah proses menuju kedewasaannya. Kita semua tidak mau Christy terus menjadi anak yang manja." Ucap Cindy.

"Benar sekali, Putri Christy Juga sama-sama memiliki tugas yang berat di pundaknya. dia Tidak akan mengerti bagaimana memahami sesuatu, Jika Tidak mengalami Tekanan." Ucap Aya.

'Tetap Baik-baik saja, Christy.' Batin Yessica.

***

"Aku sudah memberikan Rincian tekniknya dalam Pikiranmu, Sekarang Kau mulai berlatih Untuk menguasainya." Ucap Himea.

Christy mengangguk mengerti, Namun sesi latihan yang dia lakukan, Tidak sepenuhnya berjalan dengan Baik. Beberapa kali Christy terbanting akibat Gelombang energi yang di hasilkan dari setiap bait yang dia nyanyikan. Tapi Gadis Itu Tidak pantang menyerah Pada Percobaan Terakhir, Christy berhasil menyanyikan setengah dari bait yang di berikan Himea, Sebelum dia kembali Terbanting ke belakang.

Himea Mengerti Gadis itu Tidak akan bisa menguasi teknik tingkat Tinggi seperti ini dalam waktu singkat. Bahkan Untuk Dewi rubah terdahulu Yang menciptakan teknik ini, Perlu waktu bertahun-tahun Untuk menyempurnakannya.

"Cukup Untuk hari ini, Kemampuanmu sudah lebih dari Cukup." Ucap Himea.

Christy mengusap keringat yang mengalir dari pelipisnya, Energinya masih belum sepenuhnya pulih. "Tapi aku belum memahami sepenuhnya." Ucap Christy.

"Tidak perlu terburu-buru, Bahkan Untuk pendahulumu yang menciptakan teknik ini, perlu waktu puluhan tahun Untuk menyempurnakannya.

"Sesulit itu."

***

Setelah sesi latihan yang amat Sulit, Christy sedang beristirahat Dengan Himea Yang tertidur di pangkuannya. Gadis manis itu menata langit biru yang indah. Namun, pandangannya terlihat sendu, menerawang menuju tempat fantasy-nya sendiri. Tidak lama Finley Muncul dan duduk di samping Gadis itu. Lamunan Christy buyar, ketika mengetahui ada Orang yang duduk di sebelahnya.

"Kau tidak ada kegiatan lain selain menggangguku?" Ucap Christy.

"Apa kedatanganku mengganggumu?" Ucap Finley.

"Sangat.." balas Christy.

"Aku tidak tau kenapa kau tidak suka dengan kehadiranku di sini." Ucap Finley.

Pernyataan yang di lontarkan Finley Juga menjadi sebuah pertanyaan Tunggal Untuk Christy. Dia juga tidak mengetahui alasan kenapa Dirinya selalu kesal jika di dekat Finley.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 09 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

YESSICA : Pianis Di Tengah Hujan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang