Chapter 68 : Kisah Dewi Rubah

88 11 1
                                    

Yessica sedikit terkejut, Ketika sebuah Pelukan Hangat mendekapnya dari Belakang. "Kamu sudah kembali?" Ditatapnya Vino, Suaminya tersebut tersenyum Hangat Pada Sang Istri.

"Merindukanku?" Ucap Vino.

"Tidak ada seorang istri, Yang Tidak merindukan suaminya." Ucap Yessica.

Vino terkekeh pelan, "Saat Aku berada di tanah Iblis, Aku merasakan Lonjakan Kekuatan Yang besar. Apa Kamu tau sesuatu?" Tanya Vino.

"Mungkin itu karena Christy." Ucap Yessica.

"Ada apa dengannya?" Tanya Vino.

"Saat kamu tidak ada, Christy berhasil membangkitkan Ekor Pertama Dari rubah ekor sembilan. Sekarang dia Sudah menjadi seorang Kultivator." Ucap Yessica.

"Itu berarti, Dia pemilik jiwa Divine Imperial?"

Yessica Mengangguk, "benar, Dan Finley Bilang kalau takdirnya adalah melawan Mahluk Hitam. Aku merasa Tidak rela Untuk melepaskannya dan membiarkannya menanggung beban Yang berat." Ucap Yessica.

Vino mengernyit, "Siapa itu Finley?" Tanya Vino.

"Oh, Aku lupa memberitahumu. Finley adalah pemimpin dari Bulan malam Tunggal. Dia bilang, Tujuannya kesini adalah Menjemput Christy."

"Apa Hubungannya?"

"Dia Bilang, Christy memiliki takdir Untuk memimpin Para Binatang Primordial tingkat Tinggi di dimensi Bulan Malam Tunggal." Ucap Yessica.

"Oh, Tentang dimensi itu-Aku pernah membaca sedikit tentangnya Dari Catatan Kuno di perpustakaan bangsa Iblis." Ujar Vino.

"Benarkah?"

"Dikatakan, Dimensi bulan malam Tunggal-Adalah tempat kehidupan Binatang Primordial. Mereka hidup dengan damai dan tentram. Sampai suatu ketika, Mahluk jahat bernama Jormungandr Muncul, Dan meluluh lantahkan Dimensi tersebut." Ucap Vino.

"Finley Juga Bilang seperti itu, Dia Bilang Kalau Dewi rubah ekor sembilan terdahulu, Mengorbankan nyawanya demi menyegel Mahluk jahat itu. Apa Mungkin karena segelnya Mulai menipis, Sehingga Christy ditakdirkan Untuk menjadi Dewi rubah selanjutnya."

"Aku tidak tau pasti. Aku mengerti perasaan kamu, Tapi Tidak ada Yang Bisa Kita lakukan." Ucap Vino.

Yessica mengakui, Kalau apa Yang di Ucapkan Vino adalah benar. Ini adalah Takdir Christy. Sama sepertinya yang menjadi Dewi Bulan Suci. Sebagai seorang Kakak, Tentu berat baginya-Melihat sang adik, Harus berjuang dengan beban berat Yang dia pikul.

***

Sementara itu, Di Bukit belakang kerajaan, Christy Terduduk sendirian Menatap langit Biru yang indah, Dibawah Pohon.

"Apa Yang kau Pikirkan?"

"Hah! Siapa Itu!?" Christy Terlonjak, Ketika sebuah suara Muncul mengejutkannya.

"Suara tersebut terkekeh pelan, "Kau lupa kalau Sekarang kau sudah menjalin Kontrak denganku?" Christy baru menyadari, Kalau suara Yang dia Cari, Berasal Dari dalam Pikirannya sendiri.

"Jadi kamu rubah itu." Ucap Christy.

"Pasti banyak hal pertanyaan yang tergambar di benak kamu kan?"

"Iya, Tapi aku Tidak tau jawabannya." Ucap Christy.

"Kalau begitu, Aku akan menceritakan sedikit Tentang sebuah kisah."

YESSICA : Pianis Di Tengah Hujan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang