Chapter 29 : Teror Badai Salju

79 10 0
                                    

TOK

TOK

TOK

Yessica mengerjap Dan Bangun Dari tidurnya. Siapa Gerangan yang mengetuk Pintu Sepagi ini. "Masuk!" Seru Yessica.

Aya dan Christy masuk dengan terburu-buru, membuat Yessica mengerutkan kening. "Ada apa?" Tanyanya.

"Putri...Ada kabar Buruk. Pagi ini yang mulia mendapat kabar dari raja Frizly. Kalau Virus Apocalypse menyebar dengan sangat Cepat. Setengah Bagian empat tanah Utama sudah sepenuhnya diserang oleh Virus tersebut." Ujar Aya. Mata Yessica membulat sempurna.

"Apa!? Lalu bagaimana situasi di tanah Kagami?"

"Yang mulia, sudah lebih dulu pulang ke tanah Kagami sejak dini hari."

"Baiklah, kalau begitu kita juga harus bersiap untuk kembali." Ucap Yessica beranjak dari tempatnya.

BRAKK

"Putri Yessica, Gawat!" Ketiga perempuan yang berada di kamar itu, terkejut dengan kedatangan Mira yang tiba-tiba. Ekspresinya terlihat panik. "Ada apa?" Tanya yessica.

"Ada Badai salju besar yang bergerak menuju ke sini, dari arah barat." Ucap Mira.

"Apa!? Bagaimana mungkin." Mereka semua berlari menuju Puncak istana. Disana sudah banyak Perajurit serta Raja Gracio dan Ara.

"Raja Gracio, Bagaimana situasinya?" Tanya yessica yang baru sampai.

"Putri Yessica, situasinya sangat Gawat. Lihatlah..." Tunjuk Gracio kedepan. Mata Yessica kembali membulat sempurna. "Mustahil!" Ucapnya. Beberapa kilometer Dari arah barat, Sudah terlihat dengan jelas Gelombang Badai salju setinggi lima meter, Bergerak dengan sangat Cepat, menuju ibukota Felip. Daerah yang di laluinya seketika membeku menjadi Kristal. Sebagian besar Hutan yang dekat dengan ibu kota, sudah sepenuhnya membeku. Bahkan beberapa kawanan Burung Yang tengah terbang, Tidak lepas di telan oleh badai.

Gemuruh di balik awan yang gelap, tidak lepas dari perhatian Yessica. Salju mulai berguguran dengan deras. Yessica sadar situasinya tidak akan menguntungkan Jika mereka diam saja. "Semuanya masuk ke dalam, sebelum kita semua berubah menjadi Kristal!" Seru Yessica.

***

Sepuluh menit setelah semua orang berlindung di dalam istana. Badai salju tiba, membungkus Kota Felip dengan Ganas. Siuran angin kencangnya bahkan hampir meretakan kaca Jendela. Di ruang singgasana sudah berkumpul beberapa orang penting yang hadir. Guna untuk mengatasi masalah Yang Sedang Terjadi.

"Yang mulia, Jika terus seperti ini...Ibu kota Kerajaan akan menjadi kota kristal." Ucap perdana Mentri.

"Tapi kita tidak bisa berbuat apapun sekarang." Sambung yang lainnya. Situasi semakin runyam. Gracio sebagai raja, berfikir dengan keras untuk menyelesaikan masalah ini.

"Nona Aya, apa ada cara untuk menyelesaikan masalah ini?" Bisik Yessica.

"Sangat sulit putri..." Balas Aya.

"Bagaimana jika aku menggunakan sihir musiku, Untuk mengatasinya?" Usul Yessica.

"Saya sangat tidak menyarankan itu putri, Meski anda memaksa. Saya tidak akan mengijinkan-nya. Yang mulia sudah berpesan kepada saya Untuk mencegah anda menggunakan kekuatan itu." Ucap Aya.

"Tapi jika terus begini, Situasinya akan sangat kacau." Gumam Yessica. Yessica mengerti kenapa Aya melarangnya. Tapi tidak ada cara lain selain itu. Lebih baik mengambil resiko daripada tidak melakukan apapun.

"Kecuali....." Yessica terpikirkan dengan seseorang.

"Raja Gracio, apa tidak sebaiknya kita meminta bantuan kepada bangsa iblis. Menilai dari hubungan baik manusia dan iblis, harusnya Mereka mau membantu kita." Usul Yessica.

YESSICA : Pianis Di Tengah Hujan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang