"Putriku sudah tumbuh dewasa dan sudah menjadi seorang istri ya..." Ucap perempuan itu. Suasana Sangat hening. Tak kala semua Orang tercengang. Perempuan itu tersenyum lembut menatap Pengantin di hadapannya.
"Senang Bisa melihat kalian berdua lagi, Yessica, Christy.."
Dari tempatnya, Yessica berlari kencang dan menubruk perempuan tersebut dengan air mata Yang berurai. Jinan tidak kuasa menitikan air mata melihat adegan Yang begitu mengharukan. Christy si anak bungsu, hanya tercengang melihat adegan Yang terjadi, Tanpa mengerti apapun.
"Ibu..." Yessica masih memeluk Cindy sambil terisak di pelukannya. Harapan yang dia anggap sudah pupus, Sekarang tergambar di hadapannya. Jika ini adalah Mimpi, Yessica berharap Tidak ada Yang akan membangunkannya.
Cindy mengelus kepala Yessica dengan lembut. Mengecup puncak kepalanya. "Kamu sudah menjadi seorang istri. Tidak pantas Jika kamu cengeng seperti ini." Ucap Cindy. Yessica mendongak meski masih menyisakan tangis bahagia. Menatap wajah wanita yang sudah melahirkannya. Memang begitu mirip dengannya. Sebagai seorang Ratu, Cindy sangat anggun. Tidak heran jika Yessica mewarisi Gen terbaik dari ibunya.
Tidak ingin hanya menjadi penonton, Jinan bangun Dari tempatnya menghampiri putri dan istrinya. Moment Yang dia nantikan sejak lama kini telah tiba. Dan ini bagaikan mimpi yang tidak pernah Jinan bayangkan.
"Cindy..." Kedua perempuan itu menoleh.
Cindy tersenyum lembut dengan kedatangan Jinan. "Kamu merawat kedua anak kita dengan baik ya, sayang." Ucap Cindy. Sama seperti Yessica, Jinan menubruk Cindy dan membawanya ke dalam pelukannya. Yessica bisa melihat tangis bahagia dan haru Dari kedua orang tuanya. Dia tidak berharap hidupnya akan sangat berubah. Yessica tidak pernah bermimpi Akan menjadi seorang putri Dari kerajaan besar. Dia yang awalnya berfikir adalah seorang Gadis desa, Sekarang Sudah menjadi putri Yang menjadi Cahaya bagi setiap orang. Bukan hanya takdirnya yang berubah, Sekarang Yessica memiliki seorang suami Yang menyayangi dirinya dengan baik.
***
"Semuanya! Ini adalah malam yang paling membahagiakan bagi Tanah Kagami. Aku ingin kita semua Mengangkat Cangkir untuk merayakan kesembuhan Istriku dan pernikahan putriku!!" Seru Jinan.
"Hidup Ratu Cindy!!! Hidup putri Yessica!!"
"Hidup Ratu Cindy!!! Hidup putri Yessica!!!"
Yessica menerawang kemasa lalu. Hari yang sekarang dia jalani, sebenarnya adalah harapannya bersama dengan Ara. Tapi kini, Yessica mendapatkan pendamping Yang lebih baik. Gadis itu menoleh pada suaminya sambil tersenyum. Begitu juga dengan Vino, dia juga tersenyum dan menyentuh hangat tangan Yessica.
'Semua Harapan Yang aku inginkan, Hari ini semuanya terwujud. Aku berharap kebahagiaan hari ini, Tidak akan pernah menghilang selamanya.' Batin Yessica.
***
"Sayang.." Vino merengkuh erat Tubuh ramping Yessica dari belakang. Gadis itu sedikit terkejut dengan apa Yang di lakukan suaminya. Dia terlalu asik menatap Bintang yang bertaburan malam ini. Yessica sampai lupa kalau sekarang dia sudah menjadi milik seorang iblis Tampan.
"Kau tidak akan marah lagi, Jika aku memelukmu kan?" Tanya Vino.
Yessica berbalik dan mengalungkan lengannya di leher Vino. Menatap lembut wajah Suaminya Yang tanpa lecet sedikitpun. Begitu mempesona. "Kapan aku marah, Saat kau memeluku?" Ucap Yessica bertanya balik. Vino terkekeh sebagai balasannya.
"Selamat ya." Ucap Vino.
"Untuk?"
"Kesembuhan ibumu. Aku senang keluargamu bisa berkumpul kembali." Meski Vino mengucapkan itu dengan tersenyum. Tapi, Yessica bisa melihat Sorot Getir dan sendu di wajah suaminya.
"Aku tau apa Yang kamu rasakan. Sekarang kita sudah menjadi keluarga. Jangan takut merasa sendiri. Ibumu pasti sudah tenang di sana." Ucap Yessica mengusap pipi Vino.
"Aku tau, Terima kasih." Balas-nya sambil merasakan kehangatan dari tangan Yessica di pipinya. Situasi Yang awalnya begitu sejuk, tiba-tiba menjadi panas, saat Vino dengan cepat melumat Bibir Yessica dengan ganas.
Yessica menghentikan tindakan Vino untuk sesaat. "Pelan-pelan saja. Aku milikmu malam ini." Ucap Yessica.
"Maaf.." Kali ini Vino bertindak lebih pelan. Mengecup Bibir Yessica dan di lanjut dengan lumatan lidahnya. Yessica Tidak ingin kalah, Dia membalas Lumatan Vino dan saling membelit kan lidah mereka. Vino memangku tubuh Yessica dan membaringkannya di ranjang dengan lembut. Yessica sendiri hanya Bisa pasrah ketika Vino mulai menanggalkan satu persatu pakaian-nya sampai Yessica Tidak berbalut Busana sedikitpun.
Vino Mulai menindih Yessica. Mengecup Tubuhnya Mulai dari lekukan lehernya, Terus keatas sampai bertemu kembali dengan bibir manis Yessica. Keduanya sudah Tidak memakai apapun dan hanya di tutupi oleh selimut. Yessica Tidak sengaja menyentuh sesuatu Yang besar di bawah sana. Wajahnya Merona merah. Daging besar Milik Vino sangat panas di selangkangan-nya. Vino Mendesaknya masuk sampai Yessica mengejang Dan mendesah.
***
Begitu juga dengan kamar Raja dan ratu. Saat Ini jinan dan Cindy baru saja terkapar lemas dengan keringat Yang mengucur dari tubuh mereka. Cindy perlahan mendekati Jinan dan menjadikan lengan kekar Jinan sebagai bantalan. Jinan yang masih tidak percaya memeluk Cindy dan mendekapnya. Payudara Cindy terhimpit diantara Dada Bidang Jinan.
"Aku masih tidak percaya, Hari ini akhirnya terjadi." Ucap Jinan.
"Aku juga."
"Apa Yang kamu rasakan ketika kamu tertidur?"
"Kekosongan. Aku sudah berada dalam kekosongan itu sangat lama. Namun, Tiba-tiba ada suara indah Yang mengalun di telingaku. Sangat indah sampai aku terhanyut ke dalamnya. Setelah suara itu menghilang, Cahaya Putih Tiba-tiba Muncul dan menarik Jiwaku kembali. Perlu waktu sampai aku tau, kalau aku sudah terbangun kembali."
Jinan tau itu Ulah siapa. Lalu kenapa Yessica Tidak memberitahunya?
"Apa Yang terjadi selama aku tidur?" Tanya Cindy.
"Banyak Hal sudah terjadi. Salah satu dari putri kita adalah pemilik tubuh suci Bulan." Ucap Jinan.
Cindy terlihat berbinar, "benarkah?"
Jinan mengangguk, "Aku minta maaf sebelumnya. Aku sengaja meminta Gito dan Eli Untuk pergi ke tempat lain dengan Yessica, dan merawatnya. Sebagai pemilik tubuh suci Bulan, Yessica di haruskan untuk menjalani berbagai tekanan sejak dia kecil. Aku meminta Aya Untuk mengawasinya dan semuanya berjalan lancar."
"Aku tidak menyalahkanmu. Itu adalah takdirnya. Lalu bagaimana dengan Putri Bungsuku?"
"Christy menjadi anak Yang sangat Cantik sama seperti kakaknya. Dan juga, mereka berdua mewarisi suara Indahmu. Tapi Christy menjadi anak Yang sangat manja pada kakak-nya. Terutama kepada Aya yang sudah dia anggap Ibunya."
"Kau merawat mereka dengan Baik."
"Sekarang tanah Kagami dan Tanah iblis sudah menjadi keluarga. Jika seandainya ada bencana di masa depan. Akan sangat mudah membentuk aliansi."
"Apa Boby masih belum menikah?" Tanya Cindy. Jinan menggeleng.
"Dan Juga...Aku Sudah lama Tidak bertemu dengan Adiku."
"Frizly tidak bisa hadir di pernikahan Yessica karena suatu alasan. Kehadiranmu akan menjadi hadiah Yang bagus ketika dia kesini."
"Aku penasaran apa dia masih nakal seperti dulu."
"Dia sudah menjadi raja yang hebat sekarang. Adikmu itu sama hebatnya denganmu."
"Aku senang Kita bisa bersama lagi." Cindy memeluk Jinan dengan erat.
Tidak ada Yang tau, jikalau Ketika Bulan Purnama Bersinar malam itu, Sebuah simbol matahari terukir di tengah Bulan. Dengan simbol itu, Cahaya Bulan menjadi lebih terang. Cahaya itu menyorot tepat ke dalam kamar Yessica dan Vino. Keduanya terlelap setelah permainan panas Yang mereka lakukan. Sinar bulan dengan simbol matahari tersebut menyorot tepat Pada Punggung Vino. Tidak lama kemudian, Terukir simbol Naga Yang memeluk matahari di punggungnya. Kejutan besar akan terjadi di masa depan.
KAMU SEDANG MEMBACA
YESSICA : Pianis Di Tengah Hujan
FantasyKasta yang berbeda mengharuskan mereka berdua berpisah. Meski kenyataan sangat sulit di tentang. Keduanya Hidup dalam senyuman palsu. Yessica hanya anak dari seorang penjahit, sedangkan Ara adalah seorang pangeran kerajaan. Takdir memang sangat keja...