Chapter 46 : Ritual Tubuh Suci

90 9 0
                                    

"Ayah, Kakak—Maaf Kami terlambat." Ucap Vino menggandengan tangan Yessica.

"Kalian dari mana?" Tanya Feni.

"Hanya berjalan-jalan di sekitar istana. Yessica belum mengenal tempat ini. Jadi aku mendampinginya berkeliling." Ucap Vino sambil menarik Satu kursi, Membiarkan Yessica duduk.

"Yessica, anggap saja seperti rumah sendiri." Ucap Boby.

"Baik ayah." Sebisa mungkin Yessica mencoba Untuk lebih masuk kedalam keluarga suaminya.

"Upacara akan di adakan nanti malam, apa kau sudah siap?" Tanya Boby.

"Iya, Aku tidak tau apa yang akan aku lalui nanti. Tapi sudah menjadi takdirku sebagai Pemilik Tubuh suci."

"Jangan khawatir, Upacaranya tidak akan lama." Balas Feni.

"Kakak Juga pernah mengalaminya?" Tanya yessica.

"Begitulah— Meski aku tidak suka dengan acara merepotkan seperti itu." Feni menyantap makanannya dengan lahap, sebelum kembali bersuara. "Ngomong-ngomong, Kapan kalian akan memberiku seorang keponakan?"

Yessica Yang sedang minum, seketika tersedak dengan penuturan Feni. Tidak menyangka pertanyaan itu akan keluar di saat seperti ini. "Kamu tidak papah?" Tanya Vino. Yessica mengangguk.

"Pernikahan kami belum terlalu lama, masih terlalu dini untuk membahas itu." Ucap Yessica.

"Apa Tidak bisa di percepat, Aku tidak sabar untuk memiliki keponakan yang lucu." Ucap Feni Cemberut.

"Kenapa kamu juga tidak mencari pasangan, Adik kamu sudah melangkahi kamu. Apa kamu tidak tertarik untuk menikah?" Ucap Boby.

"Entahlah—Aku belum memikirkannya." Ucap Feni mengedikan bahunya.

"Ayah—Sebelumnya Vino bercerita padaku tentang pedang pelahap dewa Milik Arc Vallerian."

"Kamu tertarik dengan itu?" Tanya Boby.

"Aku hanya penasaran. Sebagai pemilik Dari tubuh suci, Kami bertiga tentu memiliki ikatan dengan Raja' tanpa mahkota. Aku hanya ingin tau, Misteri apa Yang akan terjadi jika aku melihat pedang salah satu bawahannya." Boby menenggak minumannya dengan pelan.

"Baiklah, Setelah upacara Tubuh suci Vino selesai di lakukan, Kalian bertiga Bisa pergi ke Gunung Lucifer. Tapi berhati-hatilah, Tempat itu sangat berbahaya, Bahkan bagi bangsa iblis sekalipun. Legenda pedang pelahap dewa, sangat berkaitan erat dengan bangsa iblis."

"Kenapa begitu?" Tanya Vino.

"Pedang itu terlahir dari energi negatif Yang setara dengan unsur langit dan bumi. Tidak semua mahluk Bisa mengendalikan pedang itu. Awal mula pedang itu terlahir, Banyak darah Yang di korbankan Untuk memuaskan hasrat sejati dari pedang itu. Hanya Arc Vallerian, Satu-satunya Orang yang dapat mengendalikan pedang itu. Setelah Arc Vallerian menghilang, Pedang itu di segel Dengan teknik khusus di dalam Gua Trilogy, di Gunung Lucifer. Setiap Purnama Darah datang, rintihan dan tangisan yang bersumber dari pedang itu akan terdengar." Jelas Boby.

"Sekuat itu?" Tanya Vino.

"Pedang itu bisa memakan Jiwa siapapun Yang menyentuhnya. Arc Vallerian memiliki Jiwa Kuat Yang Tidak bisa di tandingi Oleh Pedang itu." Jelas Boby.

"Jika bawahannya saja sekuat itu, Tidak bisa di bayangkan bagaimana kuatnya raja tanpa mahkota." Ujar Feni.

"Dia adalah Orang yang Tidak bisa di jelaskan dengan Logika. Orang-orang yang mengenalnya menyimpulkan, Bahwa hanya Tuhan Yang Bisa menghadapi nya." Ucap Boby. "Ketika Pasukan Titan milik bangsa Ghordon Menyerang dengan Jumlah Yang sangat banyak, Raja Tanpa mahkota—Hanya perlu menggunakan satu tebasan Untuk melenyapkan semuanya."

YESSICA : Pianis Di Tengah Hujan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang