"Salam Ayahanda.." Yessica membungkuk Hormat di hadapan Jinan dan Gracio. Jinan bangun dari tempat duduknya dan memeluk putrinya erat. "Sayang kamu baik-baik saja?" Tanya Jinan. Yessica tersenyum lembut. Dia mungkin baik-baik saja, Tapi kondisinya terlalu lemah sekarang. Wajahnya juga terlihat pucat pasi.
"Aku baik-baik saja, Ayah." Ucap Yessica.
Mira yang sedari tadi duduk di samping Ara Bangun dan menghampiri Yessica. "Yang Mulia, Terima kasih atas pertolongan anda. Jika bukan karena putri Yessica, Saya Tidak mungkin Hadir di sini sekarang." Ucap Mira. Entah kenapa, sejak Vino mengungkapkan perasaan dan melamarnya, Rasa sesak Pada Hubungan Ara dan Mira, Sirna tidak berbekas. Sekarang dia menganggap mereka berdua sebagai teman Yang dekat.
"Tidak masalah. Sudah tugasku sebagai seorang Alkemis Untuk menyelamatkan orang lain. Aku juga ingin mengucapkan selamat atas kehamilannya, Putri Mira." Ucap Yessica.
Mira mendongak, "Anda tau..." Kehamilan Mira baru menginjak Di Minggu awal. Belum terlalu terlihat perbedaan pada dirinya. Bagaimana Yessica Bisa mengetahuinya.
"Sebagai seorang Alkemis, Aku tentu tau Perbedaannya. Aku harap anak Putri Mira dan pangeran Ara, Bisa menjadi pangeran Atau Putri yang hebat." Ucap Yessica.
"Terimakasih atas doa anda, Putri." Ucap Mira. Ara sendiri tidak ingin berkomentar apapun. Dia sudah memantapkan hatinya Untuk melupakan hubungannya Dahulu dengan Yessica. Sama seperti Yessica, sekarang Hubungan mereka Hanya sekedar sahabat.
Tidak lama kemudian Yessica terbatuk keras. Hal itu menarik perhatian Jinan di dekatnya. "Yessica, Kamu baik-baik saja?"
"Iya, Aku hanya perlu memulihkan energi ku.." Ucap Yessica.
"Aya...Apa Yessica menggunakan Pill Divine Aurora Untuk menyembuhkan Putri Mira?" Tanya Jinan.
Aya menggeleng, "yang mulia, seperti yang sudah saya jelaskan sebelumnya. Sekarang hanya putri Yessica satu satunya orang yang kita ketahui memiliki kekuatan untuk mengatasi bencana ini. Selain Pill Divine Aurora, lagu magis Putri Yessica Bisa lebih kuat menghancurkan Penyebab Apocalypse. Tapi sebagai Gantinya, Energi putri Yessica akan terkuras lebih banyak. Jika Terus di lanjutkan, Takutnya Putri Yessica hanya Bisa menemui kematian." Ucap Aya.
"Apa! Itu tidak akan terjadi. Yessica berjanjilah pada Ayah untuk tidak menggunakan Cara itu." Ucap Jinan.
"Tapi ayah, Jika memang hanya aku Yang bisa melakukannya, Aku tidak masalah jika harus menemui kematian. Selama bencana Apocalypse ini Berakhir."
"Tapi Yessica, Ayah tidak akan mengijinkan itu. Meskipun kamu memaksa!" Ucap Jinan tegas.
"Ayah....."
"Putri Yessica, Apa ada suara Yang memberi petunjuk dalam pikiran anda, sebelum anda menggunakan kekuatan Lagu magis?" Tanya Aya.
"Benar. Ada suara misterius dalam pikiran ku. Dia berkata dengan kalimat yang tidak ku mengerti. Tapi entah kenapa, aku seperti mendapatkan pencerahan dan terpikir-kan Cara itu." Ucap Yessica. "Nona, Aya. Siapa asal suara itu?" Tanya yessica.
Aya tersenyum lembut, "Raja tanpa mahkota." Semua yang mendengar apa Yang di ucapkan Aya terkejut dan tercengang. "Raja tanpa mahkota? Bagaimana mungkin?" Tanya Gracio.
"Seperti Yang kalian ketahui, Asal muasal Dari tubuh suci adalah kekuatan yang di pecah oleh Raja Tanpa mahkota. Tidak mengherankan Jika Putri Yessica ataupun tubuh suci Yang lain terhubung dengannya. Raja tanpa mahkota selalu memperhatikan keseimbangan alam semesta. Pada saatnya nanti, Putri Yessica dan pemilik tubuh suci lainnya Akan bertemu dengannya." Jelas Aya.
"Benarkah?" Tanya Yessica. Apakah itu mungkin untuknya bertemu dengan sang legenda Yang menyatukan benua Atlantis.
"Putri Yessica hanya harus menjadi lebih kuat. Ketika saatnya Tiba." Ucap Aya.
"Lalu siapa pemilik tubuh suci lainnya, selain putri Yessica?" Tanya Oniel.
"Untuk sekarang, selain Putri Yessica yang memiliki tubuh suci Bulan, Masih ada Putri Feni, Dari kerajaan Iblis. Pemilik Tubuh suci Bintang."
"Bangsa iblis, Bagaimana kalian bertemu dengannya?" Tanya Jinan.
"Kami bertemu dengannya di tengah Hutan, ketika kami menuju kesini, Yang mulia." Ara yang sejak tadi diam, kini mulai bersuara.
"Ya, Dan Putri Yessica sempat bertarung dengannya." Ucap Aya.
"Benarkah?" Tanya Jinan menoleh pada Putrinya.
"Dia yang membuatku kesal duluan." Ucap Yessica cemberut.
"Lalu apa yang terjadi?" Tanya Gracio.
"Raja iblis, Boby. Dan pangeran Vino, Yang merupakan putra kedua kerajaan iblis Muncul dan melerai mereka." Ucap Aya. "Putri Feni kabur dari kerajaan iblis dengan Alasan Konyol. Lalu tidak sengaja bertemu dengan pangeran Ara ketika menuju tanah Kagami." Mira melirik Ara tajam.
"Apa dia Cantik?" Tanya Mira dengan penuh penekanan. Ara tau kalau ibu hamil suka memiliki Mood Yang tidak jelas. Jadi dia harus hati-hati soal menjelaskan ini.
"Tenang saja. jika Ara berani selingkuh darimu, aku sendiri Yang akan menghajarnya." Ucap Yessica.
"Kalian berdua sangat kejam." Ucap Ara memalingkan wajahnya. Semua orang tertawa dengan Drama itu.
"Lalu, Putri Yessica. Bagaimana dengan orang yang melamar anda. Apa jawaban anda?" Ucap Aya.
BRUSS
Jinan Yang sedang meminum tehnya, seketika menyembur keras. Ketika mendengar Ucapan Aya. "Siapa yang berani melamar putriku tanpa Ijin?" Ucap Jinan.
"Itu... Bagaimana nona Aya tau?" Ucap Yessica. Apa Aya ada di sana, ketika Vino melamarnya? Yang dia tau, tidak ada siapapun di kamar itu, selain dirinya dan Vino.
"Hanya menebak, Dan jawabannya ada pada Kalung yang anda pakai." Ucap Aya.
"Eh! Kalung?" Yessica menoleh pada kalung Yang di pakainya.
"Kalung itu terbuat dari Kristal Api putih. Dan memiliki energi positif yang murni. Kalung itu sebelumnya adalah Milik mendiang Ratu Ochi, Ratu kerajaan iblis. Dan saya masih ingat, ketika saya kecil. Ayah saya memberikan kalung itu kepada ratu Ochi sebagai Hadiah ulang tahun. Kalung itu di wariskan kepada pangeran Vino. Dan saya bertanya-tanya kenapa anda memiliki kalung itu?" Ucap Aya tersenyum jahil.
"Yessica Apa itu benar?" Tanya Jinan. Dia tidak terlihat marah, tidak Juga terlihat senang.
"I-iya....Vino melamarku dan memberikan kalung ini. Tapi aku bingung. Pertemuan kami Sangat singkat dan juga secara Tiba-tiba. Aku belum memiliki jawabannya." Ucap Yessica menunduk. Dia takut ayahnya akan murka.
Ara tersenyum tipis. Melihat dari ekspresi Yessica, Ara tau bahwa Yessica menyukai Vino. Dia hanya harus meyakinkan Hatinya.
'aku turut senang untukmu, yessica.' Batin Ara."Ayah Tidak akan ikut Campur. Raja iblis, Boby Chaesara Juga termasuk sahabat ayah. Jika kamu menyukainya terima saja lamarannya. Tapi kalau tidak, ayah tidak akan memaksa. Hatimu sendiri yang akan menjawabnya. Kau mengerti?"
Yessica mengangguk, "Aku mengerti ayah."
Yessica yang merasa kondisinya semakin buruk, Meminta Pamit untuk beristirahat. Raja Gracio juga menyarankan Untuk mereka tinggal semalam. Sampai kondisi Yessica membaik.
Di dalam kamar, Yessica kembali merenung. Bukan tentang lamaran Vino, Tapi ada Hal lain yang dia Pikirkan. Hal yang besar dan sangat beresiko. Yessica menoleh pada Piano di ujung ruangan.
'Selain Pill Divine Aurora, lagu magis Putri Yessica Bisa lebih kuat menghancurkan Penyebab Apocalypse.' Ucapan Aya masih terngiang di benaknya. Jika Apocalypse Bisa di hancurkan dengan kekuatan lagu magisnya, Ara Juga pernah mengalami serangan Jiwa oleh lagunya. Apakah jika dia menggunakan kekuatan Itu pada Ibunya Yang sedang tertidur, Apakah akan berhasil membangunkan-nya? Yessica tidak ingin mengambil resiko. Tapi dia benar-benar ingin mencobanya. Tidak perduli resiko apa Yang akan terjadi. Namun, Jika Jinan mengetahuinya, ayahnya pasti akan melarang demi keselamatannya. Tapi, bagi Yessica Ibunya lebih penting. Dia ingin mendengar suara orang yang sudah melahirkannya untuk sekali saja.
'Ayah, maafkan aku. Ini semua demi Ibu. Aku harus mencobanya ketika kembali ketanah Kagami nanti.' Batin Yessica.
KAMU SEDANG MEMBACA
YESSICA : Pianis Di Tengah Hujan
FantasyKasta yang berbeda mengharuskan mereka berdua berpisah. Meski kenyataan sangat sulit di tentang. Keduanya Hidup dalam senyuman palsu. Yessica hanya anak dari seorang penjahit, sedangkan Ara adalah seorang pangeran kerajaan. Takdir memang sangat keja...