Chapter 43 : Rasa Yang terpendam dan Misteri Christy

88 9 0
                                    

"Aku setuju Tentang Turnamen Yang akan di adakan. Selain Untuk mencari Tubuh suci terakhir, Turnamen ini juga Bisa menjadi kesempatan Yang Bagus, Untuk melihat bakat-bakat baru dari generasi muda." Ucap Shanju.

"Jika kau berkata seperti itu, aku merasa Sudah sangat tua." Ucap Frizly.

"Kau memang sudah tua." Ucap Shanju membalas.

"Lalu bagaimana denganmu, Di usia Yang sekarang kau Bahkan belum menikah." Ujar Frizly dengan jahil.

"Aku bisa mencari siapapun yang ingin ku nikahi."

"Apa Kak Boby memenuhi persyaratan?" Ucap Cindy tiba-tiba.

Boby Yang sedang minum air, seketika tersedak dengan sendirinya. Shanju terlihat merona menanggapi Ucapan Cindy. 'Dia—Tidak Buruk' Tentu saja Shanju mengatakan itu hanya dalam Hatinya. Ratu Glory Tersebut, terlalu meninggikan Gengsinya. Nyatanya setiap malam dia selalu memainkan sitar Sambil menerawang membayangkan Raja Iblis Tersebut.

"Dia jauh dari persyaratan." Shanju berbicara seperti itu sambil memalingkan wajahnya. Dia tau Cindy Bisa membaca Isi hatinya. Dia tidak ingin menambah malu ketika wajah merona-nya terlihat.

Dari tempat seberang sana, Boby menghela nafas lelah, Ketika mendengar pernyataan Wanita Yang di sukainya.

'Jangan Terlihat lesu seperti itu, Dia hanya Tidak bisa mengalahkan Gengsinya' Cindy mencoba menenangkan Boby melalui Pembicaraan batin.

'Aku tau'

'Kenapa Tidak kau saja, Yang mengutarakannya duluan. Shanju juga menyukaimu, Tapi kita Tidak tau sampai kapan Dia akan meninggalkan keegoisan-nya'

'Dia bisa membunuhku duluan'

'kau tidak akan mendapatkan apa Yang kau inginkan, Jika tidak ada sedikit pengorbanan'

'Huft~Baiklah, Aku mendengarkan saranmu'

"Aku penasaran siapa pemilik tubuh suci terakhir, entah dia wanita atau laki-laki." Ucap Yessica.

"Akan sulit jika kasusnya sama seperti Vino, Seandainya tubuh sucinya Juga di segel." balas Feni.

"Aku harap Tidak begitu." Ujar Vino.

"Ngomong-ngomong di mana Nona Aya?" Tanya Yessica ketika dia sadar Kalau Aya Tidak Biasanya menghilang setiap ada Pembicaraan seperti ini.

"Dia Bilang akan melakukan Kultivasi tertutup Untuk sementara. Jadi dia mengunci dirinya di Danau Eve." Ucap Jinan.

"Mamih Gak ngajak." Ucap Christy Cemberut.

"Kamu sayang banget ya, Sama Mamih Aya?" Ucap Cindy.

"Mamih Baik banget, Waktu kak Chika masih tinggal di tanah Felip, Mamih aya selalu Main sama aku." Ucap Christy.

"Sekarang kamu mainnya sama kakak Ya?" Ucap Feni sambil mencubit-cubit pipi tembem Christy.

"Kak Feni—Sakit." Ucapnya meringis.

"Ratu Vallerian tidak datang?" Ucap Boby.

"Kenapa kau mencarinya? Kau ada urusan dengannya?" Sambar Shanju.

Boby terlihat kikuk di hadapan Wanita ini. Dia sama sekali heran, Kenapa Shanju selalu bertingkah galak hanya padanya. Boby merasa tidak pernah melakukan kesalahan.

"Ti-tidak, Aku hanya bertanya." Ucap Boby memalingkan wajahnya. Shanju memasang wajah menyelidik, Tapi hal itu Membuat Cindy Tertawa.

"Kalau mau Cemburu, Jangan terlalu di perlihatkan seperti itu." Ucap Cindy.

YESSICA : Pianis Di Tengah Hujan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang