"Kak Chika, Habis ini ajarin Christy main piano ya..." Pinta gadis manja dengan riangnya.
"Iya...tapi itu makannya pelan-pelan dong, belepotan begitu." Yessica mengambil selembar sapu tangan, lalu menyeka bekas makanan di Bibir Christy, layaknya seorang ibu yang sangat perhatian pada anaknya. Yessica memang memiliki sifat ke-ibuan yang jarang terlihat oleh orang lain. Bisa di bilang, Christy adalah gadis yang spesial, karena Bisa membuat seorang Yessica Tamara mengeluarkan sifat tersembunyi-nya.
Aya sendiri tidak ingin ikut Campur dengan interaksi dua gadis itu. Sebaliknya perempuan Cantik Yang Umurnya sudah tidak muda lagi itu tersenyum simpul, melihat ke akrab-an dua sejoli tersebut.
"Nona Yessica, Boleh saya tanya sesuatu?" Ucap Aya Tiba tiba. Yessica Yang fokus dengan makanan, sekejap menoleh pada Aya.
"Boleh"
"Apa ada sesuatu yang terjadi, sampai Nona Yessica tidak sadarkan diri di bukit Violet?" Tanya Aya.
Yessica tersentak untuk sekejap, Jadi begitu sebabnya dia ada di sini. Aya menemukan-nya pingsan di Bukit Violet. Yessica kembali teringat dengan kejadian menyakitkan yang sudah di lewatinya.
"Ara...." Batinnya.
"Maaf jika pertanyaan saya menyinggung Nona Yessica. Saya Hanya khawatir terjadi sesuatu." Ucap Aya.
"Tidak papah nona Aya, Saya bisa mengerti. Tapi-maaf saya Tidak bisa menceritakannya." Ucap Yessica.
"Begitu, kalau nona Yessica memiliki masalah apapun, Nona Yessica bisa bercerita kepada saya" Ucap Aya sambil tersenyum.
Sejak awal, Ada sesuatu yang membuat Yessica penasaran soal identitas Aya. Apa memang benar Aya dan Christy hanya seorang pengembara. Lalu kenapa Aya begitu baik padanya? Mungkin sifat Aya memang dermawan, Tapi Yessica merasa Bukan Hal yang seperti itu. Malah lebih ke rasa tanggung jawab yang tinggi. Namun, pada kenyataannya, Yessica tidak pernah merasa memiliki Hubungan darah dengan Aya.
***
Ting
Ting
"Coba, Bisa gak" jari lentik Christy mulai menekan keyboard piano, sesuai dengan instruksi Yessica. Meski belum lancar, Christy mulai terbiasa dengan tarian jari Jemarinya.
Ting
Ting
Ting
"Hari ini sampai di sini dulu, kamu lumayan lancar...besok kita lanjut lagi." Ucap Yessica. Christy mengangguk lucu, mengerti.
"Kak Chika, mainkan satu lagu dong...."
"Boleh...tapi setelah itu kamu tidur ya. Udah malem." Kembali Christy mengangguk lucu, dan itu sukses membuat Yessica gemas dan mencubit pipi tembemnya.
Yessica mulai mencari posisi yang nyaman. Jari jemari lentiknya Perlahan bergerak, menekan tuts demi Tuts sampai menjadi sebuah nada.
Hanya dirimu~
Hanya dirimu~
Hanya dirimu~
Yang bisa kulihat~
Dari sekian banyak bintang yang bersinar di langit malam Saat ini kan kutunjuk satu bintang yang paling penting Berapa kali musim datang silih berganti Walau rasi bintang berganti aku tidak akan ragu~
Cinta berarti selalu berada di sini Setelah hari hari yang sepi akhirnya kusadar~
Oh cahaya yang panjang doanya yang abadi Berjuta tahun cahaya akan selalu tetap teringat Malam tak berawan pun dan malam hujan turun Orang yang akan selalu melindungiku dari jauh Aku matikan lampu di kamar ini Ku ingin dipeluk oleh cahaya darimu~
KAMU SEDANG MEMBACA
YESSICA : Pianis Di Tengah Hujan
FantasyKasta yang berbeda mengharuskan mereka berdua berpisah. Meski kenyataan sangat sulit di tentang. Keduanya Hidup dalam senyuman palsu. Yessica hanya anak dari seorang penjahit, sedangkan Ara adalah seorang pangeran kerajaan. Takdir memang sangat keja...