Chapter 14 : Mari Menjadi Pohon Sakura

99 11 0
                                    

"Ayahanda....." Hormat Yessica dan Christy secara bersamaan.

"Ada apa, Ayahanda memanggil kami?" Tanya Yessica.

"Yessica... Tubuh Bulan suci kamu sudah terlahir. Menurut penerawangan Aya, Perlu di adakan sebuah ritual Untuk Mensucikan Jiwa Divine-Mu. Dan Juga, Sejak kepulangan kalian....Belum di Adakan Acara resmi Untuk menyambutnya. Ayah hanya ingin mendengar pendapat kalian." Ucap Jinan.

Yessica dan Christy saling lirik. "Ayahanda...Aku tidak masalah Jika Harus menjalani ritual Penyucian Jiwa Divine.  Jika menurut Nona Aya, Itu baik Untuk Tanah Kita...." Ucap Yessica. Jinan mengangguk.

"Setelah Penyucian Jiwa Divine, Ayah Ingin kalian menampilkan penampilan terbaik kalian Untuk menyambut Rakyat saat Upacara resmi Pengangkatan Putri mahkota...."

"Pengangkatan putri mahkota?" Ucap Christy dan Yessica bersamaan.

"Benar... Christy sudah secara resmi menjadi Putri mahkota sejak dia lahir. Tapi karena Yessica Tumbuh di tanah lain, para tetua kerajaan mengusulkan Untuk membuat Upacara resmi..."

"Tidak masalah Ayah....." Ucap Yessica.

***

"Christy....Kamu seperti Bingung begitu?" Tanya Yessica saat melihat adik kecilnya mondar mandir tidak jelas di dalam kamar.

"Kak Chika...." Christy merengek dan berhambur ke pelukan Yessica dengan menampilkan wajah manyun.

"Kamu kenapa?" Tanya Yessica.

"Aku Bingung...." Yessica kembali di buat bertanya tanya. Apa yang terjadi dengan adiknya ini.

"Bingung kenapa?"

"Ayah Bilang kita harus menampilkan penampilan terbaik, Tapi aku Gak tau apa yang harus Di tampilkan..." Ucap Christy merengek.

Yessica tertawa ringan mendengar celotehan adik Kandungnya itu. Dia pikir ada masalah yang lebih serius, Hingga adiknya itu berprilaku tidak jelas.

"Kak Chika malah ketawa....bukannya bantuin.." Ucap Christy merajuk.

Dengan lembut Yessica mengusap pucuk kepala anak manja itu.

"Pasti ada sesuatu yang bisa kamu tampilkan. Apapun yang menjadi bakat kamu."

"Tapi...aku Gak jago apapun." Ucap Christy menunduk. Yessica berfikir sekejap sampai akhirnya lampu neon di atas kepalanya bersinar.

"Gimana kalau kita nyanyi aja...." Usul Yessica.

"Nyanyi? Tapi suara aku jelek...." Ujar Christy.

"Suara kamu bagus kok, kamunya aja yang tidak percaya diri. Gimana kalau sekarang Kita latihan...." Ajak Yessica.

Wajah Christy kembali Cerah seperti sedia kala. Anak manis itu tersenyum manggut manggut lalu menarik Yessica dari duduknya.

***

Raja Jinan Yang sedang berjalan jalan di dekat taman istana, Tidak sengaja melihat kedua Putrinya Tengah tertawa riang sambil memainkan sebuah Siter. "Jika saja, kau bisa melihat kedua Putri kita sekarang, Cindy..." Gumam jinan berkaca kaca. Siluet bayangan seorang perempuan muncul dan berdiri di samping Jinan. Tentu saja, Jinan tidak bisa melihat sosok itu. "Aku melihatnya sekarang, kau merawat anak kita dengan baik, Jinan." Ucap sosok itu.

"Kak Chika, Mainkan satu lagu..." Pinta Christy.

"Boleh...tapi nyanyinya bareng ya..." Ucap Yessica. Christy mengangguk setuju.

Di bawah langit warna musim semi Kau akan memulai perjalanan seorang diri Seperti mimpi yang pernah terlihat Di depan membentang jalan yang panjang~

YESSICA : Pianis Di Tengah Hujan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang