"Yang Mulia, Raja Frizly Datang berkunjung." Ucap Pelayan.
"Benarkah?" Cindy terlihat berbinar. Dia sudah lama tidak bertemu dengan adiknya itu. "Ada di mana dia sekarang?"
"Beliau sedang berada di ruang singgasana bersama Yang mulia dan Pangeran Vino." Jelas pelayan.
Cindy mengangguk, "Anak-anak, Mari Kita temui paman kalian?" Ucap Cindy.
"Baik Bunda." Ucap keduanya.
***
"Kakak!" Ketika pintu ruang singgasana terbuka, Menampilkan Tiga perempuan Cantik memasuki ruangan. Frizly segera berlari memeluk orang yang di rindukannya.
Cindy menggeleng melihat tingkah manja adiknya, Yang menurutnya—Tidak pernah berubah sejak dulu."Kamu masih Cengeng seperti dulu ya, Frizly." Frizly mendongak menghapus air matanya.
"Sudah lama sekali. Aku senang bisa melihat kakak bangun lagi." Ucapnya.
"Bagaimana dengan Tanah Region?" Tanya Cindy.
"Semuanya baik-baik Saja. Mampirlah jika kakak ada waktu." Ucapnya.
"Tentu, Kakak Akan kesana."
Frizly kemudian menoleh pada Yessica, "Keponakan paman sekarang sudah menjadi seorang istri. Maaf paman tidak bisa datang di malam pernikahan-mu dan Vino." Ucap Frizly.
"Tidak masalah paman. Aku tau paman sangat sibuk akhir-akhir ini."
Ketika obrolan itu berlangsung, ada seorang gadis Yang blah-bloh sambil menggembungkan pipinya. Dia kesal tidak di ajak bicara sejak tadi.
***
"Kabar Naomi Bagaimana?" Tanya Cindy.
"Dia baik-baik saja. Aku memintanya Untuk tetap Tinggal di istana karena Keadaannya Yang sedang hamil."
"Eh! Istri kamu sedang hamil?" Tanya Cindy Tidak percaya.
Frizly mengangguk, "Mungkin sebentar lagi akan melahirkan."
"Selamat ya, Paman. Atas kelahiran anak pertamanya." Ucap Yessica.
"Paman juga berharap Kamu menyusul."
"Aku baru saja menikah, Tidak Mungkin hamil secepat itu." Ucap Yessica. Sedangkan Vino, dari tadi dia tidak berkomentar. Hal yang ada di pikiran-nya sekarang, adalah Tentang Tubuh suci Yang dia Miliki. Ritual akan di adakan sebentar lagi. Vino berniat untuk mengajak Yessica berkunjung ke tanah iblis, ketika dia kembali.
Seorang prajurit memasuki Ruangan, Tidak lama kemudian. Prajurit tersebut membungkuk Hormat menyampaikan pesan.
"Lapor yang mulia, Ratu Shanju Dari tanah Glory Datang berkunjung."
Jinan mengangguk. Dia sudah menduga Wanita itu akan datang, Ketika Jinan mengusulkan tentang Turnamen yang tujuan sebenarnya Untuk mencari Tubuh suci terakhir.
"Bawa dia masuk." Pinta Jinan.
Pintu ruangan kembali berderit. Shanju melangkah dengan anggun dan berwibawa. Namun, Ketika langkahnya hampir sampai di hadapan Jinan, Sebuah Portal seukuran Orang dewasa Tiba-tiba Muncul di hadapannya. Jinan maupun Vino sudah tau siapa Orang yang akan datang dari dalam Portal tersebut. Sedangkan Shanju, Wanita itu mengepalkan tangan dengan guratan kekesalan di Kepalanya. Hanya satu Orang yang Selalu datang dengan Cara Tidak sopan seperti itu.
Dari dalam Portal Yang terbuka, Feni dan Boby Keluar dan setelah Itu, Portal mengecil dan tertutup sempurna.
"Ayahanda." Hormat Vino dan Yessica."Senang melihat kalian akur. Kau menjadi sombong setelah menikah ya, Bocah." Ucap Boby tepat pada Vino.
KAMU SEDANG MEMBACA
YESSICA : Pianis Di Tengah Hujan
FantasyKasta yang berbeda mengharuskan mereka berdua berpisah. Meski kenyataan sangat sulit di tentang. Keduanya Hidup dalam senyuman palsu. Yessica hanya anak dari seorang penjahit, sedangkan Ara adalah seorang pangeran kerajaan. Takdir memang sangat keja...