Chapter 30 : Lagu Terkutuk

90 9 0
                                    

Aku dikejar oleh sang fajar~

Saat mobil mulai matikan lampu depan~

Perjalanan pulang yang sangatlah panjang~

Terlalu panjang untuk cerita hanya bisa berlari~

Cinta burung kehilangan sayap yang tak bisa terbang~

Merasakan angin di jendela samping mobil~

Cinta burung kehilangan sayap yang tak bisa terbang~

Terperangkap di dalam kandang di hati ini~

Akhirnya telah tiba hari~

Di mana langit itu bukanlah milikku lagi~

Tidak ada mobil yang lainnya~

Kesendirian ini terus berlanjut~

Jika melewati tempat beristirahat~

Wajah sampingmu di kenanganku tertutup air mata~

Diriku burung menyedihkan yang lupa caranya terbang~

Hanya bisa merangkak di tempat ini saja~

Diriku burung menyedihkan yang lupa caranya terbang~

Tak akan pernah bisa tiba sampai dadamu~

Di permukaan tanah ini~

Dengan kebebasan yang t'lah direbut sayonara~

Cinta burung kehilangan sayap yang tak bisa terbang~

Merasakan angin di jendela samping mobil~

Cinta burung kehilangan sayap yang tak bisa terbang~

Terperangkap di dalam kandang di hati ini~

Akhirnya telah tiba hari~

Di mana langit itu bukanlah milikku lagi~

"Suaramu Bagus Juga, Tidak heran Adiku Jatuh padamu." Ucap Feni. "Ngomong-ngomong, Aku penasaran dengan Lagu magis Yang kalian sebutkan sebelumnya."

"Aku juga tidak terlalu mengerti, Lagu itu pertama kali muncul di pikiranku Secara Tiba-tiba. Seperti sebuah Enigma Yang sangat sulit Untuk aku pecahkan." Ujar Yessica. "Lagu itu pernah aku nyanyikan pertama kali Di pernikahan Ara dan Mira. Kesadaranku terasa menghilang waktu itu. Dan aku juga baru mengetahui, Kalau lagu itu, mengandung kekutan magis. Setiap Lirik dalam Lagu itu, sangat 'releate' Dengan kisah Cintaku."

"Apa nama Lagunya?" Tanya Feni.

"Aku menyebutnya, Pianis di Tengah Hujan." Mata Feni membulat sempurna. Terkejut dengan penuturan Yessica.

"KAU GILA!!!" Yessica terdiam tak berkata-kata dikala Feni tiba-tiba marah dan membentaknya.

"Kenapa kau sangat marah?" Tanya yessica. Seingatnya dia tidak menyebutkan apapun yang menyinggung Calon kakak Iparnya.

Feni yang tersadar dari keterkejutannya, segera merubah kembali ekspresinya. "Maaf, Aku terlalu terbawa suasana."

"Apa ada yang aneh dengan lagu Yang kusebutkan?" Tanya yessica. Secara normal, Tidak ada yang aneh dengan judul lagu yang Yessica sebutkan. Tapi kenapa Feni begitu marah?

"Bisa mainkan lagu itu.." Ucap Feni.

"Entahlah...Aku selalu tidak enak badan setelah menyanyikannya." Ucap Yessica.

"Hanya 'Ref' Nya saja....." Pinta Feni.

"Baiklah...." Yessica Mulai memainkan nada intro dengan piano-nya.

YESSICA : Pianis Di Tengah Hujan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang