Chapter 9 : Shinkirou Dan Ame No Pianis

114 9 0
                                    

Hatiku yang resah gelisah sambil bergetar~

Perlahan hilang dari hadapanmu~

Cinta, maafkan aku Cinta, maafkan aku~

Pagi di peron kereta~

Bagaikan kertas putih yang tidak Bertuliskan apa pun~

Tanpa ucap selamat tinggal~

Kereta pertama ke kota yang Tak aku kenal~

Karena aku menyukaimu~

Aku telah membuang semua dan mulai pergi~

Khayalan yang terbayang-bayang pada jendela~

Waktu yang telah berlalu ilusi~

Untungnya aku bisa melihat mimpi~

Tidak Ada satu kata yang terucap Untuk menggambarkan apa yang di dengar oleh semua orang di ruangan itu. Bagi orang lain, lagu tersebut Hanya merupakan sebuah alunan yang sangat indah. Tapi berbeda dengan Ara yang terpaku sejak tadi. Makna terdalam lagu yang di bawakan oleh Tamara, seolah olah tertuju padanya.

Khayalan yang terbayang-bayang di langit ini~

Awan hujan seperti 'kan menangis~

Oh kejamnya sang cinta~

Oh kejamnya sang cinta~

Jika bercerita padamu~

Dengan pandangan mata yang sedih~

Pastinya kau hentikan~

Satu keputusan bodoh Kumohon engkau janganlah lagi Mencari diriku~

Sekarang pun ku masih suka, tetap suka Ku kan menghilang 'tuk selamanya~

Meskipun air mata mengalir tanpa henti~

Kenangan itu merupakan harta~

Senang kita berdua~

pernah bertemu~

Meskipun air mata mengalir tanpa henti~

Tidak bisa menghapus rasa cinta Cinta~

maafkan aku Cinta maafkan aku~

Mata semua orang melebar, di sekitar Tamara, Tiba tiba muncul sinar Putih transparan yang melingkupi seluruh ruangan. Cahaya Bulan Berpola Unik terukir dengan Jelas di Dahinya. Raja Gracio dan Yang lainnya terpaku dengan jelas. Terkecuali dengan Raja Jinan. Dia begitu tenang menikmati Alunan Lagu yang di bawakan.

"Itu...Tidak salah lagi, Jangan jangan..."

"Ya benar...." Frizly menoleh pada Jinan.

"Kakak, Jadi kekuatan itu sudah bangun?"

"Ya..Dan Malam ini adalah kesempurnaan.."

Khayalan yang terbayang-bayang pada jendela~

Waktu yang telah berlalu ilusi~

Untungnya aku bisa melihat mimpi~

"Gadis itu...tidak salah lagi.." Raja Gracio berkeringat dingin. Dia tidak menyangka akan melihat sebuah keajaiban malam ini. Begitu juga dengan kedua pengantin terutama Ara yang tidak berkutik. Dia terbayang dengan Yessica yang begitu mirip dengan Tamara.

Khayalan yang terbayang-bayang di langit ini~

Awan hujan seperti 'kan menangis~

Oh kejamnya sang cinta~

YESSICA : Pianis Di Tengah Hujan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang