Chapter 41 : Simponi

90 10 0
                                    

Dunia menunjukkan masa berakhirnya~

Tak ada satupun yang bisa menghentikannya Ini dimulai~

Simponi Kehancuran yang mulai melebar
Hujan yang berubah menjadi hujan air mata~

Beritahu aku~

Siapakah yang dikendalikan dan mengendalikan?~

Yang penuh kebencian dalam hatinya
Tak mengingat apa itu cinta
Dan bertarung satu sama lain~

Untuk semua kehidupan
Yang mendengar lagu ini
Kebenaran terletak dihatimu~

Meskipun kau berada ditengah keguncangan~

Ini akan memberimu kekuatan
Membuatmu tak kan ragu~

Semakin tinggi dirimu, semakin kuat angin menerpa~

Meski ini dapat mematikan harapanmu
Pada akhirnya, manusia akan saling membunuh~

Saling mencuri cahaya mereka
Air mata tak terhentikan~

Sadarlah~

Pandangan mata yang kau kenal itu
Suara yang menyampaikan perasaan masing-masing~

Tangan untuk mengenggam yang kau cinta~

Untuk semua yang mendengarkan lagu ini
Yang tak punya tempat untuk kembali
Harapan berada dihatimu~

Meski kau berada di api yang menyala-nyala~

Aku akan memberimu kekuatan yang tak terkalahkan~

Tangan yang mencoba melindungi
Mungkin itu adalah dia yang kau cinta~

Lihat noda merah di tanganmu~

Kebodohan yang berasal dari dirimu sendiri
Dosa yang menerima kesalahanmu
Airmata yang tak terbendung~

Untuk semua kehidupan
Yang mendengar lagu ini
Kebenaran berada dihatimu
Badai itu telah mereda
Tapi hal yang telah hilang.. tak terhitung~

Untuk semua yang mendengar lagu ini
Yang tak memiliki tempat kembali
Harapan berada dihatimu~

Ketika kau menghabiskan malam dengan kesedihan~

Kau akan memiliki kekuatan untuk membuktikan~

Bahwa kau masih hidup~

Yessica Dan Christy Bertepuk Tangan ria, Setelah Cindy mengakhiri lagu Yang di nyanyikannya. Yessica sudah berjanji Untuk menemani sang Ibu berjalan-jalan di sekitar istana. Selain Karena Cindy sudah sedikit lupa dengan Rupa istana ini, Dia Juga ingin menghabiskan waktu dengan kedua Putrinya. Sedangkan Vino dan Jinan, Mereka sibuk merundingkan masalah kerajaan.

"Suara Bunda Sangat bagus." Ucap Yessica.

"Sebelum menikah dengan ayah kalian, Bunda dulu bermimpi menjadi seorang pianis Yang hebat." Ucap Cindy.

"Lalu apa mimpi Bunda tercapai?" Tanya Christy.

"Tentu, Tapi itu hanya berlangsung beberapa tahun, sebelum Bunda menikah. Bunda sudah pernah pergi ke seluruh penjuru benua Atlantis, Tidak ada tempat yang Tidak Bunda ketahui." Ucapnya.

"Benarkah? Itu luar biasa bunda." Yessica dan Christy nampak berbinar. Dahulu Cindy memang adalah Seorang pianis terkenal dari kerajaan Region. Selain di kenal sebagai Putri mahkota yang dermawan, Cindy kerap kali berpetualang ke seluruh penjuru benua Atlantis. Jiwa petualang Cindy mulai Memudar seiring bertambahnya Usia dan Sejak pernikahan-nya dengan Jinan.

YESSICA : Pianis Di Tengah Hujan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang